WELCOME

Kamis, 16 Februari 2012

FRED 001

NEW WORLD

Sejarah 3 Pendekar & FRED ( 01 )

S
iapa bilang dunia ini hanya punya para pendekar pria, disuatu masa ada juga Pendekar wanita, mereka terdiri dari Cecillia ( cilla ) seorang pelatih kepolisian sekaligus pengawal beberapa kalangan tertentu, lalu ada Marsella dia juga pelatih beladiri di beberapa tempat dan mempunyai sasana sendiri, dan anggota terakhir adalah Lydia.

Dari luar Lydia tidak tampak seorang petarung karena dia berkecimpung di dunia model, dan Lydia adalah anggota termuda. Mereka bertiga bersama dan membentuk tempat olahraga sendiri yang mereka namakan The Spirits ( semangat ).

“ apa kegiatan kamu belakangan ini?” Tanya cilla ke Lydia ketika duduk di ruang santai
“ ya biasa aja catwalk di beberapa tempat, oh iya katanya ka cilla besok jadi pengawal bos besar Fred yah?” kata Lydia dengan senang
“ iya, bahkan seminggu harus mengawal dia.”
“ Wah seneng dong, dia kan keren.” Kata Lydia lagi sambil senyum senang.
“ Maksud kalian Frederick yah? Pengusaha dan ahli beladiri itu?” kali ini sella ikut bicara dengan wajah heran
“ iya idola kamu, dia kena masalah jadi suruh polisi mengawal dia.” Cilla lalu jelasin ke sella
“ masalah apa, dia kan bonafit?”
“ Aku juga belum jelas, konon di khianatin temennya, seorang konglomerat juga jadi dia takut. Kemaren aja dia berusaha dibunuh waktu berjemur dipantai.”
“ Oh gitu. Kesian juga.” Ucap sella prihatin.

Frederick Eduardo adalah seorang eksekutif terkemuka di daerah Selatan, hampir semua mengenal dia karena kepiawaiannya mengelola bisnis, bermodal wajahnya yang menarik dan tinggi 182cm dan tubuhnya yang putih terawat, selain ketampanan dan keterkenalannya itu dia juga sudah 3 kali berturut-turut memenangi kejuaraan bela-diri di daerah tersebut sehingga Marsella sangat mengaguminya.

“ mana bodyguard yang kami minta?” Tanya Om leo ( tangan kanan Fred) ketika tiba di kepolisian
“ ada.., tunggu sebentar.” Polisi itu lalu masuk ke dalam.
Fred datang bersama 5 anak buahnya, 2 diantaranya orang yang sudah dia anggap keluarga sendiri sekaligus pengasuhnya dari kecil yaitu Om Leo dan Om Tony. 3 lainnya hanya anak buah biasa.

“ selamat siang.” Tiba-tiba cilla masuk bersama polisi dengan gaya tomboy dan ikat rambutnya padahal rambutnya hanya seleher
“ haaahhh… pengawalku seorang gadis?” Tanya Fred heran sambil berdiri dan menatap cilla
“ hay bisa apa kau?” Om Tony lalu mencolek pipi kanan cilla

Dengan sigap cilla mengelak lalu memelintir tangan kiri Tony.
“ Wuaaa...” Teriak Om tony.
“ huss…” Fred lalu suruh 3 anak buahnya maju dan bantu tony, sementara Fred duduk dengan santai mengamati.

Dengan yakin penuh optimis Cilla memukul 3 anak buah Fred, dalam 5 pukulan mereka bertiga tumbang. Fred hanya senyum melihat kehebatan Cilla.

“ Kurang ajar.” Om leo pasang kuda-kuda
“ ayoo… maju semua.” Cilla menantang sambil mengusap rambutnya yang hanya seleher itu
“ Biar saya saja Om.” Fred menepuk bahu Om leo
“ oh.., iya...” Om leo lalu mundur ke belakang
“ silahkan.” Cilla menyuruh fred berdiri
“ gak perlu, aku duduk aja. Kalo kamu bisa pukul wajah saya, silahkan tinggal dikamar tamu, tapi kalo gak bisa silahkan tidur dikamar pembantu, oke?”
“ Menarik.” Cilla lalu dengan sigap memukul fred

D
engan tenang Fred menepis dengan tangannya, cilla lalu makin menjadi-jadi dan fred salah duga. Dia kira cilla hanya jago dipukulan saja, tetapi ternyata kakinya juga cekatan dan sangat lentur, hingga sesekali Fred harus agak berdiri dari bangku menangkis serangan.
“ hebaaat.., luar biasa.” Puji cilla kagum
“ kamu juga.” Fred lalu angkat jempol kanannya

Nafas mereka berdua masih beraturan lalu cilla kembali menyerang dengan tangan dan kakinya, fred masih dapat mengimbanginya hingga cilla kesal dan dengan tehniknya mendadak cilla menarik nafas panjang dan memukul pipi Fred.
‘ buggg…’ tiba-tiba pipi kanan fred kena
“ ha..ha…” kata cilla seneng
“ aneh...” Kata fred bingung sambil menurunkan kakinya yang mengarah tepat dileher cilla.
“ kalian seimbang, hebat.” Puji seorang polisi sambil tepuk tangan
“ pukulan kamu gak kena, tapi anginnya koq melukai, jurus apa itu?” Tanya fred ke cilla
“ rahasia.” Cilla lalu usap pipi kanan fred sambil senyum
Fred kaget karena merasa pukulan cilla gak kena karena beda 10cm dari wajahnya, tapi kenapa tiba-tiba pipinya agak biru padahal pukulannya gak kena.

Singkatnya Cilla ikut kerumah fred, dan dia sibuk menata beberapa keperluan pengamanan Fred, sedangkan fred bercerita masalahnya dengan Om Hans ( Guru Fred ).

“ Oh berarti Cecillia ini mempunyai tenaga dalam dan power yang kuat.” Kata Om Hans
“ Oh ya, pantas saja. Bagaimana kita mempelajarinya?”
“ tenaga dalam dilatih dengan meditasi dan power yang tinggi, nanti saya jelaskan.” Ucap om hans dengan kalem
“oke.”
Tiba-tiba Cilla masuk dan menanyakan tentang keamanan Fred.
“ kalian tidak mempunyai senapan?” Tanya cilla sambil mainkan pistol kecil
“ Tidak, kami tidak suka senapan atau pistol.” Jawab Om Hans
“ bagaimana jika ada maling atau perusuh masuk.” Kata cilla sambil menatap om hans
“ ada pemukul bisbol dan kayu aja.” Ucap Om hans sambil ketawa
“ haha… kita paling ada pisau dan tongkat aja.” Fred lalu menjelaskan
“ tapi kan itu gak sempurna, apalagi besok saya mengawal kamu.” Kata cilla bingung
“ kamu bawa pistol banyak?”
“ ada, tapi kalo aku sendirian yah sulit.”
“ ya itu tanggung jawab kamu, he..he..” kata fred sambil bergegas ke kamarnya

Sifat fred memang terkenal masa bodo, dan sulit diatur. Awalnya dia juga menolak menggunakan jasa pengawal, tapi karena keadaan mendesak yah terpaksa.

Cilla berkonsultasi dengan para pengawal dan juga Om leo, om tony. Dan besok siang ternyata Fred harus ke mall membuka peresmian outletnya.
“ Oke kita kerja sama dengan security mall, nanti 5 diantara kalian menggunakan pistol dari aku, sisanya 25 orang berjaga-jaga di tiap lantai.” Cilla memberi petunjuk
“ 25 orang, terlalu banyak, bagaimana jika 15, 10 sisanya di lapangan parkir?” Ide Om leo
“ Om, mall ini sangat luas, awalnya saya ingin 30 orang tapi saya liat kemampuan yang lain belum maksimal.”
“ Oh ya. Jadi anak buah kami menurut kamu buruk?”
“ yup, bisa saya bilang begitu. Jadi besok 10 orang anggota kepolisian saya suruh berjaga-jaga pula.”

Hari Buruk

“ fred bangun, ini gunakan..” cilla lalu membangunkan fred keesokan harinya
“ Hah.. apa ini??” Tanya fred bingung liat baju tebal
“ baju anti peluru, 1 jam lagi kita berangkat.”
“ gak mao, baju jelek dan tebal gitu.” Tolak fred lalu lempar baju itu kelantai
“ Fred pleaseee… musuh yang kamu hadapi adalah gangster. Mereka gak peduli sama nyawa kamu.”
“ ya tugas kamu dong cantik...” rayu fred dengan santai
“ Kamu gila..?? Mereka mungkin ada puluhan atau ratusan, aku cuma orang biasa Fred.” Cilla tarik baju itu kearah fred lagi
“ tapi kamu kan hebat.” Fred jail mengusap kepala cilla
“ Ayolah.. kamu juga kan gak pegang pistol, apa senjata favorit kamu?”
“ Pisau, aku selalu bawa di sabuk, celana dan kaos kaki.”
“ Ya paling banyak 5-7 pisau yang bisa kamu bawa, udah jangan aneh-aneh, pakai yah.”
“ Oke..oke… udah sana aku mao mandi.” Fred lalu ambil anduk

Dengan terpaksa Fred memakai baju itu tapi dengan asal dan tidak diikat, lalu dibungkus dengan kemeja dan jas tapi tanpa menggunakan dasi karena Fred tidak suka dasi.
“ kamu pake gak?” Tanya cilla sambil memegang bahu fred
“ iya, udah tebel gini, gak liat apa?” fred kasih liat badannya
“ Good, kamu mao pistol?” cilla sodorin pistol
“ gak ah, kamu aja.” Ucap fred sambil menepis dengan sopan
“ kalo gitu pegang kartu nama ini. Letak mall tidak jauh dengan tempat berlatih milikku.” Cilla lalu kasih kartu nama alamat The spirits.
“ The spirits? ini alamat kamu?”
“ Iya, jika kita terpisah kamu bisa lari ke situ, lalu mencari Marsella dan Lydia adik perguruan aku kebetulan letaknya dibelakang mall.”
“ Oh rupanya kamu punya gedung beladiri sendiri. Oke deh udah jangan terlalu khawatir.” Fred lalu taro alamat itu disaku jasnya.

Mereka berangkat menuju mall, dan fred merasa risih karena sulit jalan ditutupi anak buahnya serta cilla yang sibuk membuka jalan dan berkomunikasi dengan handsetnya.

F
red lalu giliran meresmikan outlet makanannya, tapi sebelumnya dia harus berpidato dan saat inilah anak buahnya dan Cilla extra waspada karena posisi fred sangat terbuka.
Dan yang mereka khawatirkan terjadi, tepat ketika fred akan mengambil gunting untuk memotong pita tiba-tiba serentetan suara pistol berbunyi

“ Fred tiarap…” perintah Om tony
“ Hah…” karena agak panik fred malah mundur dan menghindar ke arah belakang tiang
‘ darr…..darrr….’ 2 peluru mengarah ke Fred

Dada dan perut fred terkena, tiba-tiba cilla datang dan menutup kepala fred dengan tangannya
“ kamu kena?” Tanya cilla
“ iya tapi pake rompi.”
“ baguslah, ayo kita ke kanan.” Kata cilla sambil setengah menunduk

Ternyata suasana makin kacau, musuh lebih banyak dari yang mereka duga. Buru-buru cilla kasih kabar anak buah dan polisi datang untuk membantunya.
“ gawat kita terjebak.” Cilla lalu panik sambil mengisi ulang pistolnya
“ tenang, kita hadapin satu-satu. Dikanan ada 3 musuh.” Fred lalu keluarkan 3 pisau kecil dari balik ban pinggang.
‘ sreeeppp….’ Tiba-tiba pisau kecil itu terbang dan tepat mengarah ke kepala musuh

“ good, kamu kanan. Aku kiri.” Cilla lalu jongkok dan atur strategi

Fred dapat dengan mudah menerbangkan 3 pisau dan tepat mengenai lawan, tapi musuh yang lain terus datang, begitu juga Cilla, dia sudah melumpuhkan 5 orang tapi tetap musuh datang, akhirnya tangan kanan Fred terkena tembakan tepat saat dia mau ambil pisau dikakinya.
“ Ahh…” teriak fred kesakitan.
“ kamu gak apa-apa.” Dengan sigap cilla sobek lengan bajunya dan mengikatnya ditangan Fred agar tidak terjadi pendarahan
“ gak apa-apa, sekarang kita kebelakang aja. Kita pecahin kaca lalu loncat ke bawah.”
“ kamu gila, ini lantai 5.” Bentak cilla
“ udah kesana dulu, tembak kaca belakang.”
‘ darrr…’ cilla mematuhi fred menembak kaca belakang mall tapi karena tebal hanya berlubang sedikit

Dengan setengah tiarap mereka bergegas ke arah belakang, sekarang mereka agak menjauh dari para musuh. Tapi kesulitan lain muncul
“ pistolku isinya habis.” Ucap cilla bingung
“ tenang aja. Aku hancurin kaca terakhir lalu kita liat kondisi diluar.” Tangan kiri fred lalu cabut pisau di dekat kaos kaki fred.
‘ prannnngggg….’ Kaca bekas tembakan cilla pecah karena Fred lempar dengan pisau.
“ Tinggi juga, kamu ambil selang pemadam sana.” Suruh fred ke cilla
“ iya..” cilla lalu salto dan ambil selang disebelah kanannya
“ kita turun lewat selang.” Fred lalu bersiap loncat
“ Tunggu, liat Fred selang ini Cuma sampai lantai 3. Masih jauh.”
“ oh iya, sialan..” fred lalu melihat kebawah
Tiba-tiba seluruh kaca depan pecah ditembaki musuh, dan mereka sudah masuk dan makin mendekat. Tiba-tiba…

“ Fred loncat sini.” Teriak Om tony dari lantai 3
“ haaah..??” kata fred kaget
“ selang udah saya sambung cepat. Cilla tangkap pistol ini.” Dari bawah tony melempar pistol
“ okeee…” Tanpa pikir panjang fred loncat dengan menggunakan selang, setelah dilantai 3 dia loncat kembali mengambil selang Om tony.

Tapi sayang selang kedua itu tidak kokoh, akhirnya dilantai 2 Fred terjatuh dan pingsan dilantai bawah.

Harapan Baru

“ hah… siapa ini telungkup disini.” Tiba-tiba marsella menemukan tubuh Fred yang telungkap ketika jalan-jalan
Marsella membalik tubuh itu, alangkah terkejutnya dia begitu tau, bahwa sosok itu adalah idolanya.
“ astaga.. Freeddd…” Sella lalu angkat tubuh fred sekuat tenaga.

Sampai disasana the Spirits dia menyuruh Lydia dan anak buahnya untuk membantu mengobati Fred.
“ bahu dan perutnya agak memar, bagus dia pake baju anti peluru.” Ucap Lydia ketika buka baju fred
“ iya, tapi peluru ditangan kanannya bahaya. Ayo kita cabut.” Ajak sella sambil buka pembungkus luka fred
“ baik… Aku siapin dulu alat-alatnya.” Lydia lalu bergegas

Luka fred tidak parah, hanya tangan kanan dekat siku aja yang agak parah, selebihnya hanya memar dikaki dan badannya.

Beberapa jam kemudian Fred bangun dia bingung karena tangannya penuh balutan juga ada perban di dada dan kaki.
“ Dimana ini?” Tanya fred bingung lalu bangun.
Fred melihat sekitar, ternyata dia ada disebuah kamar, ada boneka smurf dan gambar didinding, serta lemari, Fred berpikir ini pasti kamar perempuan karena penuh nuansa biru muda.

Dengan perlahan Fred sendirian keluar kamar, lalu dia berjalan kearah kanan yang agak luas, fred melihat banyak senjata untuk keperluan beladiri.

“ udah sadar, ayo sini ka.” Ajak Lydia ramah mempersilahkan fred duduk
“ Ini dimana? Kamu yang tolong saya?” Tanya fred lalu duduk
“ kakak saya sella yang nemuin dan tolong kamu. Ini tempat tinggal sekaligus sasana kami.”
“ Oh.. enak suasananya.”
“ kakak saya idola kamu loh. Silahkan minum.” Lydia lalu kasih Fred teh hangat
“ Idola? Emangnya aku ini apa, ada-ada aja?” Fred lalu ambil gelas itu sambil senyum
“ kamu Frederick kan, juara beladiri 3 kali dan bisnisman itu…?”
“ ah itu masa lalu, nama kamu? Jangan-jangan ini the spirits yah?”
“ yup koq tau, dari kak cilla yah? Aku Lydia.”

Tiba-tiba beberapa orang masuk, sekitar 4-5 orang. Dan fred mengenal bebarapa diantaranya ada om tony, om leo, cilla. 2 lagi yaitu polisi dan sella
“ kamu gak apa-apa?” Tanya cilla sambil pegang tangan Fred
“ yah agak pening dikit sisanya agak lapar.” Fred lalu senyum
“ bagus kalo kamu gak apa-apa kita salah perhitungan.” Kata Om tony sambil menaro makanan dimeja
“ bagaimana langkah kedepannya?” Tanya fred bingung
“ 2 hari lagi kamu harus keperusahaan Fred, sekarang istirahat aja dulu.” Om leo menjelaskan
“ Ya udah kita pulang.”
“ jangan.. lebih baik disini aja, kita bisa mengawasi lebih maksimal.” Kata polisi ke fred
“ iya benar, anak buah kamu di depan, disini juga ada kami.” Cilla yakinin fred
“ okelah.., yang tolong aku siapa?”
“ nih adik aku, marsella.” Cilla mengenalkan sambil memandang sella
“ waww… thanks yah.” Fred lalu salaman dengan mantap sambil memandangi sella
“ iya aku sella.” Sella lalu senyum dan pegang tangan fred
“ udah jangan lama-lama pada genit yah.” Lydia lalu pisahin tangan mereka sambil senyum

Mereka lalu makan malam bersama-sama kelihatannya Fred menyukai Sella, tetapi sesekali juga Cecillia menatap Fred. Entah apa yang akan terjadi di masa depan….??

“ Cilla gimana kamu ama yang lain bisa selamat?” Tanya fred ke cilla sambil makan tapi agak kagok karena bahunya diperban
“ aku ke lantai 3 juga, lalu diselamatin polisi dan beberapa anak buah kamu. Sini aku suapin yah.” Cilla lalu deketin fred
“ biar aku saja.” Sella buru-buru ambil piring fred
“ ga perlu makasih.” Kata fred dengan santai
“ wah.. wah..  rebutan nih.” Ledek om leo

Tapi sella agak memaksa sambil menunduk malu dan akhirnya dia menyuapi fred, gak berapa lama kemudian cilla ikut dengan om leo dan om tony untuk mengawasi rumah Fred dan polisi itu menyuruh anak buahnya berjaga-jaga didepan.

Sekarang yang ada di dalam ruangan itu hanya ada 3 orang. Fred, Sella, Lydia.
“ Kak Fred enak gak sih jadi jutawan dan beken?” Tanya Lydia sambil duduk santai
“ Panggil Fred aja lid, aku bukan jutawan. Disini masih banyak yang lebih kaya koq.”
“ emang usaha kamu apa aja?” Tanya sella ikutan sambil mengupas jeruk untuk fred
“ apa yah, cuma hotel, makanan, tar lagi pakaian. Itu juga kelas kecil.”
“ Ah masa kak sella ga tau, kan fans setia.” Ledek Lydia ke sella
“ haha.. aku cuma pebisnis dan petarung kecil, mana ada yang mengenal. Oh iya aku tidur dimana?”
“ kamar aku aja, biar aku tidur dikamar cilla. Sini aku antar.” Sella lalu berdiri
“ tar lagi, mau makan jeruk yang kamu kupas dulu.” Fred lalu ambil jeruk itu.
“ enak gak jeruk kupasan ka sella?” goda lydia seperti biasa
“ enak semanis yang kupas.” Jawab fred sambil memandang sella
“ ciyeee merah deh muka ka sella.” Lydia lalu ketawa
“ tapi kamu juga cantik dan tinggi, koq mau jadi petarung ?” fred tanya ke lydia
“ entah yah enjoy aja sih ka, aku disini juga masih belajar dari ka cilla dan ka sella.”
“ oh.. jadi sella sangat hebat dong.”
“ ah ngga…” jawab sella sambil menunduk
“ tentu saja dia petarung terbaik diselatan.” Jawab lydia terus menggoda
“ ngaco ah, berlebihan kamu.” Sella agak kesel dan menatap lydia
“ he..he.. walau melotot masih tetep cantik, aku bobo dulu yah sorry.. ngantuk banget.” Fred lalu masuk kamarnya

Fred tidur dikamar Sella, tapi karena beda suasananya yang ada dia agak gelisah dan sulit tidur. Fred segera bangun dan tanpa sadar kakinya menyenggol lemari agak kencang dan menjatuhkan beberapa barang.
‘ Bruukkk….’ Tiba-tiba beberapa dokumen dan boneka jatuh kelantai
“ haaah..” kata fred kaget lalu beresin dokumen itu
“ ada apa?” tiba-tiba sella masuk
“ hehe lemarinya kesenggol sorry.” Fred lalu ambil dokumen itu tapi dia terkejut karena isinya tentang dirinya.
“ jangan dibuka.” Sella mendadak panik lalu tarik map dokumen
“ Ih biarin dong.., loh koq banyak artikel aku, ada masa aku remaja juga.. boleh liat yah.” Pinta fred
“ ih..” sella lalu menunduk karena malu
“ ayolah sini…” fred lalu rebut semua artikel itu

Rupanya bener kata Lydia kalo marsella adalah fans Fred, banyak sekali artikel tentang Fred dan gossip dirinya yang diambil lewat internet, Koran dan majalah disusun dengan rapih seperti kliping.
“ haha ini gossip aku ama pengusaha tambang dan usaha ikan. Wah ini ada waktu aku baru menang kejuaraan tahunan lalu, seru juga.” Kata fred bersemangat
“ Udah nanti aja udah malam loh.” Ujar sella dengan masih menunduk
“ kamu ngantuk yah?”
“ belum aku tadi lagi meditasi, sebentar lagi tidur.” Sella lalu duduk disebelah fred
“ sini dong jangan menunduk gitu, liat bareng-bareng dapet artikelnya dari mana aja.”
“ macam-macam, maaf sisanya aku lupa dan banyak gosip yang ga jelas tapi aku suka aja.”
“ ga apa-apa seru koq, makasih yah.”
“ iya.. sella cuma hobby aja koq.” Sella lalu ikutan memandang poto-poto itu dan duduk makin dekati fred.
“ Boleh aku memeluk kamu ?” fred lalu memeluk Sella dengan tiba-tiba
“ ah…” kata sella kaget
“ senengnya ada yang merhatiin aku, makasih yah. Hari ini udah berapa kali aku bilang makasih ke kamu haha…” fred lalu lepasin pelukannya
“ yah kamu jangan sungkan dong.” Sella lalu berusaha jujur
“ Ada kamu jadi sungkan abis gemesin sih. Tar yah aku kebelet.” Fred lalu keluar kamar kearah wc.
“ iya.”

Fred bergegas ke wc, sesudahnya dia ingin minum tapi tidak menemukan gelas.
“ Sellaaa…” panggil fred
“ iyaaa... Ada apa?”
“ gelas koq ga ada. Aku haus.”
“ oh iya di bawah sana, buka aja.” Sella lalu keluar kamar menunjuk kearah bawah lemari bawah.
“ oh iya ada, makasih.”  Fred lalu isi gelas itu
“ tuh kan makasih terus, he..he..” goda sella sambil deketin Fred
“ lupa…” fred senyum lalu minum udahnya duduk di dekat taman   
“ Kamu ga ngantuk yah, atau kamar aku ga bikin betah yah? Sempit yah…?” sella lalu mendekati fred   
“ betah koq. Yang tinggal disini berapa orang?”
“ sekarang cuma 2, biasa 4-5 orang.”
“ oh, ruangannya enak lega, diatas itu apa?” Tanya fred sambil menunjuk ketangga
“ ada balkon, kamar, lalu ruangan senjata, yuk kesana.” Sella lalu tarik tangan kiri fred

Mereka berdua naik kelantai atas, keliatan sekali kalo sella senang akan kedatangan idolanya.
“ ini ruangan senjata milik cilla.” Kata sella memasuki kamar senjata cilla
“ wah pistol semua, aku gak suka senjata itu, ruangan kamu mana?” Tanya fred lalu keluar dari ruangan itu
“ sebelah kiri sana ruangan aku. Tapi jangan aneh yah.”
“ aneh kenapa?” fred lalu ikut masuk ke tempat sella

Sekarang mereka berdua masuk ruangan Sella yang isinya adalah pisau semua, dan ternyata hobby mereka sama mengoleksi pisau, Fred sangat kaget liat kamar sebesar 5x7m penuh pisau.
“ Hoooy koq diem?” Tanya sella mengageti fred
“ kamu pecinta pisau juga, sama kita?” fred lalu memandangi dinding yang terdapat beberapa pisau kecil
“ ah yang bener, kapan-kapan aku liat koleksi kamu dong.”
“ tapi ga sebanyak kamu, aku ga punya ini, dan 2 pisau hitam itu. Boleh aku sentuh ?”
“ yah silahkan aja, ini dari bahan campuran baja, yang hitam diolah dari batu meteor.” Sella lalu menjelaskan
“ mana yang kamu paling suka, kalo aku pisau yang kaya Rambo itu dan meteor ini. Indah yah?”
“ ini... Sella suka pisau kecil karena simpel.” Sella menunjukkan pisau kecil sebesar jari
“ wah buat latihan pisau terbang yah, besok kamu mesti ajarin aku nih.” Rayu fred
“ ah kamu merendah aja, aku juga masih belajar.”
“ hehe.. tapi kamu kan gurunya disini, ya udah kita ke tempat ruangan senjata Lydia.”
“ Tunggu dulu, ini buat kamu aja.” Sella kasih fred pisau meteor hitam tadi
“ wah ini kan bagus, kamu serius??” Tanya fred seneng
“ tentu saja, aku masih ada bahannya nanti bisa buat lagi koq lagipula ini kan ada 2.”
“ makasih yah.”
“ yeee makasih mulu, payah nih bos fred.” Sella lalu ketawa dan masuk ke ruangan Lydia

Lalu mereka keruangan Lydia, isinya senjata-senjata khas bertarung biasa seperti pedang, tombak dan banyak trisula, sepertinya Lydia suka dengan senjata klasik.

Karena belum mengantuk  mereka berdua lalu asik mengobrol dibalkon.
“ boleh sella tanya?”
“ tentu, kenapa?”
“ sebetulnya banyak yang aku ingin tanyakan loh, tapi sekarang aku pengen tanya dimana keluarga kamu?”
“ Ada, kakak aku mengurus hotel tapi dia sudah menikah dan jarang tampil aku juga ga tau kaka iparku karena ga deket, adik aku kuliah di barat atau utara aku lupa.” Fred lalu menjelaskan sambil senyum
“ semua keluarga kamu perempuan?”
“ Yup, awalnya 4 sodara, tapi kakak laki-laki yang sulung meninggal saat aku kecil.”
“ oh, lalu musuh kamu yang sekarang ini Dony yah?”
“ iya, dia sahabat kecil aku.”
“ oh… lalu kenapa jadi seperti ini?”
“ Singkatnya dia bergaul dengan mafia atau gangster, lalu dia terjebak didalamnya. Karena posisinya terjepit dia salahkan aku.”
“ maaf aku ga ngerti, maksudnya dia fitnah kamu..?”
“ iya dia pinjam mobil aku buat transaksi narkoba, nah mafia itu kira aku biang keladi dony kabur.”
“ lalu dony dimana sekarang?”
“ ga tau yang ada aku repot dikejar-kejar mafia, kalo ada dony juga aku suruh ganti mobil aku yang dirusak mafia.”
“ wah repot yah. Padahal kamu gak salah.”
“ aku udah berusaha jelasin tapi sulit, aku pengen kalo mafia itu bernyali yah hadapin satu-satu aja atau cari dony dulu jangan aku yang bukan inti masalahnya.”
“ kamu konfrensi pers aja suruh mereka hadapin kamu. Jangan bergaya pengecut kaya sekarang.”
“ lalu kalo mereka bersedia terima tantangan aku gimana?” Tanya fred sambil menatap sella
“ undang mereka di pertarungan dunia beladiri, jadi kan adil.”
“ haha mana berani mereka, lagipula pertarungan yang aku hadapin kan yang skala kecil, bukan skala universal.”
“ 3 minggu lagi aku mengikuti undangan beladiri khusus provinsi selatan aja, kamu ikut yah?”
“ Boleh tapi kamu bantu latih aku, karena aku kelasnya hanya kejuaraan daerah loh, tahun kemaren di provinsi kalah makanya gak lolos pertandingan universal.”
“ pasti, dengan senang hati kita saling tukar pikiran.” Ucap sella seneng

Di kawasan ini terkenal beladiri gaya bebas, ada 4 tingkatan. Yang terendah adalah tingkat Daerah, lalu tingkat Menengah ( Middle ), lalu yang agak elit tingkat provinsi, dan yang terakhir tingkat Universal, dimana jagoan 4 penjuru datang ( utara, selatan, timur, barat )

Saat keduanya sedang asik bicarakan beladiri HP sella bunyi, keliatannya orang penting yang menelponnya karena sella lalu agak menjauh dari fred. Fred lalu sendirian dibalkon sambil menatap langit.
“ gawaaat… mereka serang rumah kamu. Cilla tadi yang telpon.” Kata sella lalu kembali kebalkon
“ Maksud kamu para mafia?”
“ iya mereka menembak kearah rumah kamu, tapi sekarang situasi udah baik.”
“ ya ampun, bagaimana kondisi yang lain?”
“ semua baik dan yang terluka cuma beberapa security, besok pagi juga mereka mau konfrensi pers di pimpin Om leo.”
“ untuk apa?”
“ menjelaskan situasi, lalu tantang mereka dipertandingan beladiri.” Sella lalu menjelaskan
“ oh yang tadi ide kamu mereka terima, oke deh. Keadaan jadi kacau gini. Jangan sampe mereka tau tempat ini.”
“ mudah-mudahan ngga, didepan juga ada beberapa polisi preman yang terus jaga koq.”
“ ya udah aku tidur yah, kamu juga istirahat.” Kata fred sambil turun dari tangga

Fred gak ada pilihan lain selain menghadapi mereka semua, kalo gak nyawanya terancam, dia berharap sella sungguh-sungguh mengajarinya bela-diri karena fred yakin kalo sella bukan guru sembarangan.

Fred bangun agak siang dia terbangun bunyi agak bising, lalu dari jendela dia lihat cara Lydia melatih beberapa murid.
Fred kagum dengan kelenturan kaki Lydia, dia melayang dan dapat menendang kantung pasir 3 kali berturut-turut dengan 1 lompatan.

“ pagi… udah bangun.” Tiba-tiba sella masuk kamar
“ eh.., udah dong. Kamu bawa apa?”
“ buat ganti perban kamu.” Sella lalu duduk dilantai dan liat luka fred
“ Nanti aja aku belom mandi, taro aja dulu. Aku lagi nonton Lydia dan yang lain.”
“ Oh.. yuk kita liat didepan.” Ajak sella sambil mengandeng tangan fred
Jumlah muridnya lumayan banyak sekitar 10 orang tapi mereka ramah-ramah, tampak seneng sekali fred melihat kemampuan mereka.

“ kapan ajarin aku?” Tanya fred ke sella
“ tangan kanan kamu belum sembuh, besok mudah-mudahan sembuh. Sini deh sella punya rekaman kamu.” Ajak sella ke ruang santai disamping pintu kiri perguruan
“ rekaman apa?” Tanya fred ga ngerti
“ pertandingan kamu.” Sella lalu stel VCD

“ oh ini pertandingan aku yah..? kalo gak salah pertandingan 3 tahun lalu.”
“  yup.. dari tahun ke tahun aku rekam suruh beberapa teman dan murid, kamu tau apa kelemahan kamu?” Tanya sella dengan serius
“ Ngga, apa emang…?”
“ jangan marah yah, kita terbuka aja. Manusia itu masing-masing punya kekuatan, keseimbangan, daya tahan ( imun/kebal ), kecepatan, tenaga dalam ( chi ). Iya kan?” Tanya sella yakin sambil menerangkan
“ yup guru, lalu..?” fred lalu senyum
“ Ah kamu, anggap aku sella aja, jadi malu nih jelasinnya.” Sella juga senyum tapi agak merah wajahnya
“ oke..oke, maksudnya power, balance, speed and chi yah?” fred lalu berusaha serius
“ iya sama imun atau kekebalan. Nah aku liat jujur aja kamu ga punya chi dan daya tahan.”
“ lalu?”
“ kita buat itu, sella nti latih kamu yoga, senam dan meditasi.”
“ wah aku asing dengan itu semua, latar belakang aku di tae kwon do, boxing ama Gym.”
“ ya gak apa-apa itu semua yang dilatih kekuatan dan keseimbangan, aku juga awalnya dari karate lalu wushu, lalu mempelajari yudo dan pencak silat.”
“ dalam 3 minggu apa yang kamu latih ke aku?”
“ tidak.., aku latih kamu cuma 8-10 hari loh, sisanya aku juga mao latih diri sendiri, sisa waktu kamu kan ada pelatih juga.” Sella lalu menjelaskan rencananya
“ iya juga, oke deh.”

Om tony datang dengan cilla menjelaskan mereka sudah konfrensi pers. Dan rumah juga masih dalam kondisi utuh karena mereka cuma merusak kaca aja dan sekarang berkat ide cilla kacanya diganti dengan anti peluru, dia juga bilang besok rapat dengan anggota perusahaan dimajukan jem 9 pagi.

“ ya udah, beres rapat baru aku latih kamu.” Ucap sella
“ Siap deh…” kata fred sambil hormat
“ latihan aku terkenal keras loh, kalo Om kamu latihnya gimana?”
“ biasa aja per dua jam, 2 jam dilatih boxing, lalu sore tendangan dan mukul, atau kadang besoknya tae kwon do, sorenya fitness.”
“ oh kalo aku kadang bisa per 3 jem.”
“ oke dilatih cewe cantik 24 jem juga siap..” fred lalu merangkul pundak sella
“ ah kamu, sebetulnya aku juga besok-besok mengajar ditempat lain, tapi udah dihandel temen kalo gak Lydia yang wakilin.”
“ masalah biaya gimana? Jadi aku kan harus disini terus?”
“ astaga… jangan kamu pikirin, sella bisa latih kamu aja udah bangga.”
“ ah jangan gitu, aku udah rugiin waktu ama tenaga kamu sel.”
“ ngga sungguh, jujur kamu disini mau 1 bulan atau setahun juga aku siap.”
“ haha.. ya udah nikah sama aku jadi ketemu terus.” Ajak fred semaunya
“ wah gak ah tar pengusaha tambang datang dan membunuh aku.” Goda sella
“ kurang ajar, itu gosip lama.. dia temen sekolah aku.”
“ kalo pengusaha tambak ikan gimana ?” ledek sella lagi
“ yeee ga juga udah ah jahil aja ternyata… ” Fred lalu ketawa sambil cubit hidung sella

Makin lama hubungan mereka berdua makin dekat dan keliatannya cocok, keesokan harinya Sella mengantar Fred ditemanin mobil polisi ke perusahaannya. Walau tak besar Fred emang punya perusahaan makanan, beberapa hotel, sisanya dia join dengan beberapa kerabatnya di bidang transportasi, tekstil dan pesawat.

“ seneng deh ke perusahaan ditemenin kamu.” Ucap fred ke sella sambil pegang tangan sella setelah acara diperusahaannya selesai
“ Loh bukannya kamu seneng kalo semobil dengan cilla?” ledek sella sambil lepasin tangan fred
“ gak tuh biar aja cilla dimobil depan, aku seneng ama adiknya.”
“ genit yah sekarang, tar lagi siap-siap aja sella siksa disasana.”
“ ga takut weee…” fred lalu cubit hidung sella seperti biasa
Sampai di The Spirits, Fred istirahat sebentar lalu sella menyiapkan beberapa alat untuk Fred.

Karena tangan kanan fred masih agak ngilu, sella menyuruh Fred melatih kakinya aja dulu. Sella mengaitkan pemberat 25kg ke kaki kanan dan kiri fred, lalu hari esoknya sella mulai serius dengan programnya.
“ huu berat juga, buat apa sel?” protes fred
“ kecepatan dan keseimbangan, ayo lari keliling lapangan itu 5 kali.” Perintah sella menunjuk lapangan bola didepan rumahnya
“ oke…” fred lalu lari dengan santai tapi tiba-tiba sella mengeluarkan stopwatch
“ cepeeettt…. sekali keliling harus kurang dari 2 menit, kalo lebih tambah 1 putaran.”
“ iyaaa....” teriak fred lalu lari agak kencang

Rupanya Marsella serius dengan latihannya, Fred selama ini emang berlatih serius juga tapi selalu banyak istirahat dan kurang konsisten, sekarang dia baru merasakan latihan yang sesungguhnya dari sella. Mereka berlatih dilapangan bola yang gak jauh dari sasana disana sedang kosong dan leluasa untuk latihan.

“ ayo pemalas hampir 2 menit, yang tercepat cuma 1menit 56. Payah kamu.”
“ tar dulu kalo kamu emang seberapa cepet..?” Tanya fred penasaran
“ kalo kosong gak sampe semenit kalo pemberat 50kg aja 1menit 45 detik paling lama.”
“ wawww… oke deh. Lari lagi.” Ucap fred sambil berlari kearah depan

“ huu speed kamu jelek, sekarang pake ban pinggang ini.” Suruh sella
“ berat amat berapa kilo nih ban.” Fred lalu memakainya
“ sekitar 5kg, buat melatih pinggang ama perut kamu, sekarang naik ke anak tangga itu.”
“ oke.. eh minta minum dong haus.”
“ tidak…, kecuali kamu lari ketangga itu dengan 3 menit.” Ucap sella tegas
“ huuu pelit.. iya deh. Lari lagi ampe pegel… ha..ha..” Dengan jengkel fred berlari kearah tangga.

Jumlah anak tangganya lumayan banyak tapi karena dilatih sella maka fred tetep fun aja.
“ nih minum dulu.” Tiba-tiba sella mendekati fred
“ asik, makasih. Boleh gak pemberat kaki dilepas 1menit aja.”
“ emang kenapa, sakit yah atau kekencengan..?”  Tanya sella agak heran
“ sakit karena ada pisau di kaos kaki aku.” Fred lalu jongkok dan buka pemberatnya
“ oh buka aja, lah kenapa taro pisau dikaos kaki?”
“ hehe udah kebiasaan buat jaga-jaga, nih nitip dulu.” Fred lalu kasih pisau hitam pemberian sella
“ ini kan pisau meteor itu, koq kamu bawa terus?” kata sella agak kaget sambil pegang pisaunya
“ tandanya kamu selalu dihati aku eh bukan dikaki aku.” Fred lalu belai rambut panjang sella
“ nakal.. bisa aja kamu, sekarang lari lagi dikolam kecil itu.”
“ koq hari ini lari terus?”
“ iya, tar sore baru kita buat lebih menarik.”
“ oke deh terserah guru cantikku aja.” Fred lalu masuk dan berlari dikolam itu.

“ berat yah?” Ledek sella sambil ketawa ketika fred lari dikolam
“ sini cobain.” Fred lalu tarik sella ke kolam
“ ga mau.. jahat yah??” teriak sella menolak
“ hahaha… lari sama-sama sini.”
“ huuu basah deh celana aku.” Rengek sella
“ kan seru. Yuk lari sampe ujung kolam sana.” Ajak fred sambil menunjuk
“ silahkan duluan, 15 detik kemudian aku susul.” Sella lalu siapin stopwatchnya
“ yuhuuu… oke…” dengan sigap fred berlari dahulu

15 detik kemudian sella mengejar, bagaikan angin dengan sekejap dia sudah didepan fred, bahkan mengejek fred.
“ weee… kalah ama cewe?”
“ gak tuh, haha…” dengan tangan kanannya fred menarik baju sella
“ eh licik.” kata sella kesel
“ Bodo, ayo sini..” tarikan fred makin kenceng
‘ byuuurrrr…’sella terjatuh lalu fred terus berlari keujung kolam
“ Hore aku yang menang, haha…”
“ huu nyebelin, basah semua deh.” Kali ini sella protes sambil keluar dari air
“ payah kalah ama murid, sini.” Fred lalu elapin wajah dan leher sella yang basah
“ Muridnya menyebalkan.”
“ duuuhh.. sampe segitunya tapi seru kan?”
“ selama 3 tahun mengajar baru kali ini ada murid senakal kamu.” Sella lalu ambil handuk dari tangan fred
“ kan murid cerdas, sekarang apalagi?”
“ Bodo, latihan aja sendiri.” Tiba-tiba sella marah dan tinggalin fred sendirian
“ haaayyy.. koq gitu, kamu serius marah sel?” fred lalu kejar dan menghalangi jalan sella
Tapi sella hanya diam saja, wajahnya juga seperti marah. Fred jadi merasa gak enak hati melihat sella yang emang basah total.

“ liat aku dong, koq nunduk gitu.” Tanya fred
“ makan yuk udah siang.” Sella lalu malah mengajak makan dan pergi tinggalin fred
“ ayo…” fred lalu menggenggam tangan kiri sella tapi sella melepaskan

Dengan lahap fred makan, Lydia dan cilla melihatnya dengan wajah heran. Sedangkan sella lagi ganti baju.
“ cape yah dilatih sella?” Tanya cilla sambil menonton tv
“ lumayan, dia gampang marah yah orangnya?” ucap fred sambil makan
“ gak tuh emang kenapa tadi, koq baju sella basah.”
“ aku jailin dia ha..ha…”
“ jailin gimana, ka sella kalo udah marah lama loh.” Kali ini Lydia ikutan bicara
“ aku tarik ke kolam renang.”
“ oh dia emang ga gitu suka renang, gak ah tadi wajahnya gak gitu kesel koq.” Cilla lalu bantu bela fred

Tiba-tiba sella datang dan makan disebelah fred, setelah ditanya sella bilang gak marah.
“ aku ga marah cuma kesel aja basah semua males kan mandi tengah hari.” sella lalu jelasin
“ udah ini latihan apa?”
“ jem 1 kamu senam yoga, jem 3 kita coba lenturnya kaki dan tubuh kamu. Besok baru tangan kamu.” Kata sella sambil makan
“ sorry kalo tadi becanda aku kelewatan.” Fred lalu menggeser posisinya agar lebih deket dengan sella.
“ Ngga koq, kan sella juga yang jail awalnya.” Ucap sella sambil senyum ramah ke fred
“ lah tadi koq manyun gitu ?”
“ gak enak aja abis mandi lalu tengah hari jadi mandi lagi dan ganti baju lagi huuu, jangan diulangi yah.”
“ siap bu guru.” Ujar fred sambil hormat

Selesai makan fred disuruh menonton adegan yoga, lalu pilates agar tau gerakannya dulu. Sella ingin fred lebih lentur lalu mereka berdua masuk ruangan senam.
“ Uhhh sulit yah, aku belom pernah sih.” Keluh fred sambil kayang
“ Ngga ah kamu lumayan lentur.”
“ yang bener, tumben muji.. haha…”
“ beneran, cuma kurang sabar dan tenang aja. Yuk lagi sini sella bantu.” Kata sella dengan tekun sambil menarik pundak fred agar lebih rileks

Setelah 1jam lebih fred istirahat dan ganti baju, 10 menit kemudian dia dilatih senam lainnya.

“ hari yang melelahkan.” Kata fred setelah sore harinya sambil duduk dibalkon
“ ha..ha.. manja ah, besok lebih berat.” Ucap sella sambil kasih handuk ke fred
“ sini dong duduknya, kita lihat sunset bareng.”
“ iya pemandangannya bagus yah.., eh iya kamu kerja hari apa aja?” sella lalu duduk disebelah fred
“ besok off, lusa aku ga tau mungkin bisa diwakilin Om leo kadang juga kakaku.”
“ kalo gitu cilla nganggur dong, kan katanya dia mengawal kamu seminggu penuh?”
“ awalnya gitu tapi sekarang dia banyak bantu dirumah, yang ada sicantik yang mengawal aku dan ngajarin aku. He..he..” fred lalu bersender dipundak sella
“ Sella sih fun-fun aja, malah seneng. Cuma aneh aja cilla perasaan jarang mao bantu orang.”
“ kamu cemburu?”
“ gaklah, cuma heran aja jarang dia mao bantu, yah mungkin karena dekat dengan Om leo dan polisi yang menyuruhnya.” Kata sella sambil menatap matahari yang makin turun
“ iya rencana mereka terus mengawasi sampe 3 minggu kedepan, sekarang kalo ada peluang mereka juga lagi rencanain serangan balik, cuma posisi mafia itu masih belum jelas.”
“ Eh iya malem kita meditasi yah.”
“ jem berapa? Gunanya apa?” Tanya fred sambil menarik nafas
“ banyak.. jadi tenang, seger… Jem 9 aja, jadi jem 10 kamu istirahat.”
“ oke deh. Siap Bu Guru..” fred lalu hormat seperti biasa.

Sella aja senyum aja dengan ulah fred, keduanya lalu asik becanda dan menatap sunset dari balkon atas.

Fred lalu diajari meditasi malamnya, tapi keliatan sekali untuk yang 1 ini dia gak menguasai yang ada dia hanya terpana menatap wajah cantik sella apalagi sella memakai baju tidur.
“ ayolah serius, ini buat kamu. Jika kamu kuasai kamu bisa dengan mudah peroleh tenaga dalam.” Rayu sella
“ tenaga dalam seperti cilla gak, yang gak kena tapi sakit ?”
“ bahkan lebih, aku yakin Om kamu juga pada tau.”
“ masa ? contohin dong.”
“ baik tapi janji udahnya serius.” sella lalu bangun dan berdiri
“ Pasti.” Ujar fred yakin

Sella ambil sebatang lilin dan dia nyalahkan, dari jarak sekitar 1meter dia lalu suruh fred meniup.
“ silahkan kamu matiin lilin itu terserah dengan cara apa aja.” Perintah sella

Fred lalu tarik nafas dalam dan meniupnya tapi hanya agak bergoyang dan lilin itu gak mao padam.
“ gak bisa, emang gimana?” Tanya fred bingung sambil garuk-garuk kepala
“ begini.” Sella lalu mengatur nafasnya dan perlahan dia memutar-mutar tangan kanannya.
‘ seeeppp…’ lilin itu padam ketika tangan kanan sella diarahkan kearah lilin
“ wuuaaa hebat… koq bisa…??”
“ itulah tenaga dalam. Yuk meditasi lagi.”
“ oke deh, seru juga.” Fred lalu kembali duduk sila
“ atur nafas kamu, tangan rilek, pikiran juga tapi fokus.”
“ iya.”
“ konsentrasi, buatlah seolah-olah diri kamu ringan.”

Meditasi yang ingin sella ajarkan adalah bermacam-macam , tapi akan dilakukan bertahap demi idolanya, kali ini fred diajarkan meditasi agar tubuhnya merasa ringan dan segar, nanti diajarkan cara agar kuat, dll.
“ udah cukup fred, udah jem 10. Gitu dong.” Puji sella sambil pegang tangan kiri fred
“ oke. Oh gitu yah.”
“ iya gitu aja dulu, sini ganti perban kamu di tangan kanan.”
“ ah kalo udah kering udah jangan diperban, gak bebas sel.” Keluh fred
“ iya.” Pelan-pelan sella buka perban yang membungkus
“ aku mau tanya serius.”
“ apa?”
“ kalo misalnya kita 1 ring di turnamen, apa rela kamu memukul aku?” ucap fred penasaran
“ hmmm… jujur sella juga udah pikirin itu.” Sella lalu senyum
“ lalu jawaban kamu? Kalo aku jujur wah berat banget.”
“ kenapa berat? Kalo kamu kan baru kenal aku lagipula kamu kan sering berhadapan dengan wanita.”
“ aku suka kamu, sella cantik sih.. hi..hi..” fred lalu senyum kearah sella
“ genit deh…”
“ bener.., tapi aku yang penting bukan itu. Rasa perhatian kamu juga baik, kamu tulus bantu dan rawat aku. Kalo kamu gimana ?”
“ jujur aku pasti agak sungkan kalo kita 1 ring, tapi karena harus professional yah jalanin aja toh ada peraturan yang berlaku saat itu, lagipula hadiahnya buat sella jadi lupa diri hehe…” sella lalu kasih obat di tangan fred
“ huu matre, yah target aku 1. Harus bisa menang dan mudah-mudahan para mafia itu sportif.”
“ kita berharap aja. Ya udah sana tidur. Aku juga mao latihan sebentar.”
“ liat dong gaya latihan kamu?”
“ lain kali aja, kamu besok latihan berat. Lama-lama juga kita sparing partner koq.”
“ iya deh, dah.” Fred lalu tidur dikamar sella lagi.

METODE  LATIHAN….

Jam 6 pagi Fred dibangunin, sella menyuruh tangan dan kaki fred menggunakan pemberat, lalu suruh fred push up dan sit up 100x. Lalu menyuruhnya lari kembali 3x keliling lapangan bola.
“ sakit gak tangan kanannya?” tanya sella
“ gak, cuma ngilu aja.”
“ ya udah sekarang 2 kali lagi naik turun tangga itu.”
“ iya.

Sekitar jem 7 fred sarapan bubur ayam, lalu ditambah jus jeruk oleh sella. 30 menit kemudian sella kasih pemberat lagi berupa baju seberat 20kg
“ pake baju ini lalu push up ama sit up 100x.” perintah sella
“ wawww.. okeee…” Fred lalu pake baju berat itu
Setelah itu sella menyuruh fred keluarkan kemampuan boxingnya dan memukul dan tendang karung pasir.

Sorenya dengan baju berat itu dia suruh muridnya untuk latih tanding dengan Fred, dan tentu saja fred jadi bulan-bulanan karena sulit gerak.
“ ya udah buka pemberatnya.” Ucap sella ketika sore harinya
“ wah senangnya…” fred merasa ringan banget badannya setelah buka pemberat itu
“ tangannya masih ngilu.”
“ huppp… nggak koq, coba… hiya hiyaaa….” Fred gerak-gerakin tangannya kearah sella
‘ buuggg..’ ternyata tepat mengenai pipi kanan sella dengan telak tanpa disengaja
“ aduuh..” ujar sella kesakitan
“ eh…eh… sorry kelepasan, sakit yah.” Fred lalu pegang pipi sella
“ lumayan tau.” Omel sella sambil usap pipinya
“ gak sengaja sungguh, sini.” Fred usap-usap pipi sella
“ ya udah, santai aja. Muridnya nakal.” Sella lalu senyum sambil berjalan menjauh

Beberapa hari kemudian berat baju dan pemberat di tangan, kaki Fred malah makin ditingkatkan, sebetulnya fred agak kesal tapi dia tetap yakin kalo sella melatihnya dengan tekun dan pasti ada manfaatnya.

Hingga akhirnya dihari ke-9 fred berlatih tanding dengan Lydia.
“ ayo lawan aku ka fred.” Tantang Lydia
“ seluruh pemberat kamu buka aja.” Saran sella
“ asik, nah gitu dong.” Fred seneng dan melepas semua pemberat di kaki, tangan, dan badannya

“ siap yah… Eh Sella siapin obat merah yang banyak ama perban buat adikmu.” Suruh fred dengan agak sombong
“ ha..ha sembarangan, oke...” Lydia hanya ketawa sambil mengepalkan tinju
“ huuu…sombong yah.” Ledek sella sambil ketawa

Fred menyerang terlebih dahulu, dia lalu menendang kearah bawah, Lydia melompat dan membalas tapi fred dengan gesit mengelak. Fred juga kaget karena merasa tubuhnya gesit dan ringan, dan dalam kecepatan Lydia kalah, sudah 2x fred dapat memukul paha dan perut Lydia.

Dan ternyata Marsella sendiri heran dengan perkembangan pesat fred, karena 5 hari lalu tangan kanan Fred baru pulih total.
“ hebat, aku kalah telak.” Puji Lydia kelelahan sambil atur nafas
“ loh koq udah, ayooo…” tantang fred dengan melompat-lompat.
“ nafas kamu masih stabil fred..?” tanya sella heran
“ masih, ayo sekarang kamu dong.”
“ iya nih, lawan tuh murid sendiri.” Lydia lalu kasih sarung tangan untuk sella
“ oke. Itung-itung pemanasan.” Sella lalu senyum sambil pake sarung tangan

“ siap cantik. Nih…” fred lalu memukul kearah pinggang sella
“ husss.. kalem sayang.” Dengan tenang sella menepis dan senyum
“ ciyeee sayang-sayangan.” Ledek lydia
“ gurunya centil yah tar lagi juga bukannya tinju tapi cium aku nih...” Fred lalu menatap lydia sambil ketawa
“ sembarangan rasain nih…” sella lalu memukul dengan cepat
Rupanya fred emang gak salah pilih Guru, setelah tadi sella akan memukul, Fred juga sekarang terus melancarkan pukulan dan tendangan tapi sedikit juga ga ada yang kena, beda dengan saat melawan cilla dan Lydia.
“ hebat pukulan ama tendangan aku gak ada yang kena.” Ujar fred kesel
“ udah yah, sekarang giliran aku.” Ucap sella yakin sambil menatap dengan serius
“ haaahhh..??” fred lalu kaget dan mundur selangkah kebelakang

Rupanya daritadi sella emang mengalah dan hanya mengelak dan menghindar. Tapi sekarang dia himpun kekuatan dan membalas serangan Fred, tapi refleks fred juga bagus dia dapat menghindar.
“ Uuuhh..” Fred lalu menggagalkan serangannya
“ kenapa? Ayo balas dan pukul.” Teriak cilla yang tiba-tiba sudah menonton
“ iya ka fred tunjukin kehebatan kamu, gimana mao lawan mafia kalo lawan sella gak tega.” Kata Lydia manas-manasin
“ benar, akulah ketua mafia, lawan aku.” Ucap sella sambil menatap tajam wajah fred
“ baikkk….” Fred lalu mundur selangkah dan tarik nafas panjang.
Fred lalu maju dan menyerang, begitu pula sella. Mereka beradu kecepatan dan saling melontarkan pukulan, tampak jelas fred kurang jam terbang karena terkena beberapa pukulan lebih banyak dibanding sella.

Akhirnya fred terjatuh tapi dia langsung bangkit dan disemangati oleh cilla dan Lydia. 3 menit kemudian dia dapat mengimbangi serangan sella.
“ good. Semua nyaris sempurna.” Puji cilla setelah tau keduanya sama lelah
“ yupp.. jujur aja ka fred masih kalah dari ka sella. Tapi selisih dikit.” Lydia lalu bantu buka sarung tangan fred.
“ kamu mau tau apa kekurangan kamu?” Tanya sella
“ kayanya aku tau deh, aku kurang dalam keseimbangan dan sedikit power.”
“ yup betul. Kalo kamu di gym saat angkat beban gunakan tangan kiri dulu baru kanan.” 
“ kalo buat power lagi?”
“ bisa juga dengan gym latihan angkatan maksimal tapi untuk 10 hari kedepan kurang efektif, aku rasa pemberat ini masih berguna.”
“ oke deh, besok hari terakhir aku disini. Makasih semua.” Ucap fred yakin
Cecillia lalu kasih info ke fred bahwa ketua mafia setuju menurunkan 5 anak buahnya, dony juga sudah diketahui keberadaannya, mudah-mudahan seminggu kedepan polisi bisa menangkap.

Esok paginya hari latihan terakhir Fred, jam 5 pagi dia udah bangun tanpa dibangunin sella, dia juga sudah memakai pemberat yang makin berat mungkin semua sudah lebih 100kg.

“ ciyeee udah bangun Fred.” Puji sella ketika jem 6 pagi
“ udah dong, malas kamu.”
“ ha ha haa.. hari terakhir di The spirits jadi rajin nih?”
“ yup tapi pasti rindu kamu.” Fred lalu memeluk sella dan menggendongnya tinggi-tinggi
“ bau juga maen gendong-gendong, latihan lagi sana.” Kata sella sambil menurunkan badannya
“ iya, aku mao tendang kantung pasir dan pukulan. Mana pemberat yang lain?”
“ ada, tar yah.” Sella lalu mencari pemberat untuk tangan dan kaki

“ Sella masih ingin bertanya 1 hal, betul kamu masih single?” tanya sella dengan muka serius
“ haha, emang kenapa. Cemburu ?” fred lalu ketawa
“ Ah ngga, aneh aja. Kan kamu jutawan masa ga ada yang naksir, selain itu kamu juga sukses dalam banyak hal.”
Fred lalu ketawa dan berkata.. “ nanti selesai pertandingan aku akan buktiin ke kamu. Liat aja.” Kata fred sambil mukul karung pasir
“ Buktiin apa?” tanya sella ga ngerti
“ liat aja nanti hehe.. aku sekarang mao fokus dulu.”
“ oke deh sella tunggu saat itu, dan kamu harus menang.” Ucap sella kasih semangat
“ kalo aku menang kamu gimana? Kamu mengalah nih ?”
“ ga akan mengalah, aku akan lebih kuat 10 hari lagi. Kamu juga yah?”
“ pasti…bugg…” Kata fred sambil kepalkan tinjunya kesella dan ternyata mengenai keningnya
“ aduh.. kebiasaan deh.”
“ haha….” Fred hanya ketawa sambil usap-usap kening sella

Siang dan sorenya fred terus berlatih dengan tekun, sella hanya membimbing dan sesekali sella juga mengajari beberapa muridnya yang datang.

“ kamu udah mengajar berapa murid?” tanya fred disela waktu istirahat
“ banyak, mungkin udah puluhan, kenapa?”
“ dari puluhan ada berapa yang pernah bertanding?”
“ hmm… mungkin baru belasan orang, disini ada 7 orang, ditempat lain 5-6 orang.”
“ ada yang udah sukses? Bertanding universal gitu?” tanya fred lagi sambil mengambil anduk
“ ada tapi gagal, aku aja kalah disemifinal. Beberapa murid aku kan dikalahin kamu.”
“ oh yah, siapa aku ga tau ?”
“ ray, steve. Makanya aku juga tau beberapa gaya tanding kamu.”
“ oh iya aku ingat mereka, lalu di sini belum ada yang menang pertandingan universal?”
“ Cilla menang 1 kali, ya aku dikalahin dia.” Ucap sella jujur
“ oh yaaa… Aku liat cilla biasa aja.” Kata fred heran lalu duduk disebelah sella
“ dia jurus dan kecepatan emang biasa, tapi punya keseimbangan dan power yang sangat tinggi. Kalo aku bisa mematikan lilin dengan tangan, kalo dia sekali pukul lilin itu hancur walau jarak semeter.”
“ wooowww, hebat sekali.” Puji fred
“ yup dia yakin dengan kemampuannya, aku juga heran dia jarang berlatih speed, tehnik dan yang lain tapi terus mengasah powernya.”
“ dia ikut pertandingan gak?”
“ ikut, kita semua ikut, semua 10 orang ikut. Kan lumayan hadiahnya.” Sella lalu senyum
“ oh iya, kamu jujur gak mao aku bayar ? Kan udah seminggu ini nyusahin ??”
“ gaklah kita sahabat kan, pintu tempat itu terbuka buat kamu. Kalo menang yah gentian kamu yang ajarin aku.”
“ he..he.. mana mungkin.”
“ ya mungkinlah, biarpun gak ajarin ilmu yah ajarin bisnis minimal.”
“ oke deh.” Kata fred sambil beresin barang-barangnya.

Sorenya Om leo menjemput lalu Fred berpamitan, tampak sekali Sella agak merasa berat dan sedih.

“ nih pisau kamu, kita ketemu dipertandingan.” Sella lalu kasih pisau meteor itu
“ oke, makasih banyak yah..” fred lalu ambil dan ajak sella bersalaman
“ iya sama-sama, masih sungkan aja yah.”
“ haha… aku pasti rinduin tempat ini dan kamu.”
“ yah maenlah nanti, jarak kita cuma beda 7km, lalu usaha kamu dimall ama tempat ini cuma beda 2 blok.”
“ iya deh..cliikk..” fred lalu jail memoto wajah sella dengan hpnya
“ jail deh, dasar kamu.”
“ buat jadi musuh tanding, nti aku perbesar dan dibungkus disamsak rumah hahahaaa….”
“ dasar.. ngeledek aja, ati-ati yah udah masuk mobil sana.”
“ mau dipeluk dulu..?” tanya fred sambil pegang kedua tangan sella
“ gak ah ini depan sasana ngaco aja.”
“ hehe iya juga tar jadi gosip oke deh, sun aja…” fred lalu cium kening sella dengan cepat
“ ih…dasar.” Sella lalu agak malu dan agak menunduk
“ bodo, aku pulang yah..”
“ iyaa….” Sella lalu lambain tangan kanannya

Sampai dirumah Fred suruh para gurunya untuk berkumpul, fred menginginkan dilatih dengan pemberat dan melatih kecepatannya, tapi mereka semua menolak.
“ maaf Fred kami menolak, kami ber-3 udah mengenal kamu selalu 20 tahun lebih selama ini dan kesimpulan kami, kami akan melatih tehnik baru dari kami bertiga.” Ucap Om hans dengan lantang
“ lalu apa ide kalian?” tanya fred bingung dengan ulah gurunya
“ Kita melatih yang belum pernah mereka latih, kalo ikut gaya mereka pasti mereka udah menduga.” Kata Om leo menjelaskan
“ kita akan latih yudo, gulat, dan thai boxing, selama 6 hari kita padukan dengan gym. Untuk kecepatan kita gunakan skipping aja.” Kata Om hans
“ akan berhasil gak, lalu sisa 4 hari apa?”
“ Kami akan latih jurus terkahir kami, yaitu jurus pamungkas masing-masing.” Kali ini Om tony yang menjelaskan
“ Baiklah aku percaya kalian, besok pagi bangunkan aku.”
“ tunggu fred, ada 1 hal. Cilla menolak kami bayar.” kata om leo bingung
“ loh, padahal udah seminggu lebih, kenapa gitu?”
“ entahlah dia cuma anggep kita bagian keluarga dan sahabat aja, jadi dia ikhlas bantu kita.” om leo lalu kasih amplop ke fred
“ ya udah kalo gitu uangnya kita pake untuk keperluan mereka, besok Om beliin karung pasir 3. Barbell masing-masing sepasang, sarung tangan tinju, sisanya baju latihan. Lalu kirim ke mereka, oke?” fred kembaliin amplop berisi uang ke om leo
“ baiklah.” Ucap om leo sambil mengangguk

Paginya fred dibangunkan jem 5, lalu dia disuruh loncat tali sebanyak 1000x. Setelah itu loncat tali lagi permasing-masing kaki 500x.

Setelah sarapan, fred berlatih Gym dengan gaya berbeda karena untuk tujuan keseimbangan dia melatih dengan tangan kiri dulu. Semua yang dilatih dibuat sangat berbeda dengan latihan, yang ada tubuh fred belum biasa dan kelelahan.

“ Ayo fred, tar sore kita latih gulat. Agar kekuatan kamu bertambah, Om yakin mereka para wanita jika di banting akan sulit bangun.” Kata Om hans menyemangati
“ belum tentu. Sella ada dasar yudo juga.” Fred lalu mengatur nafasnya
“ gak masalah yang jelas kita pria pasti hasilnya lebih optimal, yang Om liat dia lebih ke olahraga lembut kaya wushu dan karate.”
“ Dia guru pasti kenal beberapa olahraga yang menyangkut beladiri. Yah mungkin emang gak memperdalam semua.”

Sorenya Fred dilatih yudo, emang sangat berat dan memerlukan stamina luar biasa untuk mengangkat lebih, tapi fred tidak menyerah, malamnya fred istirahat. Tapi tiba-tiba telponnya berdering.
“ udah tidur belum?” tanya cilla
“ belum, kamu ada dimana?”
 “ di sasana, makasih udah kirim peralatan, semua berguna banget.”
“ oh iya sama-sama, kamu kenapa gak mao digaji?”
“ yah aku udah digaji ama kepolisian koq, tenang aja.”
“ tapi kamu udah banyak bantu aku.”
“ ah ngga, orang aku kawal kamu cuma 3 kali aja, sisanya merapikan rumah kamu. Aku senang melakukannya.”
“ oh gitu, ya udah thanks kalo ada apa-apa nanti aku hubungi kamu yah.”
“ iya, ya udah sampe nanti kita ketemu di turnamen.”
“ pasti. Eh salam buat adikmu hihi..”
“ iya tar aku salamin, bye.” Cilla lalu tutup telponnya

Keesokannya fred terkejut karena dilatih thai boxing, padahal dia sendiri sudah pernah belajar boxing, bedanya hanya pada letak kaki. Tapi fred tetap mempelajarinya dengan tekun.


6 hari kemudian, Om tony mulai mengajarkan tehnik pamungkasnya.

“ kami sudah mengajari semua, ini tehnik terakhir kami, masing-masing ada keunggulan dan kelemahan, tehnik Om dikasih nama Dentuman karena berupa ledakan tenaga. Sekarang liat kayu disana?” Om tony lalu menunjuk kearah kiri tumpukan kayu

Dia pasang kuda-kuda lalu merapatkan tangannya, gak lama dia berteriak keras dan membuka tangannya.
‘ brakkkk…’ kayu-kayu itu terpental dan sisanya hanya jadi serpihan
“ wah hebat, ini yang aku tunggu-tunggu.”
“ jangan gembira dulu ini hanya bisa digunakan 3 kali, jika lebih tubuh akan sakit karena butuh energy banyak.” Om tony lalu menarik nafas
“ pantes aja sekali aja om udah keringetan, ayo ajarin.” Pinta fred yakin

Fred lalu diajari selama berjam-jam tapi hasilnya mengecewakan kayu itu jangankan terpental, hanya terdorong saja udah bagus.

Keesokan harinya Om leo yang datang dia lalu mengajari tehnik sabetan tangan kosong.

Kayu dilempar oleh fred ke udara sangat tinggi tapi dengan sebelah tangan dapat terpotong dengan sekejap oleh om leo.
“ hebat juga, gimana caranya om padahal jarak kayu dengan om lebih dari 2 meter.”
“ sini om ajarin, tapi gaya ini ada 2, 1 lagi dengan 2 tangan. Berfungsi untuk melawan banyak musuh tapi sama dengan gaya Tony akan cepat lelah bila lebih dari 5 sabetan.”

Belum juga menguasai dentuman kali ini dia diajari sabetan tangan kosong, kata mereka inti dari jurus itu sama berasal dari pernafasan dan tenaga sendiri, besoknya Fred melatih jurus itu agar mendekati sempurna. Dan di hari ke-4 giliran Om hans mengajari, Om hans adalah yang terhebat dari mereka semua.

Tangan kanan Om Hans diangkat tegak lurus keatas, tiba-tiba suasana diruangan bergetar hebat
“ gempa yah?” Fred panik dan liat sekitarnya
“ bukan, itu jurus Om. Hiaaaa…..” Om hans lalu teriak

Fred lalu mengamati, tubuh Om hans agak membiru lalu badannya agak membesar dan berwarna merah kebiruan seperti sedang marah.

“ ini jurus harmony, inti dari semua jiwa dan tenaga didalam diri.”
“ tapi koq kaya gempa banyak getaran gini?” fred yang ada tetap liat sekelilingnya
“ Itu bagus, nyali lawan akan takut, sekarang serang om.” Perintah hans
“ hiiiaaaa….” Fred lalu melompat dan siap memukul
‘ duaaarrr… duuuarrrr….’ Fred terpental sendiri ketika menyerang dengan tangan dan kakinya
“ hebat…, lagi...” Kata fred tanpa kenal nyerah menyerang lagi
“ tunjukin apa yang kamu pelajari disana, rasakan ini.” Tiba-tiba Om hans menyerang balik

Mereka beradu kekuatan tapi fred selalu merasa tubuhnya akan terpental kebelakang karena kehebatan tenaga Hans, tapi fred terus menyerang.
“ huuu…” Om hans mendorong tubuh fred hingga mental beberapa meter kebelakang
“ cara hadapinnya gimana Om?”
“ tidak bisa dihadapin, kamu tapi coba aja dengan jurus sabetan.”
“ oke.” Fred lalu mengingat gaya Om leo
‘ srett.. srettt…’ 2 kali fred menyerang hans tapi sedikitpun hans gak terluka
“ huff….gimana hebatkan?” tanya om hans lalu kembali ke wujud semula.
“ menarik, tapi aneh kenapa bisa gitu.”
“ Ini seperti mengumpulkan semua tenaga kita dan tenaga alam juga, saat tubuh kita menjadi pucat dan kebiruan tandanya tubuh kita udah lemah.” Hans lalu jelasin
“ lalu..??”
“ semua orang punya sisa-sisa tenaga, kamu bisa gunakan ini cuma disaat-saat kritis aja, kalo saat masih segar dalam 15 menit kamu akan sangat lelah.”
“ saya masih gak ngerti.” Ucap fred jujur
“ tubuh normal kita adalah seperti ini, kalo kita kumpulkan tenaga dan konsentrasi maka akan seperti ini.” Hans lalu menarik nafas panjang kembali
“ semua badan Om jadi merah.”
“ iya, tapi lama-lama akan berubah jadi biru, dan akhirnya pucat dan biru muda, saat itu kita harus stop atau fatal akibatnya.”
“ oh jadi kita harus kendalikan sendiri.” Fred lalu mengangguk
“ paling lama Om aja bisa 15 menit, kalo dipaksa dulu pingsan. Kalo tenaga kamu maksimal mungkin diusia kamu yang sekarang 25an bisa 20 menit. Nanti juga terasa karena getarannya berkurang.”
“ oke deh. Yuk ajarin.”

Fred lalu disuruh membuka telapak tangannya tinggi-tinggi gak lama fred pun dapat mengendalikannya tetapi masih jauh dari maksimal karena tidak ada gempa sedikitpun. Akankah besok dia berhasil menjadi juara turnamen provinsi….???



TURNAMEN…

“ hay, udah siap.. tar lagi aku jemput yah??” sella lalu telpon fred yang baru beres mandi
“ udah, tinggal sarapan. Aku juga pergi ramean koq kan sekalian berjaga-jaga, polisi juga udah banyak dirumah.”
“ oh sama disini juga aku udah bawa pasukan buat jaga-jaga, polisi juga ada beberapa dari temen Cilla.”
“ wah bakalan seru nih.” Kata fred seneng
“ kamu waspada aja. Oh iya Om kamu ikut ?”
“ hanya om leo, om tony dirumah, Om hans aku gak tau.”
“ ya udah sella kesana yah, dah.”

15 menit kemudian iring-iringan datang dan Fred dikasih intruksi agar selama dilokasi tidak terlalu mencolok dan selalu berlindung dengan polisi dan polisi preman yang berseragam putih, serta anak buahnya dengan iket tangan putih juga.

“ apa peraturan pertandingan ini?” tanya fred ke sella
“ mudah, untuk lolos penyisihan kamu harus berhasil menangkap yang diberikan panitia, lalu yang dilempar oleh wasit utama.” Cilla lalu menjawab pertanyaan fred
“ apa yang dilempar?”
“ rupa-rupa, kadang permen, koin, burung merpati, dll. Kamu harus bisa menangkapnya.” Sella lalu bantu menjelaskan
“ jadi dibagi berapa tahap agar lolos ke pertandingan utama.”
“ ga tentu kalo rame bisa 3, kalo sepi hanya 2 babak.” Kata sella lagi
“ kalo pertandingan utama aturannya hanya kaya biasa gak boleh bunuh dan katakan menyerah kalo gak kuat, kita bebas mukul bagian mana aja asal dengan tangan kosong.” Cilla menambahi
“ oh gitu, arenanya luas gak?”
“ Lebih luas dikit, kalo keluar yah tetep dibilang kalah.”

Mereka lalu berangkat bersama sekitar 10 mobil, entah kenapa fred merasa gak tenang walau pengamanan sudah maksimal, bagi dia pertarungan ini adalah hidup dan mati, walaupun ada 3 pendekar wanita yang akan membantu menghibur saat pertandingan.
“ kamu kenapa?” tanya sella ketika tiba di tempat turnamen
“ gugup, hehe… Rame yah..” fred lalu pegang tangan sella
“ santai aja, kamu udah ada jurus baru?”
“ ada banyak banget, sampe bingung belajarnya.”
“ baguslah reputasi mereka ber-3 kan legenda pada belasan tahun lalu, aku sempet denger tapi gak tau banyak.”
“ oh yaa..?” tanya fred kagum
“ nanti ada kakek Sarlim ( salim ) yang akan menjelaskan, dia juga masih suka aktif ikut pertandingan walau udah tua.”
“ kalo gitu kamu jangan jauh-jauh dari aku. Oke?”
“ duuh manjanya si Boss fred, haha.” Ledek Lydia dari belakang
“ haha gak apa-apa dong kan ama yayangnya.” Balas fred gak mao kalah
“ ciyee kapan jadiannya boss?” tanya Om leo
“ gak tau, tiba-tiba aja.” Fred lalu senyum ke sella
“ ngawur ah, yuk salin dulu. Cowo sebelah kanan.” Ucap sella
“ oke, apa mau aku ganti salinin ?” tanya fred ke sella
“ haha ngaco ah.”

Lalu beberapa anak buah fred datang dan berjaga-jaga di sekitar locker room, om leo juga mengamati dari depan.

Tiba-tiba pengumuman tiba-tiba dan mereka sangat kaget karena wasit utamanya ternyata Om Hans, ketika fred akan menyapa Om leo melarang dengan alasan takut peserta lain akan anggap curang, lagipula malah bagus jadi para wasit bantu mengawasi.
‘ selamat datang semua peserta ada 85 peserta, babak pertama kami akan melempar 55 koin, 15 peserta yang mendapat koin emas kuning langsung dapat ke babak utama, dan apabila mendapat koin perak yang berjumlah 40 akan ke babak berikutnya yaitu mengambil 5 merpati putih.’  Suara om hans dengan menggunakan speaker   
“ horeee…” Kata semua peserta dengan seneng
“ selamat berjuang.” Ucap om leo sambil menepuk pundak fred
“ iya om.”

Om hans dan beberapa wasit melempar semua koin, dengan sigap semua peserta menangkap.
“ fokus Fred..”  Om leo dengan teriak semangati

Fred melompat keudara mengambil tapi dia terlambat banyak yang sudah terjatuh dan dia tidak dapat, tiba-tiba ada sebuah koin emas didepan wajahnya
“ nah..” Kata fred seneng
“ hupp, ini dia.” Tiba-tiba peserta lain yang udah tua malah mendapatkannya
“ sial.” Ucap fred kesel lalu memilih mencari dibawah

Fred tapi agak terlambat banyak yang udah dapat juga dibawah, tinggal ada 2 koin dibawa itu juga berwarna perak.
Buru-buru dia ambil tapi malah mengenai tangan peserta lain, fred lalu merebut dengan tangan kanan sementara tangan kirinya ambil koin lainnya.

“ berhasil..” kata fred seneng karena tangan kirinya mengambil
“ ha ha sini…” tiba-tiba ada peserta lain curang dan menendang tangan kiri fred hingga koinnya lepas
“ licik, kembalikan...” Sella datang membantu dan menendang wajah orang licik itu
“ tidak akan.” Dengan lincah pria itu salto dan meninggalkan kerumunan
“ kurang ajar, mana koin lain?” fred lalu kesal
“ itu fred dekat kaki kiri kamu cepet.” Sella lalu menunjuk
“ oh iya, akhirnya.” Fred lalu seneng
‘ priiittttt…’ wasit meniup pluit tanda babak pertama habis waktu.

Semua mendapat koin perak kecuali sella dan kakek tua itu, sisanya cilla dan Lydia hanya dapat koin perak
“ bagus kamu dapat, tar kamu fokus ama merpati putih yah, inget cuma ada 5 loh.” Ucap sella
“ iya, sulit juga.”
“ kamu belum biasa, santai aja.” Cilla lalu mendekat kearah fred

5 menit kemudian 5 merpati diterbangkan ke udara, dengan sigap semua peserta 40 orang yang tersisa mengambil. Tapi tidak dengan fred
“ fred ayo lekas…” Teriak om leo kesel
“ iya cepet tar keburu mereka.” Sella lalu meneriaki dari arah penonton

Fred ternyata mengamati merpati itu dulu, dia pikir merpati itu pada tinggi jadi agak sulit diambil apalagi dengan buru-buru. Dia belajar dari kesalahan tadi.
“ cepet nunggu apa?” tanya sella agak gusar
“ oke, sekarang… happp…” fred loncat kearah kiri dengan cekatan lalu membelokkan tubuhnya kekanan searah merpati.
‘ hap…klepakk..klepaakkkk…’ seekor merpati dengan mudah fred tangkap.
“ gitu dong, cihuy…” sella lalu naik dan memuji fred

Cilla, Lydia juga berhasil sisanya fred gak mengenal tapi 2 lagi adalah pria seumuran juga.
‘ selamat kepada peserta yang lolos, kalian dapat istirahat 15 menit. Setelah itu kami akan menentukan siapa lawan kalian.’ Kata om hans
“ gawat ka.., kakek salim dan riska lolos.” Kata Lydia ke sella
“ iya kakek salim penuh legenda, udah 20 tahun ikut.” Sella lalu liat papan pengumuman
“ mereka tangguh ?”
“ yup, kakek salim terkenal dengan cakar macannya, tapi kakinya lemah, riska terkenal dengan baju besinya, aku udah pernah kalah 1x.” sella lalu kasih minuman kefred
“ wah.. gawat juga kamu aja pernah kalah, kenapa kamu gak tonjok dadanya aja riska kan cewe pasti lemah disitu?” kata fred sambil minum
“ udah. Tapi tetep pertahanannya kokoh. Aku udah siapin beberapa jurus baru special buat mereka mudah-mudahan berguna.”
“ kabar gembira fred, gembong mafia kita tangkap.” Cilla lalu datang dengan seorang polisi
“ oh iya, dimana?”
“ semua ada 11 fred, 4 lagi masih dikejar sekarang. Ketuanya pasti duduk diantara penonton kita masih mengawasi.” Polisi itu lalu menambahkan
“ hati-hati fred, tapi aku yakin yang lolos dari mereka juga gak banyak. Sayang kamu gak boleh pake baju anti peluru.” Ucap cilla sedikit cemas
“ tenang aku gak apa-apa.”

Beberapa menit kemudian pengumuman pertandingan dimulai, fred ditempat ke-2 melawan seseorang bernama Aksan.
“ aku gak kenal aksan, sel kamu kenal?” tanya cilla ke sella
“ gak baru denger aku juga.” Sella lalu gelengkan kepalanya

Pertandingan pertama Jeon vs ray, lalu Fred vs aksan.
“ ray rasanya kenal, murid kamu yah?” tanya fred ke sella
“ iya.. kaki dia bagus, yuk kita nonton.” Sella lalu ajak fred mendekat ke ring
Tubuh Jeon tinggi tegap berbeda jauh dengan ray yang kurus dan kecil, tapi gak lama ray dapat menangkis semua pukulan jeon
“ aturan tanding gimana?” tanya fred
“ Babak ini dikasih waktu 10 menit, kalo imbang ada tambahan 15 menit. Jika lolos nanti babak berikut waktunya 15 menit, saat semi final dan final waktunya 30menit.” Sella lalu jelasin detilnya
“ Bentar amat, susah deh jadi gugup.”
“ ah kamu gugup aja, sini.” Tiba-tiba dengan santai sella rangkul pundak fred
“ udah siap kalo lawan aku..?”
“ harus siap, sella mao fokus ama musuh aku dulu dibabak 4 dengan Alicia.”
“ Apa hebatnya Alicia..?”
“ gak ada tapi energinya bagus tar kamu liat.”
‘ bruukkk…’ tiba-tiba tubuh jeon jatuh tepat didekat mereka
“ ray menang, sekarang kamu sana.” Sella lalu memegang rambut fred
“ oke..muachhh.” fred lalu cium kening sella

Fred lalu maju ketika namanya disebut Aksan juga maju, begitu gong pertandingan dimulai dengan luwes fred tendang leher aksan.
“ jangan aneh-aneh nyawa kakakmu frida ditangan kami.” Ancam aksan sambil menangkis
“ apa..? Jadi kamu..?” ucap fred heran
“ iya aku mafia yang kamu cari. Adik kamu Firly juga kami akan cari.”
“ sial apa hubungan mereka dengan aku, hayo hajar aku. Jangan libatin mereka.”
“ kami akan rusak keluarga Eduardo, sekarang menyerahlah.” Kata aksan dengan tenang

Penonton kesal karena mereka hanya mengobrol, sella dan cilla lalu atur strategi saat aksan nanti keluar ring. Mereka mengerti kenapa fred diam saja.
“ menyerahlah...” Aksan lalu memukul dan membanting fred
“ ah…..” kata fred kesakitan

Fred bingung harus berbuat apa, dia diam saja saat dipukuli dan ditendang, lalu sella meneriaki fred dan mengasih tanda oke. Fred mengerti tanda itu lalu dia balas serangan Aksan..
Dengan membabi-buta dan kesal fred lancarkan pukulan, tapi fred berusaha sabar karena jika terbawa emosi akan mudah lelah dan akhirnya usaha latihannya sia-sia

“ rasakan ini.” Fred lalu tonjok dagu dan pipi aksan yang udah babak belur
“ kau akan tau akibatnya.” Kata aksan sambil mengeluarkan darah dimulutnya
“ masa bodo, makan nih.” Fred terus memukuli lalu menatap kearah Om hans

Om hans menggelengkan kepala tandanya fred harus mengeluarkan tubuh aksan jika tidak aksan dapat mati.
Setelah tubuh aksan keluar polisi lalu memborgolnya.
“ sini…” Sella lalu obatin kening dan punggung fred yang tadi terluka
“ apa iya adik dan kakakku mereka sandera?”
“ gak mereka bohong tadi cilla menelpon mereka semua baik-baik aja.”
“ baguslah aku khawatir. Udah ini giliran siapa?”
“ gak tau gak kenal, udahnya aku lawan Alicia. Lalu cilla lawan johan.”
“ oh.. aku yakin kamu menang.” Fred lalu menatap sella dengan yakin.

Sella hanya senyum aja, 5 menit kemudian giliran sella beraksi.
“ doain sella yah.” Sella lalu menatap mata fred
“ iya, aku yakin kamu menang.” Kata fred yakin
“ ini kesempatan kita liat apa yang udah sella latih.” Om leo lalu deketin fred
“ iya om, selanjutnya nanti aku lawan muridnya yang bernama ray.”
“ Om tidak khawatir yang om takut kamu lawan kakek sarlim atau salim, dia tangguh dulu aja Om kalah 10 tahun lalu, dia seimbang dengan Om hans.” Kata om leo cemas
“ oh yaa…” fred menatap ke arah kakek salim yang dilihatnya kurus, kecil tapi berwajah sangar.

Mereka lalu memperhatikan sella, dari kejauhan sella tampak senyum kearah fred. Alicia lalu menyerang dengan cekatan, dengan santai sella mengelak, Alicia makin garang tapi sella masih tetap tenang.
‘ bugg..’ sella dengan sekali tonjok memukul pipi kanan dengan kencang dan Alicia keluar lapangan.
“ hahhh..” fred dan Om leo terpana semua
Semua penonton bertepuk tangan mereka salut dengan gaya sella memukul.

“ hebat gak ?” tanya sella sambil merangkul tangan fred
“ huuu sombong yah.” Fred hanya senyum
“ daripada buang-buang tenaga, kalo aku nyantai pertahanan dia bagus, eh kita liat aksi cilla.” Dengan manja sella merangkul leher fred

Cilla berhadapan dengan johan tapi nasib sial dihadapi Johan, dia tergelincir sendiri setelah beberapa pukulan tidak mengenainya dia jatuh ke bawah lapangan, tapi menurut fred dan sella  johan tidak tergelincir tapi terkena pukulan jarak jauh cilla. Semua peserta lalu lolos babak tinggal sisa 10 orang Fred berhadapan dengan Ray saat ini.

“ hay sudah lama gak jumpa.” Ray lalu ajak salaman terlebih dahulu
“ iya, aku juga ga sangka kamu murid sella.”
“ iya, sudah 3 tahun aku dilatih, kabar beredar kamu juga dilatih yah, tunjukkan.” Tantang ray ke fred
“ boleh…” ucap fred sambil pasang kuda-kuda boxing.

Mereka saling serang, tapi hasil udah bisa diduga karena ray udah 2x dikalahkan Fred tahun-tahun lalu. Tapi dia memberikan sedikit perlawanan, tapi 5 menit kemudian stamina ray kurang menurun sedangkan fred terus mendesaknya.
“ hebat, jarak kita makin jauh.” Ucap ray
“ ayolah.. tunjukkan semua.” Tantang fred
“ ini jurus terakhirku. Terima ini.” Ray lalu bersiap dan mengeluarkan tenaga dalamnya
“ ah…” ini yang fred tunggu dia juga lalu waspada
Ray mengeluarkan tangan kanannya kearah fred tiba-tiba angin kencang melanda sebagian arena besar itu.

“ wuaaa…” fred salto kekiri 2x
‘ duggg..’ tiba-tiba lantai tadi retak karena dihantam ray
“ hebat.” Fred acungkan jempol
“ masih ada lagi. Hmm…” ray lalu tarik nafas panjang

Fred tetap waspada diam-diam dia mengeluarkan tehnik boxingnya yang telah dia perbarui untuk melawan ray.
“ hiattt…” ray lalu menonjok
“ hiaaattt…” tapi fred juga balas dengan menonjok balik
“ jangaaannn…” teriak sella ke Fred.
‘ prakkk…’ seisi arena bergegup kencang karena kekuatan mereka tinju mereka saling berhadapan.
Luar biasa Fred memukul tangan kanan Ray langsung yang mengeluarkan tenaga dalam setelah itu fred pukul perut ray dengan tangan kirinya.
“ kamu menghadapi langsung tinju pamungkas aku, kamu sungguh hebat Fred.” Ucap ray salut
“ kamu juga hebat.”  Puji Fred
“ Puahhh….” tiba-tiba ray muntah darah dan terjatuh.

Fred menang, seisi arena kaget begitu pula sella dan cilla yang terbengong.
“ jurus apa yang kamu pakai?” tanya sella penasaran
“ boxing biasa.” Jawab fred jujur
“ pukulan ray dapat menghancurkan tembok bahkan batu, apa iya boxing kamu lebih hebat.” Puji sella
“ jangan kamu pikirin sekarang kamu sana lawan kakek salim.”
“ oke, berat nih..” sella lalu tarik nafas panjang
“ optimis dong sel, ayo.” Om leo lalu menyemangati
“ iya ayo yakin.” Fred lalu tepuk-tepuk bahu sella

Kakek Sarlim (salim) terkenal dengan cakar macannya, konon batu dan beton aja bisa dia hancurkan, dia seimbang dengan cilla dan beberapa tahun lalu sella kalah
“ pa kabar sella, siap dikalahkan ke-2 kali?” tantang kakek salim
“ rasanya terbalik kek, kakek makin tua dan saya makin hebat loh.” Ucap sella optimis
“ kita coba saja, ayo.” Kakek salim lalu bersiap dengan kuda-kudanya

Tanpa pikir panjang Sella mengeluarkan tehnik wushunya, kakek dapat menangkisnya. Lalu  kakek salim membalas serangan sella dengan gaya khas kasarnya, terlihat jelas sella menjaga jarak dan menghindar, sella lalu terpancing emosinya dia malah mengeluarkan jurus karate.
‘ buugggh…’ sella membuat kesalahan dan bahunya terkena cakaran macannya
“ aduh.” Sella tampak kesakitan
“ tenang sella...” Teriak cilla dari jauh

Sella lalu memilih bertarung jarak dekat, begitu ada kesempatan dia dapat membanting kakek dengan sekuat tenaga. Begitu kakek jatuh, sella tidak menyia-nyiakan dia lalu berlari dan hendak memukul kearah kepala, tapi kakek itu lebih siap.
‘ srettt…’ cakaran lain mampir di perut sella merobek bajunya sedikit.
“ gawat.” Kata fred cemas
“ santai Fred, sella tau akan bertindak apa.” Ujar om leo
Sella kembali memilih bertarung jarak dekat, dia gabungkan tehnik yudo dan wushunya, dan ketika agak lengah sedikit dia dapat membanting kakek itu lagi, disusul dengan pukulan tenaga dalamnya, tapi lagi-lagi kakek itu juga bersiap.
‘ krakkkk…’ lantai arena retak-retak terkena sabetan cakar macan kakek
“ haha.. kena kau. Hiaaat..” sella berhasil menendang leher kakek salim dengan telak
“ baguuus.” Kata fred seneng

Kakek jatuh dan terpelanting hebat, karena masih emosi sella masih menghadiahi kakek tendangan lain.
“ cukup. Saya menyerah.” Ucap kakek itu dengan pipi dan dahinya berdarah
“ kejem juga sella.” Kata om leo ke fred
“ iya, kalo udah emosi gawat.” Fred lalu ambil obat luka untuk sella

“ aku ganti baju dulu yah.” Kata sella melangkah ke locker room.
“ aku temenin yah.” Pinta fred sambil ketawa
“ enak aja.. wuuuhhh..” sella lalu masuk ke locker room wanita

Lalu giliran Lydia melawan Brost, tubuhnya gempal seperti pesumo, Lydia juga agak kewalahan tapi hanya beberapa menit dia menang. Lalu riska sang baju besi juga hadapin musuhnya dia berhadapan dengan steve yang masih murid sella, tapi pertandingan tidak berlangsung sengit karena steve tau kelemahan riska dipunggungnya.

Disemi final akhirnya Fred bertemu Cilla dan sella bertemu adiknya Lydia. Peserta lain kalah oleh kehebatan mereka ber-4.
“ ini yang kutunggu.” Cilla melompat-lompat diarena
“ sama, ayo..” fred lalu bareng ke arena dengan cilla
Mereka lalu bersalaman terlebih dahulu, penonton tampak makin memanas menyaksikan pertandingan yang makin seru.

Mereka bareng menyerang tapi tampak cilla bergaya lebih kasar dibanding fred, fred berusaha mengandalkan kecepatannya dia ingin cilla agak lengah dan letih dengan serangan-serengan brutalnya.

“ kamu banyak kemajuan dari 10 hari yang lalu.” Puji cilla
“ oh ya. Ayo lanjut.” Kata fred tanpa mao banyak dipuji

Cilla akhirnya sadar kalo Fred memancing agar dia letih karena pertandingan ini makan waktu 30 menit, dengan cekatan cilla juga ikutan keluarkan kecepatannya, kakinya kini ikutan menendang
“ bagus..” kata fred seneng lalu mengeluarkan jurus yudonya

Tampak sella dan cilla kaget karena fred dapat jurus yudo, tanpa banyak kata begitu tubuh cilla dilantai lagi-lagi fred membanting tubuh kurus cilla dengan jurus gulatnya yang dia gabung kini tubuh cilla melayang diudara.

Fred konsentrasi dan mengatur keseimbangannya dia hentak menghantam tubuh cilla di udara.
‘ hiaaa…’ fred lalu hantam tubuh cilla
Tapi cilla tidak bodoh dia menahan dengan kedua-tangannya, ketika dia membalas serangan fred ternyata sudah siap membanting untuk ketiga kalinya kali ini kearah luar arena
“ ciat..” teriak fred dengan kenceng

Nyaris saja tubuh cilla keluar tapi cilla dengan cekatan salto dan kembali ke pinggir arena
“ nih… yiiaaa….” cilla leluarkan telapak mautnya
“ hih…” fred juga keluarkan jurus dentuman ciptaan tony

Keduanya terpental, tapi fred tetep jatuh diarena sedangkan cilla jatuh ke penonton, dia terpental sekitar 5 meter.

“ huuf.. akhirnya.” Kata fred seneng sambil berusaha berdiri
“ aduh.. penuh kejutan sekarang kamu.” Cilla lalu kembali kelapangan dan salaman kembali dengan fred.
“ he..he.. masa, makasih.” Fred juga lalu angkat tangan cilla

Penonton riuh dan bertepuk tangan, fred dikasih waktu istirahat 1 jam untuk bertanding di final, lalu giliran sella melawan lydia.

Hasilnya sudah dapat ditentukan, dalam 10 menit saja lydia kalah karena dia masih muda dan kurang pengalaman. Kini sella dan fred sedang sibuk menyiapkan diri karena tar lagi mereka akhirnya berhadapan
“ kenapa menatap aku gitu?” tanya sella ke fred
“ kamu cantik pake baju gitu. Gimana luka kamu.” Ujar fred agak sedikit senyum
“ luka luar, kayanya kamu lebih agak banyak luka loh.”
“ sama aja, aku ga sangka kita beneran ketemu difinal.”
“ kalo sella udah sangka, karena kamu makin hebat.” Kata sella jujur
“ masa? Aku hebat karena kamu.”
“ bukan, sella cuma mengarahkan. Diri kamu sendiri yang mengembangkan. Banyak kejutan yang aku liat sejak tadi.” Sella lalu ambil sarung tangannya
“ masa?”
“ iya kamu bisa yudo, keseimbangannya makin bagus, juga tenaga dalam kamu juga aku takjub.”
“ beres pertandingan makan malem bareng yah.”
“ boleh. Tapi apa yang terjadi diarena jangan dendam loh.”
“ oke.” Jawab fred singkat lalu berdiri dengan yakin.

PERTUNJUKAN – UTAMA

Hari udah agak sore cilla udah bisa berdiri lagi, dia menyuruh para polisi dan penjaga untuk tetap waspada.
“ kita kasih hiburan terbaik untuk penonton. Berikan jurus terbaikmu.” Ucap sella
“ oke, aku akan serius kali ini.” Fred lalu salaman dengan sella

Fred lalu melihat wajah Om hans, dia hanya menganggukkan kepala.
“ serang aku…” saran sella menantang fred
“ oke..” fred lalu berlari dan menyerang sella
Keliatan sekali kepiawaian sella menahan dan menghindar, fred cukup senang tapi dia gak mao terpancing, dia ubah serangannya sambil mencari titik kelemahan sella

“ cuma segitu sayang ? Ayo lagi…” Keluh sella kecewa dengan serangan fred
“ belum, rasakan ini.” Fred memadukan wushu dan thai boxingnya

Sekarang bagi fred untuk sungguh-sungguh keluarkan kemampuannya. Tiba-tiba dia dapat memukul kening sella dengan telak.
“ asik kan?”
“ lumayan, bagus banget. Lagi…” Sella senyum dan pegang keningnya
“ sakit ngga ?” fred agak cemas karena sella pegang kening
“ gak malah minta lagi. Hiiii…” sella lalu mundur dan atur serangan

Thai boxing fred padukan dengan karatenya, dia terus hantam dan sella masih mengelak dengan sempurna akhirnya fred putuskan tae kwon donya dipadu dengan boxing agar sella terkejut.
Sella mundur lagi beberapa langkah melihat fred makin sempurna gerakannya dan mengatur nafasnya.

‘ doorrr..doorrr…’ tiba-tiba suara pistol berbunyi.
“ acchhh… “ rupanya tangan kiri fred tertembak.
“ sialan, leo mafia di arah jem 7.” Hans lalu loncat dan lindungi fred.

Mendadak seisi arena dan penonton panik, cilla dengan sigap menunjuk kearah yang ditunjuk Om hans, beberapa anak buah berkumpul diarena dan sella juga tampak melindungi fred.
“ Lydia ambil perban dan obat.” Sella lalu menyuruh lydia
“ baikkk...” Ucap lydia sigap
“ kita hentikan pertandingan ini ayo kamu ke tempat istirahat.” Ajak Om hans
“ gak mao saya masih pengen bertanding.” Ujar fred
“ kita lihat situasi dulu aja, yuk..” sella lalu memapah fred yang darahnya keluar di tangannya
“ huuu dulu tangan kanan sekarang tangan kiri, sialan.”
“ aku keluarin pelurunya yah, tahan.” Ucap sella
“ iya.”

Dengan tenaga dalamnya sella berhasil keluarin peluru lalu dia kasih obat dan lilit tangan fred. Panitia juga kasih obat-obatan dan datang seorang dokter memeriksa luka fred.
“ oke udah selesai, 5 anggota terakhir udah ditangkap, sorry kukira tinggal 4 komplotan mereka. Fred kamu lanjut atau ngga?” tanya cilla
“ bener-bener aman gak?” tanya sella
“ dijamin, gimana Om hans menurut kamu?” Cilla lalu liat wajah om hans
“ rasanya iya, tapi fred masih berdarah, kamu yakin?” om hans melihat kondisi fred
“ yakin, ayooo... Kita udah lama menunggu ini, penonton juga kesian.” Fred lalu berdiri
“ batal aja, aku rasa gak imbang.” Sella menolak
“ ayo sel, udah lama kita ingin bertarung kan?”
“ tapi tidak kondisi ini, ini gak adil.” Sella lalu gelengkan kepalanya
“ aku masih bisa, ayo lekas.” Fred tarik tubuh sella kelapangan
“ kamu yakin?”
“ iya sangat yakin, keluarkan semua kemampuan kamu, kamu yang suruh berjuang dan kerahkan semua.”
“ baik.., tapi sella mana tega.” Sella lalu liat tangan fred yang sesekali mengeluarkan darah

Penonton lalu membuat suasana hidup kembali, fred juga dengan tenang kembali ke tengah lapangan, sella juga mengatur nafasnya walau sesekali perhatiin tangan kiri fred.
“ rasakan ini.” Fred kembali serang sella dengan tangan kanannya.

Emang agak terlihat tidak sekejam serangan tadi, sella dengan mudah hindari itu semua, karena dianggap remeh fred paksain tangan kirinya untuk menyerang. Lama-lama sella kewalahan juga lalu dia hadiahin tonjokan ke perut fred.
“ oughhh... hebat.” Fred kesakitan tapi seneng karena sella serius
“ jangan maksain.” Ucap sella
“ tutup mulut kamu. Ayo terus…” fred menangkis tangan sella

Fred makin kasar, dia gak mao dianggap cengeng, dia ingat tadi sella kalah dengan serangan gabungan tae kwon donya. Secara ajaib sella terkena lagi pukulan dipipinya.
“ kamu maksa, baiklah sella serius.”
“ iya dong, udah sebulan kita tunggu ini.” Fred lalu senyum

Sella dengan lentur menendang fred, fred dapat menangkis semua karena penasaran fred ikuti gerakan sella menggunakan tehnik wushu dan boxing yang padahal dia gak kuasai.

Tapi terlambat sella hanya senyum liat fred jadi agak kaku karena meniru gerakannya, dengan mudah kelemahan fred terlihat diperut dan pahanya.

‘ buggg… buugggg..’ sella memukul telak ke perut dan paha fred
“ hehe.. aku gak bisa wushu, nih gaya aku sendiri.” Fred lalu pasang kuda-kuda khasnya
“ yah harus jadi diri sendiri dong, kamu malah terlihat kemayu dengan jurus wushu.” Ledek sella
“ Kurang ajar.” Fred lalu ketawa dan mulai menyerang lagi

Lama-lama keduanya serius lagi, fred sedikit juga tidak merasakan sakit dilukanya, begitu juga sella sudah tidak merasa sakit dipipi dan keningnya.
Serangan sella makin kejam juga tubuh mereka berdua banyak terkena terjangan masing-masing dari ilmu, cuma fred agak sedikit lebih banyak terkena. Melihat kondisi gak menguntungkan fred buru-buru menyiapkan ilmu dentuman karya Om Tony.

Tepat ketika sella akan menyerangnya dengan teknik yudo jarak dekatnya.
‘ bruggg…’ tubuh sella menerima dentuman
“ gak kena.” Kata sella melindungi tubuh dengan kedua tangannya.
“ oh ya. Coba lagi.” Fred lalu menipu sella

Dia seolah-olah akan mengeluarkan dentuman lagi tapi ternyata sebuah sabetan. Sella tidak mengira padahal dia bersiap menahan dengan tangan kirinya.
‘ sreeppp….’ tangan kiri sella berdarah

Penonton takjub dan mereka anggap sekarang kedudukan seimbang, mereka berjuang habis-habisan.
‘ keadaan seimbang, waktu kalian 10 menit lagi. Pertandingan hingga akhir.’ Kata om hans selaku wasit
“ huuu gak sangka udah lewat 30 menit, kamu hebat...” Fred lalu berdiri lagi
“ kamu juga tangguh, ini yang aku tunggu.” Sella lalu mengacuhkan tangannya yang berdarah

Entah kerasukan atau apa tiba-tiba pukulan dan tendangan sella seperti melayang semua, pelan tapi pasti fred tidak bisa melihat semua gerakannya, mungkin ini jurus terhebat sella.

Punggung, kaki, pipi dan pinggang fred kena, fred lalu jatuh dan dia menyiapkan tehnik sabetan lagi.

Tapi sella sudah mengira dia mengelak dengan tenang, buru-buru fred paksain tangan kirinya yang keluarin dentuman. Sella lalu terjatuh karena dentuman lalu sella melihat fred yang memaksakan dirinya
“ hati-hati sayang, jurus itu tidak boleh digunain banyak. Merusak tubuh dan cepat lemas.” Sella kasih nasehat
“ masa bodo. Ini diriku dan harga diriku.” Fred lalu mengeluarkan jurus terakhirnya karya Om hans
“ jangan gitu ah, aku jadi gak tega…”
“ Diaaammmmm…..” bentak fred

Seisi arena bergetar hebat. Om leo dan om hans juga takjub walau gelisah memikirkan efek dari jurus harmony.
“ astaga…” Sella kaget liat tubuh fred memerah
“ serang aku.” Fred lalu senyum
“ hiat… ciattt…” sella menyerang
“ huaaa…” dengan santai fred membalas dan sella terpental beberapa meter kebelakang

Kepala sebelah kiri sella tepat terkena serangan fred, sella tampak agak pusing tapi dia berdiri lagi dan terlambat karena fred memukul lagi bagian perut dan pinggangnya.
“ wuaaa…” sella berteriak kesakitan lalu bersalto.
“ ayo dong sel. Masa cuma segitu.” Fred lalu ketawa seneng
“ jurus aneh, semua gak mempan.” Sella bingung

Dengan seenaknya fred menjajal jurus sabetan dan dentuman saat menggunakan jurus harmony.
Sella berusaha mengelak tapi kakinya terluka terkena, dan sebagian arena rusak saat fred keluarkan dentuman ke tubuh sella.
“ aduuuh..” sella lalu terjatuh dengan telak

Fred melihat tangan dan tubuhnya mulai agak membiru, dia atur nafas, mungkin sella emang udah kalah.
“ belum fred..” sella lalu kembali berdiri
“ kamu udah terluka, belum nyerah sel?”
“ aku bilang belum… hiattt..” sella menendang kearah leher fred

Tapi percuma jurus harmony emang tangguh, fred lalu mendekati sella, tapi sella bersalto kebelakang lalu berteriak kencang
“ oughhhh…. huuuuuaaahh…” kata sella lantang mengeluarkan tenaga

Arena juga bergetar hebat, tampak dari wajah sella agak merah padam, fred juga kaget tapi hanya wajahnya yang merah
“ oke aku terima tantanganmu.” Fred memukul dengan gaya sabetan 2 tangannya
“ aku juga bisa. Huuaaa…” sella juga mengeluarkan kedua tangannya

Mereka mengadu tenaga, keduanya saling menempelkan tangannya untuk mencari tau siapa tenaga yang paling hebat. Keduanya lalu sama-sama terpental karena tenaga lawan
“ hiaaaa… ciyaaattt….” sella menendang kearah kepala fred
“ hiaaatt….” Fred juga gak mao kalah dia pukul lagi kepala sella

Mereka berdua terkena dan terpental kembali, tapi sella gak sadar kalo dirinya sudah melewati arena tapi sella gak sadar itu karena dapat melayang di udara. Sementara fred masih di arena dengan kondisi telungkup dan lemas.
‘ prittt….’ Wasit meniup pluit
“ sella kalah, fred menang turnamen.” Ucap om hans

Penonton bersorak kenceng, cilla dan lydia mendekati Sella, Om leo berlari kearah fred.
“ hans sini, fred tidak bernafas…” Kata Om leo panik
“ oh ya.” Om hans lalu turun
“ apa..?” Sella lalu mendekati walau badannya udah rapuh
“ ambil oksigen, Leo bantu pukul jantungnya.” Ucap om hans ke om leo


BERSAMBUNG…


NEXT….


   
SANG PENOLONG…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Text