FANTASTIC DAY’S
( Before New World )
Dua Petarung (
masa remaja )
Disebuah tempat kecil
di daerah selatan, terdapat sebuah Yayasan Anak-anak, tampak ada beberapa
remaja putri sedang asik bermain. Di sebelah gedung ada juga sekelompok remaja
Putra yang sedang bermain bola basket, futsall dan lainnya. Yang mengherankan dari sekelompok remaja putra
ada 2 anak putri yang tomboy sedang menghajar sekelompok anak pria.
“ heh… emangnya kami takut, ga ada dikamus mana pun cuma cowo yang
boleh maen basket, kita juga bisa. Ngadu juga ayo.” Kata gadis remaja itu
sambil tarik baju pria yang sudah babak belur mereka pukuli.
“
iya…iyaaa….” Jawab anak laki-laki itu sambil berkaca-kaca matanya.
“ ayo sel, kita maen basket.
Nih..” remaja putri itu lalu lempar bola basket ke adiknya
“ oke.. ha ha haa… cowo
koq kalah ama cewe.” Ucap sella lalu berlari dan asik maen basket
Rupanya mereka adalah Marsella dan kaka angkatnya Cecillia ( Cila ), 2 gadis yang sangat menyukai
olahraga apapun.
“
kalian berdua kemari…” bentak guru olahraga bernama Rony
“ iya pak.” Sella maju sambil
bawa bola basket gak lama cila pun maju
“
kalian pukulin 5 anak laki-laki?” tanya Pak rony sambil membentak sella
“ iya…” sella lalu
menjawab sambil nunduk
“ mereka yang mulai Pak.” Cila
juga menunduk sambil bela sella
“ haha…
kalian hebat, sini….” Pak rony tarik tangan mereka berdua ke dalam
Sella dan Cila bingung sekaligus agak takut, kenapa mereka
ditarik ke dalam.
“ kalo
mao berkelahi kalahkan mereka.” Pak Rony menarik mereka ke ruang wushu.
“ tapi pak … mereka lebih
tua dari kami.” Protes sella dengan gugup
“ ahh…
peduli apa hanya beda 3-4 tahun, sekarang kan adil lawan satu dengan satu, tadi
5 orang kalian sanggup.”
“ tapi saya cuma lawan 3,
cila 2.” Suara sella semakin kecil karena gugup.
“ baik.. lawan yah lawan…”
cila lalu berjalan sendiri ke tengah lapangan dengan PD
“ bagus…
Bill, lawan gadis ini.” Pa rony panggil seseorang berbadan gemuk dan besar
“ asiiikkk….” dengan lincah Bill salto 2x
dan langsung tiba didepan cila
“
kenapa liat-liat. aku tampan yah?” bill menghina cila
“ wajahmu mirip katak besar,
rasakan ini…” cila lalu sikut perut bill
Bill kaget dan kesakitan lalu pegang
perut, cila lalu tendang kaki dan kepala bill dengan semaunya.
“ weittt
gak kena.” bill berhasil tangkap kaki cila
Bill
tinju pipi cila lalu membantingnya, gak lama Pak rony memisahkan
“ gadis
cantik masih sombong….?” goda Pa rony
“ diam aku belum menyerah.”
cila bangun dan tendang lutut Pak rony
“ sini
dong…” bill udah siap dengan serangan cila
Mereka
bertarung sesuka hati dan keduanya lalu sama-sama kesakitan, walau gak bisa
ilmu beladiri tapi pa rony melihat cila ada kemampuan, lalu dia suruh sella
bantu cila
“ hey
bela kakamu. dia udah kesakitan.” suruh pa rony
“ baik, hiyaaa….” sella
maju dan tendang paha bill
“ agar
seimbang, jon maju dan bantu bill.” pak rony lalu panggil anak lainnya
“
baik.” jon lalu maju dengan tenang
Dengan sebisanya sella lawan Jon, usia sella
dan cila sekitar 14 tahun, sedangkan musuhnya sekitar 18 tahun tapi mereka
dapat mengimbangi. yah walau terlihat cila dan sella memar-memar.
Pak Rony emang
menguasai wushu tapi dia di Yayasan mengejar olahraga lain juga, dan
disela-sela santainya dia mengejar karate juga.
“
cukup….” perintah pa rony sambil melerai dan obati sella dan cila
“ cewe
licik beraninya nendang kemaluan.” Jon protes ke sella
“ haha
mereka bukan petarung mana tau aturan, tapi lumayan.” Pa rony ketawa melihat
jon kesakitan
“ aku masih belum kalah.” cila
lalu pegang keningnya yang berdarah
“ aku juga.” sella lalu
berdiri lagi walau pipinya terasa ngilu
“
udah…udah kalian berdua tangguh. Kalian mao belajar wushu ?” tanya pa rony
sambil menatap mereka
“ mao, daripada bosen main
kasti dan bola mulu.” cila lalu bersihin bajunya yang agak kotor
“ aku juga mau abis bosen
dengan mainan cewe.” sella lalu liat para peserta wushu
“ Baiklah,
besok jem 7 pagi kalian disini saya ajarin, sore juga kalo ada waktu aku latih
karate.” kata pa rony lalu suruh mereka kembali ke kamarnya
Mereka tentu senang sekali, paginya mereka
sudah siap dilatih, awalnya Rony mengajak mereka lari keliling lapangan lalu
pemanasan dan gerakan dasar, sangat terlihat mereka gak mudah lelah dan
menyerah, cila yang terlihat lebih dewasa dan gigih sangat menguasai wushu
dengan pesat tapi dia jarang sekali pelajari dengan cara bertahan. sebaliknya
dengan sella, dia seakan-akan haus dengan ilmu, semua jurus dan alat beladiri
dia kuasai, sepertinya dia sangat menikmati ilmu.
Seminggu kemudian…,
“
kalian berdua push up 100x.” pa rony menyuruh mereka beberapa minggu kemudian
“ baik…” sella dan cila
lalu push up
Keduanya terlihat berbeda dengan tehnik push up, cila
push up dengan gaya tradisional standart hingga 100x dilakukan dengan cepat,
sedangkan sella lain, dia saat hitungan ke 20 ganti posisi jari menjadi
dikepal, lalu dihitungan 40 angkat 1 kaki kanan, hitungan 60 angkat kaki kiri,
dan yang menarik dihitungan 80 dia hanya push up sebelah tangan. Pa rony kagum
liat itu, terlihat sella piawai dalam banyak gerakan dan variasi.
“ huuu lama banget…” ledek
cila
“ kan biar indah weeee..”
sella julurin lidahnnya ke cila
“ ha ha
udah-udah sekarang kalian pelajari tehnik serangan tingkat lanjut, perhatikan.”
Pa rony lalu mengeluarkan beberapa jurus dan cila dan sella melihat dengan
serius
“ mudah..” cila lalu tiru
dengan mudah
“ iya pak, mudah banget,
kita variasi dengan jurus lain yah.” Sella dengan santai gabung jurus itu
“ oh
ya, coba kalian berdua serang saya.” tantang Pa Rony
“ asik…” sella lalu serang
dengan gesit
“ ha ha..” cila juga seneng
dan serang dengan ilmu yang udah dia pelajari
Selama 3 menit
keduanya menyerang, Rony hanya bertahan saja melihat perkembangan mereka
sesekali dia menangkis dan mundur.
“ hebaaat… kita ganti posisi.”
usul cila ke sella
“ ya, kamu kanan aku
kiri.” sella lalu atur strategi
“ hah…”
pa rony lalu kaget dengan kecepatan
keduanya
Tapi
dalam 2 menit berikut Pa Rony agak lengah, begitu keduanya ganti formasi lagi
serang atas dan bawah juga
‘ duggg…’
‘ bruuukkk…’
Sella dan cila dapat memukul pinggang dan paha pa rony.
“ hebat padahal baru beberapa minggu, yuk
sekarang saya juga nyerang yah, terserah dengan tehnik wushu atau karate, kalo
bisa pukul lagi kalian saya traktir makan siang.” pa rony lalu pasang kuda-kuda
“ asik…” cila lalu melompat
dan siap nyerang
“ cihuuuy kita makan
enak.” sella juga menarik nafasnya dengan teratur
Rony menyerang dengan gesit keduanya emang
beberapa kali terpukul tapi mereka gak mudah nyerah, bahkan makin gigih hampir
beberapa kali muka dan badan Rony kena, 10 menit kemudian keduanya berhasil
mengalahkan rony karena memukul perut dan dada Rony.
“ kita hebat…” sella lalu
merangkul cila
“ haha
kalian hebat ayo makan.” rony ajak mereka berdua
“
kalian berani ikut turnamen antar Yayasan?” tanya pak rony sambil makan steak
“ berani, kenapa ngga.” cila
dengan makan menjawab dengan yakin
“ aku ngga, jurus kita gitu-gitu
aja. Yayasan laen mungkin bisa kempo atau silat lain.” sella dengan asik minum
es jeruk
“ sella
emang pengen belajar apa?” pak rony lalu liat sella yang lugu tapi gak pernah
puas
“ banyak, yudo, tae kwon
do. Selama ini yang dipelajari kan pada lemah, aku pengen yang kuat dan
menantang.” saran sella
“ wah aku juga mau kalo itu,
boxing juga seru kali yah.” cila lalu kasih ide lain
“ kalo
yang saya liat kalian sama tapi berbeda karakter, saya boleh jujur…?” pa rony
lalu minum sambil menatap keduanya
“ tentu jadi kami paham.”
sella dan cila lalu anggukin kepala
“ Cila gemar nyerang, sella ngga malah banyak
liat tehnik lawan dulu, cila ga pernah kasih ampun kalo sella banyak santai dan
bertahan serta banyak penasaran.” pa rony lalu senyum
“ he he abis enakan nyerang
daripada diserang.” cila ikutan senyum
“ aku sih ga tau deh
seneng aja liat mereka punya tehnik bagus, lincah, gesit jadi seru aja.” sella
lalu menatap wajah pa rony
“ kita minggu depan ikut pertarungan antar
yayasan, dari Yayasan kita ada 10 perwakilan, kalo kalian lolos test yah bisa
ikut juga, tar di pertarungan banyak beladiri lainnya. nanti saya kenalin
dengan sahabat saya dari perguruan lain.”
“ wah asik tuh, mau dong.”
sella dengan senang ingin lulus dan bisa bertarung
Cila
hanya senyum aja sambil liat sella yang senang sekali.
Pada hari minggu pagi
mereka kaget karena ada banyak mobil di Yayasan itu lalu ternyata ada sumbangan
dari seseorang bernama Frederick Eduardo kasih mereka bola basket, bola
kasti, voly dan masih banyak lagi.
“ liat apa kamu ?” tanya cilla
“ itu kali yah fred itu,
wah gak beda jauh dari kita usianya.” Ujar sella menatap seseorang yang baru
turun dari sebuah limo
“ idih anak orang kaya juga,
udah ah gitu aja diliatin.”
“ gemes aja, masih remaja
tapi baik dan suka amal.”
“ cari perhatian kali, yuk…”
“ kemana ?” tanya sella
bingung
“ maen basket pake kaki kali
seru.”
“ boleh…” sella ikutin
cila ambil bola basket.
Beberapa hari kemudian dari
200 anak buah Rony dicari 10 orang yang dapat ikut, Pak rony sibuk seleksi
mereka semua, setelah diadakan test lari, renang, ketahanan fisik, mental dan
lain-lain tersisa 50 orang. lalu Rony adakan battle royal ( pertarungan bersama
) di tengah arena.
“ saya pengen 10 orang maju ke teras dan
dalam waktu 5 menit kalian bertarung hingga tersisa 2 orang, oke. mulai..” perintah
pa rony
“ kita jangan maju, liat
sekeliling dulu.” sella tarik tangan cila yang akan maju
“ iya juga, aku babak 4 kamu
ketiga.” cila juga kasih ide
“ takut
yah nona manis.” tiba tiba Jon ledek cila
“ iya takut kamu mati.” cila
lalu melotot ke arah jon
“ huuuu
takut sekali, damai yah.” Jon lalu ajak cila salaman
“ ga sudi, pergi sana.” cila
pukul tangan jon
“ kalahin dulu kami.”
sella menatap Jon sambil senyum
“ baik.
liat tar yah.” Ucap jon yakin
Babak pertama berlangsung sengit, banyak
peserta saling adu tehnik dan kecepatan dan yang tersisa ada 2 orang, babak
kedua juga gitu, hingga akhirnya sella dibabak ketiga dan Jon maju juga.
setelah
pluit dibunyikan sella serang musuh terdekat dan mengawasi kanan kiri.
‘ buggg…’ Jon menyerang dengan licik ke
bahu kiri sella
“ curang, rasakan ini.”
sella serang balik jon hingga jon jatuh keluar arena.
Setelah 5 menit yang tersisa sella dan seorang lagi bernama
Jimmy.
“ sakit sel?” cila lalu
mendekati sella
“ sialan koq dia tau bahu
kiri aku pernah luka?” sella pegang bahu kirinya
“ ah dia asal aja dari gayanya
keliatan, istirahat aja sekarang aku yang maju.” cila lalu maju kelapangan
“ eh
ada sicantik.” Bill ternyata 1 grup dengan cila
“ eh ada manusia katak.” cila
lalu mengalihkan pandangannya
“
sombong, liat tar.” bill lalu deketin cila
Begitu pluit tiba cila juga menyerang bill duluan tapi bill
mengelak dan sikut cila, cila terkena dikening dia hampir jatuh tapi melompat
kesamping lalu tarik tubuh besar Bill hingga jatuh keluar arena. Cila tapi ga berhenti
disitu dia serang semuanya dengan cepat dan tenaganya.
“ wah
hebat sekali gadis itu.” jimmy perhatikan dengan serius
“ itu kaka aku, tar juga
kita ketemu di babak terakhir.” sella lalu melihat cila yang serius lawan
“
sekali tonjok mereka pada jatuh, padahal anak Buah Pa Rony cuma bisa karate dan
wushu koq dia ilmunya keren tapi kasar?” jimmy lalu tanya ke sella
“ ya itu karate, kamu aja
gak pelajari dengan bener.” ledek sella
Cila
menang telak, semuanya kalah dan terpental. dibabak ke lima juga 2 orang juara.
Pa Rony bingung karena semua sekarang jadi
9 orang dan kurang 1 anggota.
“ kamu
terlalu buas cil, saya bilang sisakan 1 musuh.” Pa rony lalu tepuk bahu cila
“ he he salah mereka
lemah-lemah. Ya bapak pilih 1 aja yang terakhir. Kalo ga salah gadis itu.”
tunjuk cila ke seorang gadis
“
baiklah sekarang dari 10 orang kita liat siapa diantara kalian murid
terhebatku.” pa rony suruh semua peserta yang menang naik.
“ wah
gawat…” jimmy lalu naik sambil menatap cila
“ yeh kenapa orang itu?” cila
kaget lalu tanya ke sella
“ hahaha… dia takut liat
serangan kamu tadi yang membabi buta.” sella lalu ketawa ke arah cila
“ oh… cowo aneh, belum duel
takut.” cila lalu menatap jimmy
“ aku kanan kamu kiri.”
sella kasih ide
“ sippp….” cila menunduk
dan ngerti maksud sella
‘ Pritttt…..’ pluit berbunyi kembali
Sella
menyerang semua musuh dikanannya dan cila dikiri semua mereka pukul dan tendang
sekarang yang tersisa tinggal 3 orang.
“ mampus kau.” cila hendak
pukul jimmy
“ weiisss dia bagianku.
hiiih…” sella menahan serangan cila dan sella yang menendang jimmy hingga
keluar.
“ bagus
pemenangnya sella dan cila.” kata Pa rony seneng
“ kita ga tarung?” cila lalu
bertanya ke pa rony
“ gak
perlu simpan tenagamu untuk 3 hari lagi.” saran pa rony suruh mereka turun
“ wuuuhh gak seru.” protes
sella lalu turun
“ loh
kalian sahabat tapi pengen saling serang.” Pa rony bingung dengan ulah mereka
“ yah pengen tau siapa
yang terbaik.” sella lalu menatap cila
“ nanti
aja di pertarungan yayasan. Kalo menang kalian dapat ikut pertandingan daerah
udahnya.”
“ wah menarik tuh.” cila
seneng mendengarnya
“ ya iya dan kelak kalian dewasa dapat ikut
pertarungan menengah bahkan provinsi, kalo perlu nanti aku minta guru aku latih
kalian untuk pertarungan Universal yang diadakan dipusat kota.” pa rony banyak
berharap kepada mereka
“ Universal yah, wooowww…”
sella lalu keluar dari arena bersama cila
Karena gak ada kegiatan sella memilih maen internet
sementara cila asik dengan baca buku.
“ wah ada cowo tampan nih.
Eh ini kan yang kasih kita bola itu yah..” sella melihat internet dengan
gembira
“ norak ah. Iya cowo yang
waktu itu.”
“ usianya gak jauh dari
kita cil, orang selatan juga loh. Liat dulu.” sella deketin laptopnya ke cila
“ Frederick Eduardo, usia 16
tapi udah pernah 1x menang turnamen dan udah pegang beberapa usaha.” cila lalu
baca artikel tentang pria bernama Frederick
“ Keren yah, bulan depan
dia mau tanding lagi, aku harus dapat tiket nih.” sella lalu utak atik
laptopnya
“ lumayan, anak konglomerat
mana mau sama kita?” cila lalu kembali baca buku
“ bodo.. kali aja saat
kita beken dia jatuh hati haha… cari info dia ah.” sella dengan semangat cari
info fred
“ kebanyakan menghayal kamu,
apa cita-cita kamu sel?” tanya cila
“ ga tau paling pengen
punya perguruan kaya Pa rony atau kaya Ibu kepala yayasan yang bisa bantu
banyak orang, kamu?”
“ sama tapi aku pengen masuk
tentara atau polisi nih. Banyak orang brengsek sekarang dan pada susah diatur.”
cila lalu hentikan baca bukunya
“ ya udah uang
pertandingan jangan kita borosin tapi kita kumpulin kali aja impian kita
terwujud. Ohhh… panggilannya fred aku print ah.” sella terus surfing internet
“ akhirnya kamu punya idola gak
kaya aku.” ledek cila sambil menatap wajah fred di internet
“ yah nyari dong. Hehe… eh
liat dia suka amal dimana-mana.”
“ mungkin cari nama aja atau
emang bener-bener tulus..”
Beberapa hari kemudian mereka
ikut pertandingan, tanpa banyak rintangan dan hambatan keduanya jadi juara 1
dan 2, cila menang sempurna karena kekuatannya luar biasa dan mengalahkan
sella. Mereka dapat uang banyak tapi mereka tabung untuk masa depan, lalu Pa
Rony kenalkan mereka dengan beberapa orang.
“
selamat buat kalian, ini Pa Halim, Pa Diky. mereka Juri pertandingan Daerah dan
juga guru yoga dan boxing, kalian ada yang mau belajar.” Pa Rony lalu tanya
mereka
“ tentuuu…” sella dan cila menjawab berbarengan
“ kalo
gitu besok pagi kalian belajar disasana beliau letaknya cuma 15 menit.”
“ baik.” cila lalu menjawab
“ terima kasih.” sella
lalu bersalaman dengan mereka
Tanpa kenal lelah keduanya berlatih lagi
jurus dan tehnik baru, Pa halim dan Pa Diky juga sangat senang dengan
perkembangan mereka, dari mereka hanya murid terbaik nomor 200 dalam sebulan
menjadi terbaik 5 dan 6. Sudah tentu mereka ingin mengalahkan murid terbaik
pertama tapi sulit. Namanya Vilda, dia emang udah 3 tahun belajar, tubuhnya
gemuk hingga emang mahir yudo, beberapa kali sella dan cila kalah.
“ hehe akhirnya dapat
tiket, besok nonton fred.” sella tampak seneng hari itu
“ beli berapa tiket?” tanya
cila
“ 1 aja mahal, ngapain
beli 2.” sella lalu taro tiket itu di tas
“ Pelit yah awas tar he he..”
cila lalu keluar kamar
“ biarin makanya punya
idola dong.”
“ ada, dia kakanya fred,
petarung juga tuh.”
“ masa ? emang dia punya
kaka ? sok tau.” sella lalu buka laptopnya
“ jangan dilaptop aja, tuh
liat majalah ama Koran kemaren.” perintah cila ke sella
“ oh ya.” sella lalu buka
majalah cila
Sella
lalu gunting majalah itu dan dia buat kliping khusus untuk idolanya. Cila yang
melihat itu hanya ketawa aja
Esoknya sella sendirian menonton pertandingan daerah,
sementara cila menonton di TV Yayasan. Tapi karena duduk dibangku
ekonomi dia gak liat dengan deket, padahal fred akan bertanding dengan pria
berbadan besar.
Sella memperhatikan
dengan detil dan merekam di HP tiap gerakan Fred, satu demi satu Fred lolos
tiap babaknya dengan baik, dan penonton lain juga banyak yang menyukainya.
“ kamu nonton gak?” sella
menelpon cila disela pertandingan utama
“ iya nonton tar lagi final,
tehnik fred aku bingung.”
“ itu tae kwon do ama
gabungan boxing tau, kasar yah tapi seru.”
“ ah masa? koq boxingnya beda
ama kita?” tanya cila
“ beda dia thai boxing,
kita boxing murni.” sella lalu menjelaskan
“ oh gitu yah udah kita liat
finalnya tuh.”
“ oke bye.” sella tutup
telponnya
Sella melihat fred bertarung dengan orang bergaya
lincah tapi ga tau jurusnya, beberapa kali fred kena pukulan tapi gak terasa,
jadi sella melihat pasti fred belajar di gym karena terlihat udah kebal dengan
pukulan.
10
menit kemudian fred menang walau pipi dan sikutnya agak biru.
“ horeeee…” teriak
sella seneng dan foto fred dari kejauhan
Disekitar arena sella
melihat ada beberapa buku silat dan dia lalu beli beberapa buku, lalu dia juga
liat ada beberapa dvd pertarungan dan ada judul pertarungan fred tahun lalu.
buru-buru dia beli.
“ katanya mao hemat.” goda
cila yang liat sella banyak belanja
“ ha ha ada vcd fred jadi
beli, emang agak mahal tapi kayanya seru.” Sella lalu taruh belanjanya di
ranjang
“ huuu udah mulai tergila-gila
rupanya.” Cila lalu ketawa dan stel dvd
“ bodo.. ayo nonton..”
ajak sella
Mereka berdua
mengamati pertarungan demi pertarungan, banyak yang hebat dan banyak juga yang
standar aja, tapi mereka belajar banyak.
“ gerakan fred mirip aku.”
Cila ketawa kencang
“ gak tuh. Kamu kasar fred
masih wajar.” Sella puji fred
“ power dia payah tapinya,
sekilas sempurna tapi kalo selidiki terlihat banyak kekurangannya.” Cila terus
mengamati fred
“ Ya aku juga sadar itu, tiap nendang kayanya
tubuhnya rapuh jadi keseimbangannya buruk.”
“ ada lagi tangan kiri dia
juga jarang digunain kaya kamu, sebagai pertahanan aja.”
“ itu tandanya kita satu
hati cil ha ha ha..” sella ketawa puas
Tanpa mereka sadari didalam diri mereka sudah
dapat membaca dan analisa lawan, sella dan cila terus gali potensi mereka
hingga bulan demi bulan dan beberapa tahun kemudian mereka menjadi benar-benar
tangguh.
4 tahun
kemudian
Mereka sudah lulus SMA, mereka juga sudah
tidak tinggal di Yayasan anak-anak yatim piatu. Cecillia masuk akademi
kepolisian setelah lulus beberapa test sekarang dia bertugas jadi Polantas, dan
Sella mengajar di sebuah rumah besar sebagai guru Beladiri
Wushu dan sesekali dia kuasai ilmu lokal, Aikido. Nama mereka mulai terkenal di selatan sebagai pemenang
kejuaraan daerah dan kota.
“ maaf, tangan kamu kurang
keatas, naikin lagi dikit.” Sella dengan ramah melatih juniornya
“ baik
ka.” Kata seorang remaja laki-laki bernama Bob
“ good, yang lain juga
perhatikan baik-baik yah.” Sella lallu keluarkan beberapa jurus lagi
“
iya….” Kata murid yang lain serempak
Karena sangat cinta beladiri Sella dapat mengajar 3x
sehari, dan hasilnya lumayan walau dia masih kost bersama Cila.
“ kamu bagus
mendidiknya, kami merasa terbantu sekali.” Kata pemilik tempat bernama Timothy.
“ sama-sama, Ka Timo juga
banyak bantu saya dalam perdalam wushu dan silat.” Sella lalu elap keringetnya
yang banyak keluar
“
Gimana dengan kakakmu Cila, dia sekarang jarang mengajar yah?”
“ dia polisi jadi sibuk
sekarang dia juga banyak test agar berhasil jadi detektif.”
“ oh
baguslah kalian emang pandai dan berbakat dibanyak bidang, kalo kamu apa
rencananya?” Timothy lalu duduk disebelah sella
“ entah Ka, saya cuma
ingin mengajar dan jadi pemenang pertandingan Provinsi aja.”
“ wah
kamu tetep semangat yah, bukannya udah banyak menang?”
“ Ah belum hanya beberapa
pertandingan daerah aja, itu juga cila yang menang, saya hanya juara 2 aja.”
Timothy selain seorang guru silat juga seorang pengusaha baju dan
punya beberapa hotel, jika tidak sibuk dia juga bantu sella, Timothy sebetulnya
menyukai sella tapi tampaknya sella berusaha anggap dia kakak aja.
“ kalo
kemalaman kamu ngindep aja, disini ada kamar kosong.” Saran Timo
“ makasih, tapi gak enak
kesian Cila, saya permisi dulu.” Sella lalu ambil tasnya
“
tunggu ini gaji kamu.” Timo kasih sebuah amplop
“ baik terima kasih Ka,
malam.”
Sella lalu berjalan sekitar 10 menit lalu naik kendaraan umum,
sekitar setengah jam baru dia sampe dikosannya. Mereka benar-benar merintis
dari nol.
“ rame gak tadi ?” tanya cila
ketika sella sampe kost
“ lumayan makanya beres
malam, lulus gak test jadi detektif?” sella lalu duduk disofa
“ besok hasilnya turun, eh Ka
timo naksir tuh. Dari tadi sms aku.”
“ tau, biarin aja aku gak
suka tuh.”
“ kenapa dia ramah dan baik
sel.” Cila lalu duduk disebelah sella
“ pertama dia kaya
pura-pura baik, kedua agak genit dan kalo ngelatih matanya jelalatan, serem deh
he he.” Sella lalu ambil beberapa pisau kecil dan memainkannya
“ ah wajar namanya juga cowo,
kalo kamu gak mau buat aku yah.”
“ Silahkan dengan senang
hati.” Kata sella sambil lempar pisaunya ke sebuah pohon
“ ha ha sayangnya aku juga gak
suka, tapi cara dia ngajar bagus loh. Eh iya sekarang aku ngerasa kaya ada
tenaga extra.” Cila lalu berdiri
“ tenaga apa?” sella lalu
merhatiin cila
“ liat deh botol ini, aku
pukul dari jarak ini.” Cila bersiap memukul botol dari jarak 2 meter
“ ngaco mana akan kena.”
Sella lalu ketawa
“ liat dulu.. hupppp….” Cila
tarik nafas beberapa kali dan dari jarak 2 meter dia pukul botol besar itu
‘ praaangggg…..’ botol itu bukan hanya
kena tapi hancur.
“ hah,, koq bisa. Itu kan
jauh.” Sella bingung karena takjub
“ weisss Cila gitu loh, 1 lagi
perhatiin ini.” Cila lalu duduk sila dilantai
“ itu sih meditasi mudah,
ajarin yah pukulan jarak jauh dulu.”
“ Diiieeeemmmm… liat tubuhku.”
Cila suruh sella liat tubuhnya
Dengan perlahan-lahan Cila tutup matanya lalu
keanehan lain terjadi, tubuhnya naik beberapa cm, terus menerus makin naik.
“ lohh… kamu melayang..
mataku salah yah.” Sella kucek-kucek matanya
“ haha tidak, liat nih…” cila
terus melayang hingga sepinggang sella
“ rasanya aku juga bisa
deh.” Sella lalu ikutan duduk sila seperti gaya meditasi
Sella emang bisa tapi
tidak setinggi Cila, gak lama dia juga pukul botol dari jarak 1 meter dan botol
itu sedikit bergerak, tandanya ilmu mereka gak jauh beda.
“ kalo gini terus kita punya
tenaga dalam ( chi ) yah.” Cila seneng lalu ganti pakaian
“ kalo aku pengen bisa
terbang, kayanya bisa yah.” Sella lalu terus meditasi melayang
“ Mungkin bisa, kalo santai
kamu latihan aja.”
“ pasti hehe…”
“ jadi
kalo dipertandingan seru kalo kita pada terbang pasti semua heboh.”
“ ha ha apa idolaku bisa
terbang juga yah.” Sella ambil laptopnya
“ Ah
rasanya gak bisa, 2 tahun ini dia masih stabil aja kayanya.”
“ iya juga yang ada banyak
gosip aneh dia. Segala katanya mainin gadis seorang usaha ikan, lalu dengan usaha
mobil. Apa iya yah.”
“ Ciyeee cemburu nih.”
Goda cila
“ ya iya dikit, tapi
mudah-mudahan gak gitu. Dia payah sih pertandingan daerah mulu gak maju ke
provinsi jadi gak ketemu.”
“ loh katanya mao ke
pertandingan menengah.”
“ tau gak ada-ada. Di
daerah padahal udah banyak menang, anak buahku ray juga kenal dia.” Sella lalu
cari gosip terbaru idolanya.
Beberapa minggu kemudian Cila bertemu
sesosok perempuan aneh, dan gayanya sombong.
“ Maaf nona mobilnya
jangan ditaruh disana, itu ada tanda dilarang parkir.” Kata cila ketika sedang
tugas jadi polisi
“ Cuma sebentar, saya mau ke mall jagain yah.” Kata gadis
itu
“ Eh enak aja jangan
macam-macam saya polisi.”
“ tau, saya model, jaga yang bener atau mau nganggur.”
Dengan santai gadis itu menyebrang jalan dan cila gak bisa mengejarnya
Yang ada atasan Cila
memarahi Cila karena dianggap gak becus kerja, gak lama gadis menyebalkan itu
datang lagi.
“ makasih udah jagain, nih.” Dia dengan santai lempar
beberapa koin ke tangan Cila
“ kurang ajar. Ikut
ke kantor.” Cila lalu tarik
tangan gadis itu
“ ga sempet ada show bye.” Gadis itu salto dan masuk
mobilnya
Cila sempet takjub juga gaya dia berjalan dan
salto, sepertinya gadis itu bukan dari kelas biasa, langkahnya seperti melayang
dan sangat ringan.
Lalu atasan Cila
menelpon suruh cila menghadap, dan dengan motor polisi Cila tiba dikantor
polisi.
“
Selamat cecillia anda sudah jadi detektif, walau masih muda anda sangat
berkharisma dan disungkani, ini ada tugas pertama untuk anda.”
“ Siap Pak.” Cila lalu berdiri
dengan tegak dihadapan atasannya
“ Minggu depan ada beberapa model tiba di
sini, mereka akan fashion dibeberapa mall, anda lindungi mereka yah, mereka
hanya 3 orang. Ini poto dan profil mereka.” Kata polisi itu
“ Siap Pak.” Cila lalu melihatnya dan dia kaget salah seorang model
adalah yang tadi bawa mobil mewah dan kurang ajar sama dia
“ Ya
sudah silahkan keluar dan kembali tugas, besok anda libur.”
“ Ciyeee udah jadi
detektif.” Goda sella ketika dikosan
sambil salaman dengan dengan cilla
“ iya makasih, eh liat cewe
ini, namanya Lydia. Kenal gak?” tanya cila
“ gak, dia cantik dan
tinggi beda 2 tahun lebih muda sama kita. Kenapa emang kamu disuruh kawal dia?”
“ iya tadi udah ketemu ilmunya
tinggi loh.”
“ masa sih? Kayanya anak
lugu gini.” Sella menatap Foto lydia
“ bener.. nyebrang jalan kaya
melayang, pas salto langsung masuk mobil, keren deh.”
“ haha karena model kali
jadi ringan tubuhnya kebanyakan pake hak tinggi.” Sella lalu duduk dan nonton
tv
“ bisa jadi hehe..”
“ oh iya cil, aku ada ide,
kalo kita menang lagi uangnya kita bangun gedung sendiri yuk.”
“ Boleh juga tapi daerah mana
yang tanahnya murah.”
“ kita cari aja, kalo niat
pasti ada jalan.” Sella optimis lalu kembali nonton tv
“ boleh juga, kalo ga dapet
yah kontrak tempat aja dulu. Tempat kaya rumah gitu yang halamannya luas jadi
bisa terima murid.” Saran Cila
“ iya nti deh kita pikirin
lagi. Gaji detektif gede gak?”
“ Entah baru juga naik
jabatan, liat aja bulan depan.”
Minggu depannya Cila
mengawal 3 model. Bernama Lydia, Veronica, dan April. Agar tidak nampak sebagai
detektif Cila juga harus bergaya sebagai model.
“ sini
kita dandanin.” Kata vero dengan ramah
“ ga usah tar kebiasaan, kita kan udah gaji dia.” Dengan
pedas Lydia menghina cila
“ saya bisa sendiri.
Ati-ati mulutmu.” Cila menatap tegas lydia
“ kenapa? Berani ama warga sipil, biar polisi aku ga
takut.” Lydia lalu masuk kamarnya
“
jangan didenger, dia emang gitu.” April lalu tenangin cila
“ kita
aja sebel tapi boss dan manager banyak suka dia.” Vero juga nambahin
“ ya udah gak apa-apa,
resiko aku kali.” Cila lalu duduk dibangku tengah
“ waktu
kecil hidupnya enak walau anak angkat tapi keluarganya kaya raya jadi apapun
permitaan lydia yah pasti diberi.” April lalu duduk bersama vero dan cila
“ pantas saja kalian bisa
sewa apartemen mewah ini.” Cila lalu rebahin badannya
“ iya
padahal gaji kami juga ga besar, karena manager manjain lydia jadi kita sewa
tempat ini 3 hari.” Kata vero
Besok paginya cila antar mereka ke mall dan
beberapa tempat model, awalnya Cila canggung tapi karena vero dan april ramah
Cila bisa menyesuaikan diri.
Tapi kadang lydia suka memancing kemarahan
dan sedikit kurang ajar jadi Cila terpancing emosinya.
Sekarang hari terakhir mereka ber-3. Cila antar mereka ke pantai
karena mereka ingin menginap di villa di pinggir pantai.
“ eh ambilin baju gih aku pengen mandi.” Suruh lydia ke
cila
“ saya bukan pembantu,
tapi pengawal.” Ucap Cila tegas
“ ah
belaga, sama aja ujung-ujungnya besok dibayar, sana cepet.”
“ gak mao.” Cila lalu
alihin pandangannya ke pantai
“ sialan.. rasakan ini.” Lydia lempar sendalnya kearah cila
Dengan santai cila tangkis
sandal itu dan buang kelaut. Vero dan april datang tapi marah lydia
menjadi-jadi
“ rasakan ini….” Lydia lempar sandal satunya sambil
menyerang
Cila menangkis dan
serang lydia, tangan lydia dengan gesit berusaha pukul cila tapi cila tenang
dan terus menangkis. Tanpa disadari mereka berdua saling serang dan menangkis
diudara.
“ astaga mereka terbang yah?” april bingung
melihat mereka bertarung diudara
“ iya
yah apa melayang koq lama amat diudara. Tinggi lagi.” Vero angkat kepalanya
keatas menyaksikan pertarungan.
“ polisi brengsek mampus kau…. Hiyaaaa..” lydia terus
menyerang
“ jangan kurang ajar,
rasakan ini…” cila berhasil tendang lydia hingga jatuh ke pasir
“ huppp.. kurang ajar…” tapi lydia dapat salto dan kembali
menyerang diudara
“ tangguh juga.” Cila atur
nafas dan siap serang lagi
Keduanya kembali saling serang dan menahan,
semakin lydia marah serangannya semakin gesit. Tapi Cila udah banyak jam
terbang hingga dia dapat tahan walau sesekali dada dan mukanya kena tapi Lydia
juga banyak kena di kaki dan wajah.
“ seru juga
yah udah 30 menit seimbang.” Kata vero ke april
“ iya
kaya film aja, cuma pegel nih leher.” April lalu pijit-pijit lehernya
“ sok tangguh rasakan ini…” lydia menyerang dengan kekuatan
penuh
“ Huuupp ciyaaaattt…”
terpaksa Cila keluarin tenaga dalamnya ke arah dada lydia
‘ Bruugghhhh…’ lydia jatuh dan tidak dapat bangun lagi
Vero
dan april panggil dokter tapi gak lama dia sadar kembali.
“ sialan, telepon manager kita, suruh Cila berhenti.”
Bentak lydia sambil ambil hp.
“ ga perlu, saya emang
berhenti, selamat tinggal.” Cila lalu keluarin motornya dan pulang kekost
Dikost sella asik
liat-liat foto Fred idolanya dia juga baca beberapa artikelnya. Fred sedang
merintis usaha tekstil. Dia juga termasuk orang berpengaruh no.100 di selatan
padahal usianya baru 20.
“ Hari yang melelahkan, huuuu…” cila lalu datang dengan wajah
kesal
“ Cil liat deh fred lagi
usaha tekstil ama makanan, lalu hotelnya dia perbesar.” Sella lalu suruh cila
liat laptopnya.
“ Ahh.. ini lagi masalah Fred mulu.., makan tuh fred...” Cila bentak sella dan masuk kamarnya
Sella bingung apa yang sedang terjadi, sella diamkan dulu cila,
baru 10 menit kemudian dia masuk kamar Cila.
“ mao apa lagi?”
bentak cila
“ kamu kenapa, udah
makan.” Sella duduk diranjang Cila
“ peduli amat sama
aku, sana urus idolamu.”
“ heyy… kamu kenapa.” Sella
lalu menatap Cila dengan perhatian
“ aku undurin diri
gara-gara si brengsek Lydia.” Cila lalu duduk diranjang dan menunduk
“ ada apa dengan lydia,
sini..” Sella lalu memeluk kakanya
Cila lalu ceritakan
masalahnya, sella mendengarkan dengan tenang dan berusaha bantu mencari solusi.
“ ya udah besok aku bantu
bicara sama atasan kamu, makan yuk.” Ajak sella
“ udah makan tadi, aku
tiduran aja deh.”
“ ganti baju dulu sana, ya
udah aku didepan kalo ada perlu bilang aja yah.”
“ oke.. maaf tadi kasar.”
Cila lalu senyum ke sella
“ slow aja kita kenal udah belasan tahun udah hafal tabiat si
Cecillia yang emosian hehe.” Ledek sella sambil keluar kamar cila
“ makasih, maafin cila yah.” Ucap cila lagi ketika sella buka
pintu
“ iya…”
Iseng-iseng sella cari data tentang Lydia,
ada sedikit data yang keluar. Ternyata lydia anak angkat seorang jutawan dan
dapat kuasai beberapa beladiri juga.
Besoknya seorang polisi datang ke kost
mereka dan borgol Cila
“ jangan macam-macam, kalo
bawa cila hadapin aku.” Sella berusaha halangin
“ ini
tugas kami, dia kena pasal penganiayaan anak dibawah umur dan pencemaran nama
baik.” Ujar polisi itu
“ udah sel slow aja aku
banyak temen koq di kantor, kalo ada apa-apa aku hubungi kamu.”
“ oke jaga diri.” Sella
selipin beberapa pisau kecil dikantung celana cila dengan cepat
“ makasih.” Cila senyum
tanda mengerti kode sella
Sella lalu ijin dari
kerjanya Ka timo, dia sangat penasaran dengan Lydia, dia mencari lydia ke
kediamannya disebuah rumah jutawan tadi dilarang penjaga
“ gadis
kaya kamu ga pantes nyari nona lydia, pulang sana.” Ledek para penjaga
“ oh ya rasakan.” Dengan
gesit sella salto dan terobos masuk
“
halangi gadis itu, penjaga yang lain siap ada penyusup.” Kata pengawal dengan
teriak dan gunaik walkie-talkie
“ Lydia dimana kau…..” teriak sella
Sella berteriak-teriak sekeliling rumah nyari
Lydia karena gak ketemu dia terobos masuk dan tinju semua penjaga hingga banyak
yang luka dan pingsan.
“ aku disini, siapa
kau?” lydia lalu tunjukin diri dari lantai 2
“ adik cecillia, rasakan ini.” Sella lompat dan tendang pinggang lydia
Lydia gak sempet mengelak
dia kepukul dipinggang begitu jatuh sella tinju wajahnya. Lydia gak sempet
bales hanya menghindar dan kabur, sella betul-betul sedang marah seperti
kesurupan.
“
Jangan macem-macem, atau shotgun ini masuk kepala nona.” Ujar seorang Pria tua
“ huu gadis gila, Cila yang tengil. Dengerin dulu makanya.”
Kata lydia ketakutan dan berdiri
“ lydia
siapa orang ini, kamu kenal.”
“ Pih dia saudara detektif perempuan yang kemarin.” Lydia
berlindung dibelakang papinya
“ ada
perlu apa?” Pria itu lalu turunin senjatanya
Sella berdiri dengan pelan dan mulai ceritain
masalahnya, nama ayah angkat lydia adalah Mike.
Setelah sella ceritakan dengan detil lydia mulai mengarang
cerita dan bilang itu cuma fitnah.
“ apa
benar itu semua?” tanya Mike ke lydia
“ gak benar itu bohong semua.” Lydia lalu pura-pura panik
“ berani kamu bersumpah?”
sella lalu suruh lydia sumpah
“ eh.. gini papi.. itu.. itu…” lydia bingung dengan arah
bicaranya
“ anak
manis, papi kira kamu baik setelah Om frans ajarin banyak beladiri, papi kecewa
banget sekarang.” Mike lalu duduk dan berusaha jadi penengah
Rupanya Mike adalah
pria yang sportif dan ramah, walaupun kaya sedikitpun dia tak sombong padahal
sella udah hancurin banyak kerusakan di rumah mewahnya.
“ jadi
kamu dan cila petarung dari yayasan awalnya?” Mike suruh lydia santai dan minum
“ iya kami sama-sama yatim
piatu jadi berjuang hidup.”
“ sama seperti aku juga, untung ada papi mike yang baik.”
Lydia lalu bersender di mike
“ kamu harusnya bersyukur lydia, bukannya
malah arogan dan sombong. Mereka masih bagus dapat kerja dan bisa hidup, kalo
kamu gak saya angkat anak belum tentu.” Mike dengan tegas mendidik lydia
“ iya papi, maafin aku yah ka sella. Pih suruh polisi
jangan tahan ka cila yah.” Pinta lydia
“ Baik.
Papi tau.” Mike lalu telpon seseorang
Sekitar 1 jam kemudian Cila datang ditemani 2
orang polisi.
“ maafin aku yah ka cila.” Lydia lalu minta maaf
“ semua
udah terjadi, jangan gitu kedepannya.” Saran Cila sportif
“ pasti, asal ajarin aku beladiri.”
“ saya
ingin liat beladiri kalian, Frans coba test nona marsella.” Mike lalu datang
dengan gunakan tongkat kayu untuk berjalan
“
baik.. silahkan nona.” Frans lalu salto dan tantang sella dipadang rumput
Cila, lydia dan Mike
menonton sambil duduk di sofa yang disediakan. Jurus frans sangat variatif dan
gesit, sesuai dengan gaya lydia tapi sella dengan santai mengetes semua
kebisaan frans.
“ dasar kita sama wushu.., nona anda sangat
terampil sekali dan banyak jurus. Berapa usia anda ?” Puji frans setelah 15
menit bertarung
“ 18. Anda
juga hebat, senang kenal anda.”
“ wah seri yah hebat…” puji lydia sambil tepuk tangan
“ saya
udah banyak menyusahkan,
apa keinginan kalian.” Mike lalu bertanya ke cila
“ kalo saya hanya ingin
jadi polisi lagi agar kelak punya gedung olahraga sendiri.” Ucap cila
“ wah
bagus-bagus, saya ada tanah didekat sini kalian gunakan itu.” Saran Mike
“ maaf Tuan saya nanti
bingung gantinya.” Cila lalu bicara terus terang
“
gantinya mudah, didik aja anak nakal ini biar jadi guru silat juga beres kan.”
Mike lalu ketawa sambil menunjuk lydia
“ wah mau banget dilatih mereka, pasti seru..”
Setelah berunding
mereka setuju dan sella juga setuju, perlahan-lahan mereka bangun gedung
olahraga itu.
Beberapa bulan
kemudian...
Mereka bertiga kompak kasih nama gedung itu
The Spirits ( semangat ). Awalnya mereka bertiga sangat semangat dalam menjalankan
bisnis, akan tetapi sudah 3 bulan ini yang menjadi member hanya beberapa orang
saja sedangkan gedung sebesar itu butuh banyak biaya tiap bulannya, sella yang
banyak bertugas kadang jadi jenuh bahkan sulit untuk bertahan..
“ kenapa kamu, koq diem aja ?” tanya cila suatu sore
“ hari ini yang aku ajarin hanya 3 orang dan gak ada
member baru, repot cil.” Sella lalu dekati cila
“ sabar sel, lydia kemana ?”
“ ada kontes dia juga angin-anginan jaganya, mungkin
emang sibuk dan masih masanya bermain.”
“ aku ada ide, apa kita diskon para member yah, satu juta
mungkin kemahalan..”
“ aku juga mikir gitu, tapi kalo kita diskon lagi kita
gak bisa bayar gedung ini loh.”
“ masa sih ?” tanya cila heran sambil membuat minuman
untuk mereka
“ kamu gak tau sih, listrik, air, telpon aja udah bisa 3
juta tau, kalo sebulan cuma 3 member yah harga segitu cuma bisa bayar doang,
belum untuk kita beli sarung tangan, handuk, dan obat-obatan, bisa gak makan
kita.”
“ gitu yah, maaf aku gak tau sih karena kebanyakan di
luar, gaji aku aja baru 5 juta katanya baru mau naik bulan depan. Gimana yah ?”
“ untuk mensiasatinya aku paling kerja di sasana lain kan
hasilnya lumayan, tapi disini gak ada yang megang.”
“ gimana kalo emang sepi kamu tutup aja, lalu ngajar
ditempat lainnya, sambil menunggu yang sekarang ini serius.”
“ iyaa.. paling kaya gitu.”
Hari-hari
berikutnya kehidupan mereka makin berat, apalagi sella yang selalu tinggal
disasana sendirian...
“ kamu dimana cil ?” sella menelpon cila suatu sore
“ hey sel, aku ada rapat hingga malam jadi gak pulang
nih, kamu ama siapa disana ?”
“ yah.. aku sendirian mana ujan nih mau beli makanan gak
bisa.”
“ kamu ada uang ?”
“ ada tadi ada yang single visitor lumayan tapi gak bisa
belinya.”
“ yah tar lagi berharap aja tukang baso dan sate
langganan datang.”
“ iya deh.”
“ eh emang mie dan telur di kulkas pada habis ?”
“ habis total tau, gara-gara ada 3 temen lydia semalam,
dia juga gak pulang baru lusa kesini lagi.”
“ oke deh besok aku bawa makanan yah, maaf yah aku ada
atasan dulu nih..”
“ oh... oke deh
kalo gak paling aku pesen anter aja, tapi malu kalo cuma 1-2 potong hehe..”
“ ah cuek aja,
udah yah, ati-ati semua kamu kunci.”
“ pasti, byee..”
sella lalu matiin telponnya
Karena
hujan gak reda, sella memesan lewat telpon karena takut besok gak ada makanan
dia memesan ayam dan nasi 2 bungkus, lalu 15 menit kemudian pesenannya datang,
tapi saat akan makan tiba-tiba bel pintu berbunyi..
“ iya, maaf ibu
cari siapa ?” tanya sella heran liat ada ibu-ibu hujan-hujanan dan sangat basah
kuyup
“ maaf non, saya kehujanan mencari alamat, saya dari jauh sekitar 2 jam
dari sini.” Ucap ibu itu dengan badan gemetar karena kedinginan
“ masuk dulu bu,
hujannya besar..”
“ tidak saya buru-buru, ini alamatnya dimana yah ?” Ibu itu kasih secarik
kertas kusam dan udah gak terlihat jelas
“ ini waduh gak
jelas, jalannya sih sama rahayu tapi jalan ini terbagi 3 blok bu. Ini gak jelas
udah ibu ke dalam dulu aja nanti sella bantu cari koq, yuk..” dengan ramah
sella suruh ibu itu kedalam
“ baiklah... tapi saya basah loh.”
“ gak apa-apa,
saya ada handuk koq, mari...”
“ waduh Ibu jadi merepotkan saja..”
Sella
kasih handuk bersih dan sella ambil 2 pakaian agar ibu itu segera ganti, tapi
karena badannya menggigil sella saranin ibu itu mandi dengan air hangat saja,
awalnya ibu itu menolak tapi sella bujuk lalu dia setuju.
Sella lalu buka alamat ibu itu lagi dan liat lagi dengan jelas, rupanya alamatnya rahayu 4 no.45 dan sella heran karena seingatnya gak ada rahayu 4 hanya ada 3 saja. Sella lalu makan sendirian, sekitar 10 menit kemudian Ibu itu keluar dan dia menatap sella yang sedang makan.
“ makan sini
bu..”
“ tidak ah saya hanya minum saja.”
“ looh nanti ibu
sakit, ini ada 2 potong, ayoo...” ajak sella
“ loh nanti untuk non sella besok sarapan gimana ?”
“ gampang ada
bubur atau makanan lain, ibu udah tua, saya sih masih muda, santai aja.” Ujar
sella dengan ramah
“ baiklah...”
Dengan ikhlas sella membagi makanannya yang dia
rencanakan untuk besok, padahal uangnya udah sama sekali gak ada sisa, setelah
puas Ibu itu makan sella lalu ajak bicara.
“ bu seingat
sella, jalan rahayu hanya sampe 3 loh. Emang Ibu nyari siapa ?”
“ anak Ibu namanya steve dia dari desa, katanya dia kost. Dia seorang
petarung muda mencari guru beladiri.”
“ oh kalo wilayah
kost emang deket sini, tapi kalo beladiri gak cuma ini tapi ada 3 seingatku
sih.” Sella berusaha menjelaskan
“ ini sasana juga yah, kamu pernah liat poto anak saya gak.” Ibu itu kasih
liat sebuah poto
“ gak pernah bu,
sasana ini juga masih 3 bulanan jadi muridnya aku ingat semua. Murid aku aja
masih beberapa.”
“ gitu yah, wah aku mesti cari kemana yah ?”
“ tenang bu,
sella kenal security koq dan ada juga kepala desa belakang tar sella telpon
mereka.”
“ baiklah terima-kasih.”
Sella lalu
ambil beberapa obat-obatan, lalu menelpon seorang security, 5 menit kemudian
security datang dengan membawa jas hujan lalu antar ibu itu berkeliling, sella
lalu kembali sendirian di sasana itu.
Sambil senyum sella cuci piring bekas ibu itu dan
dia pakaian basah ibu itu, rupanya Ibu itu sangat lapar karena nasi sella juga
habis berserta ayamnya, sella agak bingung besok harus makan apa, tapi dia
berusaha tenang aja, lalu dia buka lemarinya dan cari-cari DVD yang udah gak
terpakai untuk dijual ke beberapa temannya besok.
Karena belum mengantuk sella menonton DVD itu
sendirian dan ada pula DVD beladiri dari idolanya fred, agak sayang juga
baginya untuk melepas DVD itu tapi apa mau dikata, jika gak dijual dia gak bisa
makan besok pagi.
Sella
lalu tidur dikamarnya, dan pagi harinya sekitar jam 6 dia harus bangun pagi dan
bereskan sasana dengan santai, dia mulai menyapu dan mengepel ruangan hingga
bersih. Saat tukang bubur lewat sella hampir memanggilnya tapi dia ingat kalo
gak memegang uang sama sekali.
“ pagi ka sella.” Sapa seorang muridnya
“ hello.. rajin
kamu.”
“ iya nih karena jam 8 aku ada kuliah tambahan.”
“ oh gitu, yuk lanjutin
tar aku bimbing.” Ujar sella ramah
“ baik ka.” Murid sella lalu peragain beberapa tehnik dan sella mengamati
sambil sesekali memegang perutnya yang mulai agak lapar
“ gerakan
terakhir kurang sip, gini loh..” sella lalu peragain beberapa tehniknya
“ oh gitu yah, wah keren, eh maaf ini dvd apa ka ?”
“ DVD koleksi aku
yang udah lama, mau dijual karena udah lama.”
“ wah boleh nih ada tentang fred dan bill idolaku. Berapa harganya ka ?”
“ aku beli dulu
ada yang 15-35 ribu, karena udah lama sepuluh ribuan aja deh 1.”
“ wah aku cuma bawa 20.000, aku suka 3 ini, gimana kalo aku bayar 2 dulu
ka.”
“ boleh, kamu
ambil 3 juga gak apa-apa besok bayar sisanya.” Ujar sella agak senang
“ asik.. makasih ka, aku akan pelajari semua agar sehebat mereka.” Muridnya
kasih uang 20.000 ke sella
“ iya
sama-sama..” sella ambil uang itu dengan senang
Tapi sella
belum bisa makan, karena setengah jam kemudian 2 muridnya yang lain datang,
bahkan bawa temennya jadi sella sibuk mengajari mereka, baru sekitar jem 11
sella agak leluasa dan beruntungnya mereka juga beli 2 DVD sella, hingga sella
bisa makan hingga siang harinya. Sella lalu beli tukang baso yang lewat hingga
2 mangkok sekaligus karena belum makan dari pagi, udahnya ketika sore sasana
sepi, sella sibuk merapihkan dan baca beberapa buku beladiri lainnya.
‘ ting..tong...’ bel sasana berbunyi tepat ketika sore hari jam 6
sore
“ sore non sella, saya mau ambil pakaian yang kemarin.” Ujar ibu yang
kemarin sella bantu
“ oh iya, masuk
bu.. gimana anak ibu ?”
“ ini ada, dia bersama sepupunya bernama Riana.”
“ oh... hay..”
sella lalu salaman dengan Steve dan sepupunya yang seorang perempuan bernama
Riana
“ mereka masuk perguruan tinju Beruang dan di kasari, mereka bertindak
semena-mena.” Ibu itu lalu bercerita
“ tinju beruang,
seingatku adanya sasana Panda, mungkin sasana kecil yah ?” tanya sella ke steve
sambil rapihin baju Ibunya
“ iya ka, dia 15 km dari sini sebrang rahayu 2 yang arah jembatan.” Steve
menjelaskan
“ oh gitu, ini bu
pakaiannya.” Sella berikan ke ibu itu
“ jika non sella gak keberatan maukah mendidik mereka berdua.”
“ oh tentu saja
Bu dengan senang hati.”
“ maaf ka sella, boleh kami liat jurus anda terlebih dahulu agar lebih
yakin.” Pinta riana
“ boleh.. tapi
aku juga masih belajar sih, silahkan.” Sella ajak mereka ke ruang latihan lalu
sella peragain beberapa gerakan tingkat lanjutan karena sella tau mereka ada
basic di perguruan lain.
Sella
lompat dengan tinggi lalu salto ke belakang dengan lincah, lalu menendang ke
arah kanan dan kiri dengan melebarkan kakinya ke 2 penjuru, di susul dengan
salto ke depan dengan sempurna.
“ boleh mereka menjajal anda.” Pinta ibu itu
“ tentu, yuk..”
sella suruh steve dan riana menyerangnya
Tinju mereka emang kuat dan bertenaga, tapi sella tau
tehnik mereka masih belum baik dan kaki mereka lemah, lalu sella bantu serangan
mereka, cila lalu datang sendirian dan mengamati mereka, Ibu itu menjelaskan
maksud kedatangannya. Dan dia puas dengan sella mendidik.
“ Jika berkenan dapatkah steve dan riana menginap karena jarak rumah kami
jauh, biaya aku bayar sekarang tapi jika kurang nanti minggu depan aku tutupi.”
Ujar Ibu itu ke cila karena sella masih sibuk mengajar
“ oh tentu, kita
ada formulirnya koq. Mari..” cila ajak ibu itu ke ruang pendaftaran
“ Ayah steve sudah meninggal 4bulan lalu, dia sangat ingin steve jadi
petarung seperti paman dan kakeknya.”
“ oh begitu, maaf
aku gak tau, ini bu formulirnya, steve ingin belajar berapa lama ?”
“ sekitar 3-4 bulan saja dulu agar bisa lolos di pertandingan daerah sini
kebetulan aku juga masih termasuk daerah selatan ini jika lolos kita akan
kembangkan dan menjadi juara tingkat berikutnya.”
“ baik kita akan
bantu semaksimal koq bu.”
“ terima kasih, perbulan 1 juta yah ?”
“ benar bu, tapi
jika langsung pertahun 10 juta.”
“ maaf sebelumnya lagi, apa benar steve boleh menginap, kalian kan
perempuan semua, aku jadi sungkan.”
“ tentu koq bu,
kamar diatas emang untuk pria, ada sekitar 3 ruangan dan bisa menampung bisa
5-6 orang kami selalu profesional, tapi tentu biaya makan diluar itu semua.”
“ riana juga aku diminta bersama steve dulu dia juga disuruh jadi petarung,
karena dia perempuan juga kalian suruh dia bantu-bantu juga gak apa-apa koq,
kasihan dia dari keluarga tidak mampu, silahkan.” Ibu itu kasih uang 10 juta ke
cila
“ oh gitu tapi
kita biasa beres-beres sendiri koq bu, Bu ini salah seharusnya hanya 6 juta
koq, ini kan 10 juta.”
“ pegang saja non cila, kemarin juga aku banyak merepotkan non sella.
Sisanya anggap saja bonus, aku dapat sedikit uang lebih dari asuransi dan
warisan suami.”
“ wah makasih
banyak kalo gitu.”
“ jangan sungkan, baiklah karena sudah larut aku permisi..” Ibu itu lalu
pamitan dengan cila lalu dengan sella
Karena ada uang
cila lalu taro di kamar sella karena sella masih mengajari Steve dan Riana
hingga jem 7, lalu jem 9 nya sella ajari mereka meditasi agar tenang dan besok
bersemangat, sella lalu kaget saat ganti baju ada uang 10 juta di ranjangnya
lalu dia masuk kamar cila.
“ uang apa
cil, banyak bonus yah...” tanya sella
“ eh itu bukan
uang aku, itu dari Ibunya steve dia minta kamu ajarin mereka 3 bulan ke depan.”
“ banyak amat,
kudunya 6 juta doang kan ?” protes sella
“ aku juga bilang
gitu, tapi kata dia bonus karena kemarin nyusahin kamu dan berharap mereka
masuk pertandingan daerah selatan.”
“ oh yaa. Asik
makasih deh.. wah baik tuh Ibu.”
“ kamu irit-irit
aja, kalo kurang aku nti transfer ke rekening kamu koq. Tapi baru awal bulan.”
“ oke deh, steve bagus
gerakannya. Mudah-mudahan dengan adanya mereka buka jalan dari kita.”
“ awas jangan
genit, tar kesengsem ama steve jadi ngajarnya ngawur haha..”
“ enak aja dia
lebih muda setahun tau, lagian dihatiku masih tetep akan fred he..he...”
“ huu fred mulu, eh
iya nti juga kita ikutan tanding yah agar makin beken.”
“ pasti dong,
tetep semangat....” Ujar sella yakin
Mereka makin
giat berlatih, lama-lama mereka dapat terbang dengan lancar dan kuasai chi
walau belum maksimal, tahun demi tahun berganti lydia udah makin dewasa dan
tidak manja lagi, dia banyak sumbang uang hasil modelnya untuk gedung
olahraganya
2 tahun kemudian…,
Sella juga makin sukses dalam mengajar, anak buahnya semakin banyak apalagi
setelah dia dan lydia menang pertandingan ama mereka menjadi makin terkenal di
selatan, steve dan Riana juga banyak membantu, tapi karena Riana ada urusan di
daerahnya jadi jarang kembali ke sasana. Perlahan-lahan the spirits juga makin ramai dan mereka sempurnain dengan beli
sarung tinju, karung tinju, alat pemberat, beberapa alat bantu, senjata, dll.
Cila juga begitu, dia semakin disungkani oleh banyak polisi karena banyak bongkar
beberapa kasus besar dan sukses jadi detektif yang disegani baik oleh polisi
maupun warga, uang dari gajinya juga semakin banyak hingga dia banyak membeli
senjata sebagai hobbynya juga beli beberapa pisau terbang untuk sella.
Hingga tidak lama kemudian Cila berhasil mengawal Frederick
Eduardo idolanya dan idola marsella.
FINISH 001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar