WELCOME

THE MOVIE


FANTASTIC DAY’S
( Before New World )

Dua Petarung ( masa remaja )

Disebuah tempat kecil di daerah selatan, terdapat sebuah Yayasan Anak-anak, tampak ada beberapa remaja putri sedang asik bermain. Di sebelah gedung ada juga sekelompok remaja Putra yang sedang bermain bola basket, futsall dan lainnya.  Yang mengherankan dari sekelompok remaja putra ada 2 anak putri yang tomboy sedang menghajar sekelompok anak pria.
“ heh… emangnya kami takut, ga ada dikamus mana pun cuma cowo yang boleh maen basket, kita juga bisa. Ngadu juga ayo.” Kata gadis remaja itu sambil tarik baju pria yang sudah babak belur mereka pukuli.
“ iya…iyaaa….” Jawab anak laki-laki itu sambil berkaca-kaca matanya.
“ ayo sel, kita maen basket. Nih..” remaja putri itu lalu lempar bola basket ke adiknya
“ oke.. ha ha haa… cowo koq kalah ama cewe.” Ucap sella lalu berlari dan asik maen basket
Rupanya mereka adalah Marsella dan kaka angkatnya Cecillia ( Cila ), 2 gadis yang sangat menyukai olahraga apapun.

“ kalian berdua kemari…” bentak guru olahraga bernama Rony
“ iya pak.” Sella maju sambil bawa bola basket gak lama cila pun maju
“ kalian pukulin 5 anak laki-laki?” tanya Pak rony sambil membentak sella
“ iya…” sella lalu menjawab sambil nunduk
“ mereka yang mulai Pak.” Cila juga menunduk sambil bela sella
“ haha… kalian hebat, sini….” Pak rony tarik tangan mereka berdua ke dalam

Sella dan Cila bingung sekaligus agak takut, kenapa mereka ditarik ke dalam.
“ kalo mao berkelahi kalahkan mereka.” Pak Rony menarik mereka ke ruang wushu.
“ tapi pak … mereka lebih tua dari kami.” Protes sella dengan gugup
“ ahh… peduli apa hanya beda 3-4 tahun, sekarang kan adil lawan satu dengan satu, tadi 5 orang kalian sanggup.”
“ tapi saya cuma lawan 3, cila 2.” Suara sella semakin kecil karena gugup.
“ baik.. lawan yah lawan…” cila lalu berjalan sendiri ke tengah lapangan dengan PD
“ bagus… Bill, lawan gadis ini.” Pa rony panggil seseorang berbadan gemuk dan besar
asiiikkk….” dengan lincah Bill salto 2x dan langsung tiba didepan cila

“ kenapa liat-liat. aku tampan yah?” bill menghina cila
“ wajahmu mirip katak besar, rasakan ini…” cila lalu sikut perut bill
Bill kaget dan kesakitan lalu pegang perut, cila lalu tendang kaki dan kepala bill dengan semaunya.
“ weittt gak kena.” bill berhasil tangkap kaki cila
Bill tinju pipi cila lalu membantingnya, gak lama Pak rony memisahkan
“ gadis cantik masih sombong….?” goda Pa rony
“ diam aku belum menyerah.” cila bangun dan tendang lutut Pak rony
“ sini dong…” bill udah siap dengan serangan cila

Mereka bertarung sesuka hati dan keduanya lalu sama-sama kesakitan, walau gak bisa ilmu beladiri tapi pa rony melihat cila ada kemampuan, lalu dia suruh sella bantu cila
“ hey bela kakamu. dia udah kesakitan.” suruh pa rony
“ baik, hiyaaa….” sella maju dan tendang paha bill
“ agar seimbang, jon maju dan bantu bill.” pak rony lalu panggil anak lainnya
“ baik.” jon lalu maju dengan tenang
Dengan sebisanya sella lawan Jon, usia sella dan cila sekitar 14 tahun, sedangkan musuhnya sekitar 18 tahun tapi mereka dapat mengimbangi. yah walau terlihat cila dan sella memar-memar.
Pak Rony emang menguasai wushu tapi dia di Yayasan mengejar olahraga lain juga, dan disela-sela santainya dia mengejar karate juga.
“ cukup….” perintah pa rony sambil melerai dan obati sella dan cila
“ cewe licik beraninya nendang kemaluan.” Jon protes ke sella
“ haha mereka bukan petarung mana tau aturan, tapi lumayan.” Pa rony ketawa melihat jon kesakitan
“ aku masih belum kalah.” cila lalu pegang keningnya yang berdarah
“ aku juga.” sella lalu berdiri lagi walau pipinya terasa ngilu
“ udah…udah kalian berdua tangguh. Kalian mao belajar wushu ?” tanya pa rony sambil menatap mereka
“ mao, daripada bosen main kasti dan bola mulu.” cila lalu bersihin bajunya yang agak kotor
“ aku juga mau abis bosen dengan mainan cewe.” sella lalu liat para peserta wushu
“ Baiklah, besok jem 7 pagi kalian disini saya ajarin, sore juga kalo ada waktu aku latih karate.” kata pa rony lalu suruh mereka kembali ke kamarnya

Mereka tentu senang sekali, paginya mereka sudah siap dilatih, awalnya Rony mengajak mereka lari keliling lapangan lalu pemanasan dan gerakan dasar, sangat terlihat mereka gak mudah lelah dan menyerah, cila yang terlihat lebih dewasa dan gigih sangat menguasai wushu dengan pesat tapi dia jarang sekali pelajari dengan cara bertahan. sebaliknya dengan sella, dia seakan-akan haus dengan ilmu, semua jurus dan alat beladiri dia kuasai, sepertinya dia sangat menikmati ilmu.

Seminggu kemudian…,

“ kalian berdua push up 100x.” pa rony menyuruh mereka beberapa minggu kemudian
“ baik…” sella dan cila lalu push up
Keduanya terlihat berbeda dengan tehnik push up, cila push up dengan gaya tradisional standart hingga 100x dilakukan dengan cepat, sedangkan sella lain, dia saat hitungan ke 20 ganti posisi jari menjadi dikepal, lalu dihitungan 40 angkat 1 kaki kanan, hitungan 60 angkat kaki kiri, dan yang menarik dihitungan 80 dia hanya push up sebelah tangan. Pa rony kagum liat itu, terlihat sella piawai dalam banyak gerakan dan variasi.
“ huuu lama banget…” ledek cila
“ kan biar indah weeee..” sella julurin lidahnnya ke cila
“ ha ha udah-udah sekarang kalian pelajari tehnik serangan tingkat lanjut, perhatikan.” Pa rony lalu mengeluarkan beberapa jurus dan cila dan sella melihat dengan serius
“ mudah..” cila lalu tiru dengan mudah
“ iya pak, mudah banget, kita variasi dengan jurus lain yah.” Sella dengan santai gabung jurus itu
“ oh ya, coba kalian berdua serang saya.” tantang Pa Rony
“ asik…” sella lalu serang dengan gesit
“ ha ha..” cila juga seneng dan serang dengan ilmu yang udah dia pelajari
Selama 3 menit keduanya menyerang, Rony hanya bertahan saja melihat perkembangan mereka sesekali dia menangkis dan mundur.
“ hebaaat… kita ganti posisi.” usul cila ke sella
“ ya, kamu kanan aku kiri.” sella lalu atur strategi
“ hah…” pa rony lalu kaget dengan  kecepatan keduanya

Tapi dalam 2 menit berikut Pa Rony agak lengah, begitu keduanya ganti formasi lagi serang atas dan bawah juga
‘ duggg…’
‘ bruuukkk…’
Sella dan cila dapat memukul pinggang dan paha pa rony.
“ hebat padahal baru beberapa minggu, yuk sekarang saya juga nyerang yah, terserah dengan tehnik wushu atau karate, kalo bisa pukul lagi kalian saya traktir makan siang.” pa rony lalu pasang kuda-kuda
“ asik…” cila lalu melompat dan siap nyerang
“ cihuuuy kita makan enak.” sella juga menarik nafasnya dengan teratur

Rony menyerang dengan gesit keduanya emang beberapa kali terpukul tapi mereka gak mudah nyerah, bahkan makin gigih hampir beberapa kali muka dan badan Rony kena, 10 menit kemudian keduanya berhasil mengalahkan rony karena memukul perut dan dada Rony.
“ kita hebat…” sella lalu merangkul cila
“ haha kalian hebat ayo makan.” rony ajak mereka berdua

“ kalian berani ikut turnamen antar Yayasan?” tanya pak rony sambil makan steak
“ berani, kenapa ngga.” cila dengan makan menjawab dengan yakin
“ aku ngga, jurus kita gitu-gitu aja. Yayasan laen mungkin bisa kempo atau silat lain.” sella dengan asik minum es jeruk
“ sella emang pengen belajar apa?” pak rony lalu liat sella yang lugu tapi gak pernah puas
“ banyak, yudo, tae kwon do. Selama ini yang dipelajari kan pada lemah, aku pengen yang kuat dan menantang.” saran sella
“ wah aku juga mau kalo itu, boxing juga seru kali yah.” cila lalu kasih ide lain
“ kalo yang saya liat kalian sama tapi berbeda karakter, saya boleh jujur…?” pa rony lalu minum sambil menatap keduanya
“ tentu jadi kami paham.” sella dan cila lalu anggukin kepala
“ Cila gemar nyerang, sella ngga malah banyak liat tehnik lawan dulu, cila ga pernah kasih ampun kalo sella banyak santai dan bertahan serta banyak penasaran.” pa rony lalu senyum
“ he he abis enakan nyerang daripada diserang.” cila ikutan senyum
“ aku sih ga tau deh seneng aja liat mereka punya tehnik bagus, lincah, gesit jadi seru aja.” sella lalu menatap wajah pa rony
“ kita minggu depan ikut pertarungan antar yayasan, dari Yayasan kita ada 10 perwakilan, kalo kalian lolos test yah bisa ikut juga, tar di pertarungan banyak beladiri lainnya. nanti saya kenalin dengan sahabat saya dari perguruan lain.”
“ wah asik tuh, mau dong.” sella dengan senang ingin lulus dan bisa bertarung

Cila hanya senyum aja sambil liat sella yang senang sekali.
Pada hari minggu pagi mereka kaget karena ada banyak mobil di Yayasan itu lalu ternyata ada sumbangan dari seseorang bernama Frederick Eduardo kasih mereka bola basket, bola kasti, voly dan masih banyak lagi.
“ liat apa kamu ?” tanya cilla
“ itu kali yah fred itu, wah gak beda jauh dari kita usianya.” Ujar sella menatap seseorang yang baru turun dari sebuah limo
“ idih anak orang kaya juga, udah ah gitu aja diliatin.”
“ gemes aja, masih remaja tapi baik dan suka amal.”
“ cari perhatian kali, yuk…”
“ kemana ?” tanya sella bingung
“ maen basket pake kaki kali seru.”
“ boleh…” sella ikutin cila ambil bola basket.


Beberapa hari kemudian dari 200 anak buah Rony dicari 10 orang yang dapat ikut, Pak rony sibuk seleksi mereka semua, setelah diadakan test lari, renang, ketahanan fisik, mental dan lain-lain tersisa 50 orang. lalu Rony adakan battle royal ( pertarungan bersama ) di tengah arena.
“ saya pengen 10 orang maju ke teras dan dalam waktu 5 menit kalian bertarung hingga tersisa 2 orang, oke. mulai..” perintah pa rony
“ kita jangan maju, liat sekeliling dulu.” sella tarik tangan cila yang akan maju
“ iya juga, aku babak 4 kamu ketiga.” cila juga kasih ide
“ takut yah nona manis.” tiba tiba Jon ledek cila
“ iya takut kamu mati.” cila lalu melotot ke arah jon
“ huuuu takut sekali, damai yah.” Jon lalu ajak cila salaman
“ ga sudi, pergi sana.” cila pukul tangan jon
“ kalahin dulu kami.” sella menatap Jon sambil senyum
“ baik. liat tar yah.” Ucap jon yakin
Babak pertama berlangsung sengit, banyak peserta saling adu tehnik dan kecepatan dan yang tersisa ada 2 orang, babak kedua juga gitu, hingga akhirnya sella dibabak ketiga dan Jon maju juga.
setelah pluit dibunyikan sella serang musuh terdekat dan mengawasi kanan kiri.
buggg…’ Jon menyerang dengan licik ke bahu kiri sella
“ curang, rasakan ini.” sella serang balik jon hingga jon jatuh keluar arena.
Setelah 5 menit yang tersisa sella dan seorang lagi bernama Jimmy.
“ sakit sel?” cila lalu mendekati sella
“ sialan koq dia tau bahu kiri aku pernah luka?” sella pegang bahu kirinya
“ ah dia asal aja dari gayanya keliatan, istirahat aja sekarang aku yang maju.” cila lalu maju kelapangan
“ eh ada sicantik.” Bill ternyata 1 grup dengan cila
“ eh ada manusia katak.” cila lalu mengalihkan pandangannya
“ sombong, liat tar.” bill lalu deketin cila

Begitu pluit tiba cila juga menyerang bill duluan tapi bill mengelak dan sikut cila, cila terkena dikening dia hampir jatuh tapi melompat kesamping lalu tarik tubuh besar Bill hingga jatuh keluar arena. Cila tapi ga berhenti disitu dia serang semuanya dengan cepat dan tenaganya.
“ wah hebat sekali gadis itu.” jimmy perhatikan dengan serius
“ itu kaka aku, tar juga kita ketemu di babak terakhir.” sella lalu melihat cila yang serius lawan
“ sekali tonjok mereka pada jatuh, padahal anak Buah Pa Rony cuma bisa karate dan wushu koq dia ilmunya keren tapi kasar?” jimmy lalu tanya ke sella
“ ya itu karate, kamu aja gak pelajari dengan bener.” ledek sella
Cila menang telak, semuanya kalah dan terpental. dibabak ke lima juga 2 orang juara.

Pa Rony bingung karena semua sekarang jadi 9 orang dan kurang 1 anggota.
“ kamu terlalu buas cil, saya bilang sisakan 1 musuh.” Pa rony lalu tepuk bahu cila
“ he he salah mereka lemah-lemah. Ya bapak pilih 1 aja yang terakhir. Kalo ga salah gadis itu.” tunjuk cila ke seorang gadis
“ baiklah sekarang dari 10 orang kita liat siapa diantara kalian murid terhebatku.” pa rony suruh semua peserta yang menang naik.
“ wah gawat…” jimmy lalu naik sambil menatap cila
“ yeh kenapa orang itu?” cila kaget lalu tanya ke sella
“ hahaha… dia takut liat serangan kamu tadi yang membabi buta.” sella lalu ketawa ke arah cila
“ oh… cowo aneh, belum duel takut.” cila lalu menatap jimmy
“ aku kanan kamu kiri.” sella kasih ide
“ sippp….” cila menunduk dan ngerti maksud sella
‘ Pritttt…..’ pluit berbunyi kembali
Sella menyerang semua musuh dikanannya dan cila dikiri semua mereka pukul dan tendang sekarang yang tersisa tinggal 3 orang.
“ mampus kau.” cila hendak pukul jimmy
“ weiisss dia bagianku. hiiih…” sella menahan serangan cila dan sella yang menendang jimmy hingga keluar.
“ bagus pemenangnya sella dan cila.” kata Pa rony seneng
“ kita ga tarung?” cila lalu bertanya ke pa rony
“ gak perlu simpan tenagamu untuk 3 hari lagi.” saran pa rony suruh mereka turun
“ wuuuhh gak seru.” protes sella lalu turun
“ loh kalian sahabat tapi pengen saling serang.” Pa rony bingung dengan ulah mereka
“ yah pengen tau siapa yang terbaik.” sella lalu menatap cila
“ nanti aja di pertarungan yayasan. Kalo menang kalian dapat ikut pertandingan daerah udahnya.”
“ wah menarik tuh.” cila seneng mendengarnya
“ ya iya dan kelak kalian dewasa dapat ikut pertarungan menengah bahkan provinsi, kalo perlu nanti aku minta guru aku latih kalian untuk pertarungan Universal yang diadakan dipusat kota.” pa rony banyak berharap kepada mereka
“ Universal yah, wooowww…” sella lalu keluar dari arena bersama cila

Karena gak ada kegiatan sella memilih maen internet sementara cila asik dengan baca buku.
“ wah ada cowo tampan nih. Eh ini kan yang kasih kita bola itu yah..” sella melihat internet dengan gembira
“ norak ah. Iya cowo yang waktu itu.”
“ usianya gak jauh dari kita cil, orang selatan juga loh. Liat dulu.” sella deketin laptopnya ke cila
“ Frederick Eduardo, usia 16 tapi udah pernah 1x menang turnamen dan udah pegang beberapa usaha.” cila lalu baca artikel tentang pria bernama Frederick
“ Keren yah, bulan depan dia mau tanding lagi, aku harus dapat tiket nih.” sella lalu utak atik laptopnya
“ lumayan, anak konglomerat mana mau sama kita?” cila lalu kembali baca buku
“ bodo.. kali aja saat kita beken dia jatuh hati haha… cari info dia ah.” sella dengan semangat cari info fred
“ kebanyakan menghayal kamu, apa cita-cita kamu sel?” tanya cila
“ ga tau paling pengen punya perguruan kaya Pa rony atau kaya Ibu kepala yayasan yang bisa bantu banyak orang, kamu?”
“ sama tapi aku pengen masuk tentara atau polisi nih. Banyak orang brengsek sekarang dan pada susah diatur.” cila lalu hentikan baca bukunya
“ ya udah uang pertandingan jangan kita borosin tapi kita kumpulin kali aja impian kita terwujud. Ohhh… panggilannya fred aku print ah.” sella terus surfing internet
“ akhirnya kamu punya idola gak kaya aku.” ledek cila sambil menatap wajah fred di internet
“ yah nyari dong. Hehe… eh liat dia suka amal dimana-mana.”
“ mungkin cari nama aja atau emang bener-bener tulus..”

Beberapa hari kemudian mereka ikut pertandingan, tanpa banyak rintangan dan hambatan keduanya jadi juara 1 dan 2, cila menang sempurna karena kekuatannya luar biasa dan mengalahkan sella. Mereka dapat uang banyak tapi mereka tabung untuk masa depan, lalu Pa Rony kenalkan mereka dengan beberapa orang.
“ selamat buat kalian, ini Pa Halim, Pa Diky. mereka Juri pertandingan Daerah dan juga guru yoga dan boxing, kalian ada yang mau belajar.” Pa Rony lalu tanya mereka
tentuuu…” sella dan cila menjawab berbarengan
“ kalo gitu besok pagi kalian belajar disasana beliau letaknya cuma 15 menit.”
“ baik.” cila lalu menjawab
“ terima kasih.” sella lalu bersalaman dengan mereka

Tanpa kenal lelah keduanya berlatih lagi jurus dan tehnik baru, Pa halim dan Pa Diky juga sangat senang dengan perkembangan mereka, dari mereka hanya murid terbaik nomor 200 dalam sebulan menjadi terbaik 5 dan 6. Sudah tentu mereka ingin mengalahkan murid terbaik pertama tapi sulit. Namanya Vilda, dia emang udah 3 tahun belajar, tubuhnya gemuk hingga emang mahir yudo, beberapa kali sella dan cila kalah.
“ hehe akhirnya dapat tiket, besok nonton fred.” sella tampak seneng hari itu
“ beli berapa tiket?” tanya cila
“ 1 aja mahal, ngapain beli 2.” sella lalu taro tiket itu di tas
“ Pelit yah awas tar he he..” cila lalu keluar kamar
“ biarin makanya punya idola dong.”
“ ada, dia kakanya fred, petarung juga tuh.”
“ masa ? emang dia punya kaka ? sok tau.” sella lalu buka laptopnya
“ jangan dilaptop aja, tuh liat majalah ama Koran kemaren.” perintah cila ke sella
“ oh ya.” sella lalu buka majalah cila
Sella lalu gunting majalah itu dan dia buat kliping khusus untuk idolanya. Cila yang melihat itu hanya ketawa aja

Esoknya sella sendirian menonton pertandingan daerah, sementara cila menonton di TV Yayasan. Tapi karena duduk dibangku ekonomi dia gak liat dengan deket, padahal fred akan bertanding dengan pria berbadan besar.
Sella memperhatikan dengan detil dan merekam di HP tiap gerakan Fred, satu demi satu Fred lolos tiap babaknya dengan baik, dan penonton lain juga banyak yang menyukainya.
“ kamu nonton gak?” sella menelpon cila disela pertandingan utama
“ iya nonton tar lagi final, tehnik fred aku bingung.”
“ itu tae kwon do ama gabungan boxing tau, kasar yah tapi seru.”
“ ah masa? koq boxingnya beda ama kita?” tanya cila
“ beda dia thai boxing, kita boxing murni.” sella lalu menjelaskan
“ oh gitu yah udah kita liat finalnya tuh.”
“ oke bye.” sella tutup telponnya

Sella melihat fred bertarung dengan orang bergaya lincah tapi ga tau jurusnya, beberapa kali fred kena pukulan tapi gak terasa, jadi sella melihat pasti fred belajar di gym karena terlihat udah kebal dengan pukulan.
10 menit kemudian fred menang walau pipi dan sikutnya agak biru.
“ horeeee…” teriak sella seneng dan foto fred dari kejauhan
Disekitar arena sella melihat ada beberapa buku silat dan dia lalu beli beberapa buku, lalu dia juga liat ada beberapa dvd pertarungan dan ada judul pertarungan fred tahun lalu. buru-buru dia beli.

“ katanya mao hemat.” goda cila yang liat sella banyak belanja
“ ha ha ada vcd fred jadi beli, emang agak mahal tapi kayanya seru.” Sella lalu taruh belanjanya di ranjang
“ huuu udah mulai tergila-gila rupanya.” Cila lalu ketawa dan stel dvd
“ bodo.. ayo nonton..” ajak sella
Mereka berdua mengamati pertarungan demi pertarungan, banyak yang hebat dan banyak juga yang standar aja, tapi mereka belajar banyak.
“ gerakan fred mirip aku.” Cila ketawa kencang
“ gak tuh. Kamu kasar fred masih wajar.” Sella puji fred
“ power dia payah tapinya, sekilas sempurna tapi kalo selidiki terlihat banyak kekurangannya.” Cila terus mengamati fred
 “ Ya aku juga sadar itu, tiap nendang kayanya tubuhnya rapuh jadi keseimbangannya buruk.”
“ ada lagi tangan kiri dia juga jarang digunain kaya kamu, sebagai pertahanan aja.”
“ itu tandanya kita satu hati cil ha ha ha..” sella ketawa puas
Tanpa mereka sadari didalam diri mereka sudah dapat membaca dan analisa lawan, sella dan cila terus gali potensi mereka hingga bulan demi bulan dan beberapa tahun kemudian mereka menjadi benar-benar tangguh.

4 tahun kemudian


Mereka sudah lulus SMA, mereka juga sudah tidak tinggal di Yayasan anak-anak yatim piatu. Cecillia masuk akademi kepolisian setelah lulus beberapa test sekarang dia bertugas jadi Polantas, dan Sella mengajar di sebuah rumah besar sebagai guru Beladiri Wushu dan sesekali dia kuasai ilmu lokal, Aikido. Nama mereka mulai terkenal di selatan sebagai pemenang kejuaraan daerah dan kota.
“ maaf, tangan kamu kurang keatas, naikin lagi dikit.” Sella dengan ramah melatih juniornya
“ baik ka.” Kata seorang remaja laki-laki bernama Bob
“ good, yang lain juga perhatikan baik-baik yah.” Sella lallu keluarkan beberapa jurus lagi
“ iya….” Kata murid yang lain serempak
Karena sangat cinta beladiri Sella dapat mengajar 3x sehari, dan hasilnya lumayan walau dia masih kost bersama Cila.

“ kamu bagus mendidiknya, kami merasa terbantu sekali.” Kata pemilik tempat bernama Timothy.
“ sama-sama, Ka Timo juga banyak bantu saya dalam perdalam wushu dan silat.” Sella lalu elap keringetnya yang banyak keluar
“ Gimana dengan kakakmu Cila, dia sekarang jarang mengajar yah?”
“ dia polisi jadi sibuk sekarang dia juga banyak test agar berhasil jadi detektif.”
“ oh baguslah kalian emang pandai dan berbakat dibanyak bidang, kalo kamu apa rencananya?” Timothy lalu duduk disebelah sella
“ entah Ka, saya cuma ingin mengajar dan jadi pemenang pertandingan Provinsi aja.”
“ wah kamu tetep semangat yah, bukannya udah banyak menang?”
“ Ah belum hanya beberapa pertandingan daerah aja, itu juga cila yang menang, saya hanya juara 2 aja.”
Timothy selain seorang guru silat juga seorang pengusaha baju dan punya beberapa hotel, jika tidak sibuk dia juga bantu sella, Timothy sebetulnya menyukai sella tapi tampaknya sella berusaha anggap dia kakak aja.

“ kalo kemalaman kamu ngindep aja, disini ada kamar kosong.” Saran Timo
“ makasih, tapi gak enak kesian Cila, saya permisi dulu.” Sella lalu ambil tasnya
“ tunggu ini gaji kamu.” Timo kasih sebuah amplop
“ baik terima kasih Ka, malam.”
Sella lalu berjalan sekitar 10 menit lalu naik kendaraan umum, sekitar setengah jam baru dia sampe dikosannya. Mereka benar-benar merintis dari nol.
“ rame gak tadi ?” tanya cila ketika sella sampe kost
“ lumayan makanya beres malam, lulus gak test jadi detektif?” sella lalu duduk disofa
“ besok hasilnya turun, eh Ka timo naksir tuh. Dari tadi sms aku.”
“ tau, biarin aja aku gak suka tuh.”
“ kenapa dia ramah dan baik sel.” Cila lalu duduk disebelah sella
“ pertama dia kaya pura-pura baik, kedua agak genit dan kalo ngelatih matanya jelalatan, serem deh he he.” Sella lalu ambil beberapa pisau kecil dan memainkannya
“ ah wajar namanya juga cowo, kalo kamu gak mau buat aku yah.”
“ Silahkan dengan senang hati.” Kata sella sambil lempar pisaunya ke sebuah pohon
“ ha ha sayangnya aku juga gak suka, tapi cara dia ngajar bagus loh. Eh iya sekarang aku ngerasa kaya ada tenaga extra.” Cila lalu berdiri
“ tenaga apa?” sella lalu merhatiin cila
“ liat deh botol ini, aku pukul dari jarak ini.” Cila bersiap memukul botol dari jarak 2 meter
“ ngaco mana akan kena.” Sella lalu ketawa
“ liat dulu.. hupppp….” Cila tarik nafas beberapa kali dan dari jarak 2 meter dia pukul botol besar itu
praaangggg…..’ botol itu bukan hanya kena tapi hancur.
“ hah,, koq bisa. Itu kan jauh.” Sella bingung karena takjub
“ weisss Cila gitu loh, 1 lagi perhatiin ini.” Cila lalu duduk sila dilantai
“ itu sih meditasi mudah, ajarin yah pukulan jarak jauh dulu.”
“ Diiieeeemmmm… liat tubuhku.” Cila suruh sella liat tubuhnya
Dengan perlahan-lahan Cila tutup matanya lalu keanehan lain terjadi, tubuhnya naik beberapa cm, terus menerus makin naik.
“ lohh… kamu melayang.. mataku salah yah.” Sella kucek-kucek matanya
“ haha tidak, liat nih…” cila terus melayang hingga sepinggang sella
“ rasanya aku juga bisa deh.” Sella lalu ikutan duduk sila seperti gaya meditasi

Sella emang bisa tapi tidak setinggi Cila, gak lama dia juga pukul botol dari jarak 1 meter dan botol itu sedikit bergerak, tandanya ilmu mereka gak jauh beda.
“ kalo gini terus kita punya tenaga dalam ( chi ) yah.” Cila seneng lalu ganti pakaian
“ kalo aku pengen bisa terbang, kayanya bisa yah.” Sella lalu terus meditasi melayang
“ Mungkin bisa, kalo santai kamu latihan aja.”
“ pasti hehe…”
“ jadi kalo dipertandingan seru kalo kita pada terbang pasti semua heboh.”
“ ha ha apa idolaku bisa terbang juga yah.” Sella ambil laptopnya
“ Ah rasanya gak bisa, 2 tahun ini dia masih stabil aja kayanya.”
“ iya juga yang ada banyak gosip aneh dia. Segala katanya mainin gadis seorang usaha ikan, lalu dengan usaha mobil. Apa iya yah.”
“ Ciyeee cemburu nih.” Goda cila
“ ya iya dikit, tapi mudah-mudahan gak gitu. Dia payah sih pertandingan daerah mulu gak maju ke provinsi jadi gak ketemu.”
“ loh katanya mao ke pertandingan menengah.”
“ tau gak ada-ada. Di daerah padahal udah banyak menang, anak buahku ray juga kenal dia.” Sella lalu cari gosip terbaru idolanya.

Beberapa minggu kemudian Cila bertemu sesosok perempuan aneh, dan gayanya sombong.
“ Maaf nona mobilnya jangan ditaruh disana, itu ada tanda dilarang parkir.” Kata cila ketika sedang tugas jadi polisi
“ Cuma sebentar, saya mau ke mall jagain yah.” Kata gadis itu
“ Eh enak aja jangan macam-macam saya polisi.”
“ tau, saya model, jaga yang bener atau mau nganggur.” Dengan santai gadis itu menyebrang jalan dan cila gak bisa mengejarnya

Yang ada atasan Cila memarahi Cila karena dianggap gak becus kerja, gak lama gadis menyebalkan itu datang lagi.
“ makasih udah jagain, nih.” Dia dengan santai lempar beberapa koin ke tangan Cila
“ kurang ajar. Ikut ke kantor.” Cila lalu tarik tangan gadis itu
“ ga sempet ada show bye.” Gadis itu salto dan masuk mobilnya
Cila sempet takjub juga gaya dia berjalan dan salto, sepertinya gadis itu bukan dari kelas biasa, langkahnya seperti melayang dan sangat ringan.

Lalu atasan Cila menelpon suruh cila menghadap, dan dengan motor polisi Cila tiba dikantor polisi.
“ Selamat cecillia anda sudah jadi detektif, walau masih muda anda sangat berkharisma dan disungkani, ini ada tugas pertama untuk anda.”
“ Siap Pak.” Cila lalu berdiri dengan tegak dihadapan atasannya
“ Minggu depan ada beberapa model tiba di sini, mereka akan fashion dibeberapa mall, anda lindungi mereka yah, mereka hanya 3 orang. Ini poto dan profil mereka.” Kata polisi itu
“ Siap Pak.” Cila lalu melihatnya dan dia kaget salah seorang model adalah yang tadi bawa mobil mewah dan kurang ajar sama dia
“ Ya sudah silahkan keluar dan kembali tugas, besok anda libur.”
“ Ciyeee udah jadi detektif.” Goda sella ketika dikosan sambil salaman dengan dengan cilla
“ iya makasih, eh liat cewe ini, namanya Lydia. Kenal gak?” tanya cila
“ gak, dia cantik dan tinggi beda 2 tahun lebih muda sama kita. Kenapa emang kamu disuruh kawal dia?”
“ iya tadi udah ketemu ilmunya tinggi loh.”
“ masa sih? Kayanya anak lugu gini.” Sella menatap Foto lydia
“ bener.. nyebrang jalan kaya melayang, pas salto langsung masuk mobil, keren deh.”
“ haha karena model kali jadi ringan tubuhnya kebanyakan pake hak tinggi.” Sella lalu duduk dan nonton tv
“ bisa jadi hehe..”
“ oh iya cil, aku ada ide, kalo kita menang lagi uangnya kita bangun gedung sendiri yuk.”
“ Boleh juga tapi daerah mana yang tanahnya murah.”
“ kita cari aja, kalo niat pasti ada jalan.” Sella optimis lalu kembali nonton tv
“ boleh juga, kalo ga dapet yah kontrak tempat aja dulu. Tempat kaya rumah gitu yang halamannya luas jadi bisa terima murid.” Saran Cila
“ iya nti deh kita pikirin lagi. Gaji detektif gede gak?”
“ Entah baru juga naik jabatan, liat aja bulan depan.”

Minggu depannya Cila mengawal 3 model. Bernama Lydia, Veronica, dan April. Agar tidak nampak sebagai detektif Cila juga harus bergaya sebagai model.
“ sini kita dandanin.” Kata vero dengan ramah
“ ga usah tar kebiasaan, kita kan udah gaji dia.” Dengan pedas Lydia menghina cila
“ saya bisa sendiri. Ati-ati mulutmu.” Cila menatap tegas lydia
“ kenapa? Berani ama warga sipil, biar polisi aku ga takut.” Lydia lalu masuk kamarnya
“ jangan didenger, dia emang gitu.” April lalu tenangin cila
“ kita aja sebel tapi boss dan manager banyak suka dia.” Vero juga nambahin
“ ya udah gak apa-apa, resiko aku kali.” Cila lalu duduk dibangku tengah
“ waktu kecil hidupnya enak walau anak angkat tapi keluarganya kaya raya jadi apapun permitaan lydia yah pasti diberi.” April lalu duduk bersama vero dan cila
“ pantas saja kalian bisa sewa apartemen mewah ini.” Cila lalu rebahin badannya
“ iya padahal gaji kami juga ga besar, karena manager manjain lydia jadi kita sewa tempat ini 3 hari.” Kata vero

Besok paginya cila antar mereka ke mall dan beberapa tempat model, awalnya Cila canggung tapi karena vero dan april ramah Cila bisa menyesuaikan diri.
Tapi kadang lydia suka memancing kemarahan dan sedikit kurang ajar jadi Cila terpancing emosinya.
Sekarang hari terakhir mereka ber-3. Cila antar mereka ke pantai karena mereka ingin menginap di villa di pinggir pantai.
“ eh ambilin baju gih aku pengen mandi.” Suruh lydia ke cila
“ saya bukan pembantu, tapi pengawal.” Ucap Cila tegas
“ ah belaga, sama aja ujung-ujungnya besok dibayar, sana cepet.”
“ gak mao.” Cila lalu alihin pandangannya ke pantai
“ sialan.. rasakan ini.” Lydia lempar sendalnya kearah cila

Dengan santai cila tangkis sandal itu dan buang kelaut. Vero dan april datang tapi marah lydia menjadi-jadi
“ rasakan ini….” Lydia lempar sandal satunya sambil menyerang
Cila menangkis dan serang lydia, tangan lydia dengan gesit berusaha pukul cila tapi cila tenang dan terus menangkis. Tanpa disadari mereka berdua saling serang dan menangkis diudara.
 “ astaga mereka terbang yah?” april bingung melihat mereka bertarung diudara
“ iya yah apa melayang koq lama amat diudara. Tinggi lagi.” Vero angkat kepalanya keatas menyaksikan pertarungan.
“ polisi brengsek mampus kau…. Hiyaaaa..” lydia terus menyerang
“ jangan kurang ajar, rasakan ini…” cila berhasil tendang lydia hingga jatuh ke pasir
“ huppp.. kurang ajar…” tapi lydia dapat salto dan kembali menyerang diudara
“ tangguh juga.” Cila atur nafas dan siap serang lagi
Keduanya kembali saling serang dan menahan, semakin lydia marah serangannya semakin gesit. Tapi Cila udah banyak jam terbang hingga dia dapat tahan walau sesekali dada dan mukanya kena tapi Lydia juga banyak kena di kaki dan wajah.
“ seru juga yah udah 30 menit seimbang.” Kata vero ke april
“ iya kaya film aja, cuma pegel nih leher.” April lalu pijit-pijit lehernya
“ sok tangguh rasakan ini…” lydia menyerang dengan kekuatan penuh
“ Huuupp ciyaaaattt…” terpaksa Cila keluarin tenaga dalamnya ke arah dada lydia
‘ Bruugghhhh…’ lydia jatuh dan tidak dapat bangun lagi
Vero dan april panggil dokter tapi gak lama dia sadar kembali.
“ sialan, telepon manager kita, suruh Cila berhenti.” Bentak lydia sambil ambil hp.
“ ga perlu, saya emang berhenti, selamat tinggal.” Cila lalu keluarin motornya dan pulang kekost

Dikost sella asik liat-liat foto Fred idolanya dia juga baca beberapa artikelnya. Fred sedang merintis usaha tekstil. Dia juga termasuk orang berpengaruh no.100 di selatan padahal usianya baru 20.
“ Hari yang melelahkan, huuuu…” cila lalu datang dengan wajah kesal
“ Cil liat deh fred lagi usaha tekstil ama makanan, lalu hotelnya dia perbesar.” Sella lalu suruh cila liat laptopnya.
“ Ahh.. ini lagi masalah Fred mulu.., makan tuh fred... Cila bentak sella dan masuk kamarnya

Sella bingung apa yang sedang terjadi, sella diamkan dulu cila, baru 10 menit kemudian dia masuk kamar Cila.
“ mao apa lagi?” bentak cila
“ kamu kenapa, udah makan.” Sella duduk diranjang Cila
“ peduli amat sama aku, sana urus idolamu.”
“ heyy… kamu kenapa.” Sella lalu menatap Cila dengan perhatian
“ aku undurin diri gara-gara si brengsek Lydia.” Cila lalu duduk diranjang dan menunduk
“ ada apa dengan lydia, sini..” Sella lalu memeluk kakanya

Cila lalu ceritakan masalahnya, sella mendengarkan dengan tenang dan berusaha bantu mencari solusi.
“ ya udah besok aku bantu bicara sama atasan kamu, makan yuk.” Ajak sella
“ udah makan tadi, aku tiduran aja deh.”
“ ganti baju dulu sana, ya udah aku didepan kalo ada perlu bilang aja yah.”
“ oke.. maaf tadi kasar.” Cila lalu senyum ke sella
“ slow aja kita kenal udah belasan tahun udah hafal tabiat si Cecillia yang emosian hehe.” Ledek sella sambil keluar kamar cila
“ makasih, maafin cila yah.” Ucap cila lagi ketika sella buka pintu
“ iya…”
Iseng-iseng sella cari data tentang Lydia, ada sedikit data yang keluar. Ternyata lydia anak angkat seorang jutawan dan dapat kuasai beberapa beladiri juga.

Besoknya seorang polisi datang ke kost mereka dan borgol Cila
“ jangan macam-macam, kalo bawa cila hadapin aku.” Sella berusaha halangin
“ ini tugas kami, dia kena pasal penganiayaan anak dibawah umur dan pencemaran nama baik.” Ujar polisi itu
“ udah sel slow aja aku banyak temen koq di kantor, kalo ada apa-apa aku hubungi kamu.”
“ oke jaga diri.” Sella selipin beberapa pisau kecil dikantung celana cila dengan cepat
“ makasih.” Cila senyum tanda mengerti kode sella

Sella lalu ijin dari kerjanya Ka timo, dia sangat penasaran dengan Lydia, dia mencari lydia ke kediamannya disebuah rumah jutawan tadi dilarang penjaga
“ gadis kaya kamu ga pantes nyari nona lydia, pulang sana.” Ledek para penjaga
“ oh ya rasakan.” Dengan gesit sella salto dan terobos masuk
“ halangi gadis itu, penjaga yang lain siap ada penyusup.” Kata pengawal dengan teriak dan gunaik walkie-talkie
“ Lydia dimana kau…..” teriak sella
Sella berteriak-teriak sekeliling rumah nyari Lydia karena gak ketemu dia terobos masuk dan tinju semua penjaga hingga banyak yang luka dan pingsan.
“ aku disini, siapa kau?” lydia lalu tunjukin diri dari lantai 2
“ adik cecillia, rasakan ini.” Sella lompat dan tendang pinggang lydia

Lydia gak sempet mengelak dia kepukul dipinggang begitu jatuh sella tinju wajahnya. Lydia gak sempet bales hanya menghindar dan kabur, sella betul-betul sedang marah seperti kesurupan.
“ Jangan macem-macem, atau shotgun ini masuk kepala nona.” Ujar seorang Pria tua
“ huu gadis gila, Cila yang tengil. Dengerin dulu makanya.” Kata lydia ketakutan dan berdiri
“ lydia siapa orang ini, kamu kenal.”
“ Pih dia saudara detektif perempuan yang kemarin.” Lydia berlindung dibelakang papinya
“ ada perlu apa?” Pria itu lalu turunin senjatanya

Sella berdiri dengan pelan dan mulai ceritain masalahnya, nama ayah angkat lydia adalah Mike.
Setelah sella ceritakan dengan detil lydia mulai mengarang cerita dan bilang itu cuma fitnah.
“ apa benar itu semua?” tanya Mike ke lydia
“ gak benar itu bohong semua.” Lydia lalu pura-pura panik
“ berani kamu bersumpah?” sella lalu suruh lydia sumpah
“ eh.. gini papi.. itu.. itu…” lydia bingung dengan arah bicaranya
“ anak manis, papi kira kamu baik setelah Om frans ajarin banyak beladiri, papi kecewa banget sekarang.” Mike lalu duduk dan berusaha jadi penengah

Rupanya Mike adalah pria yang sportif dan ramah, walaupun kaya sedikitpun dia tak sombong padahal sella udah hancurin banyak kerusakan di rumah mewahnya.
“ jadi kamu dan cila petarung dari yayasan awalnya?” Mike suruh lydia santai dan minum
“ iya kami sama-sama yatim piatu jadi berjuang hidup.”
“ sama seperti aku juga, untung ada papi mike yang baik.” Lydia lalu bersender di mike
“ kamu harusnya bersyukur lydia, bukannya malah arogan dan sombong. Mereka masih bagus dapat kerja dan bisa hidup, kalo kamu gak saya angkat anak belum tentu.” Mike dengan tegas mendidik lydia
“ iya papi, maafin aku yah ka sella. Pih suruh polisi jangan tahan ka cila yah.” Pinta lydia
“ Baik. Papi tau.” Mike lalu telpon seseorang

Sekitar 1 jam kemudian Cila datang ditemani 2 orang polisi.
“ maafin aku yah ka cila.” Lydia lalu minta maaf
“ semua udah terjadi, jangan gitu kedepannya.” Saran Cila sportif
“ pasti, asal ajarin aku beladiri.”
“ saya ingin liat beladiri kalian, Frans coba test nona marsella.” Mike lalu datang dengan gunakan tongkat kayu untuk berjalan
“ baik.. silahkan nona.” Frans lalu salto dan tantang sella dipadang rumput

Cila, lydia dan Mike menonton sambil duduk di sofa yang disediakan. Jurus frans sangat variatif dan gesit, sesuai dengan gaya lydia tapi sella dengan santai mengetes semua kebisaan frans.
“ dasar kita sama wushu.., nona anda sangat terampil sekali dan banyak jurus. Berapa usia anda ?” Puji frans setelah 15 menit bertarung
“ 18. Anda juga hebat, senang kenal anda.”
“ wah seri yah hebat…” puji lydia sambil tepuk tangan
“ saya udah banyak menyusahkan, apa keinginan kalian.” Mike lalu bertanya ke cila
“ kalo saya hanya ingin jadi polisi lagi agar kelak punya gedung olahraga sendiri.” Ucap cila
“ wah bagus-bagus, saya ada tanah didekat sini kalian gunakan itu.” Saran Mike
“ maaf Tuan saya nanti bingung gantinya.” Cila lalu bicara terus terang
“ gantinya mudah, didik aja anak nakal ini biar jadi guru silat juga beres kan.” Mike lalu ketawa sambil menunjuk lydia
“ wah mau banget dilatih mereka, pasti seru..”
Setelah berunding mereka setuju dan sella juga setuju, perlahan-lahan mereka bangun gedung olahraga itu.

Beberapa bulan kemudian...
Mereka bertiga kompak kasih nama gedung itu The Spirits ( semangat ). Awalnya mereka bertiga sangat semangat dalam menjalankan bisnis, akan tetapi sudah 3 bulan ini yang menjadi member hanya beberapa orang saja sedangkan gedung sebesar itu butuh banyak biaya tiap bulannya, sella yang banyak bertugas kadang jadi jenuh bahkan sulit untuk bertahan..
“ kenapa kamu, koq diem aja ?” tanya cila suatu sore
“ hari ini yang aku ajarin hanya 3 orang dan gak ada member baru, repot cil.” Sella lalu dekati cila
“ sabar sel, lydia kemana ?”
“ ada kontes dia juga angin-anginan jaganya, mungkin emang sibuk dan masih masanya bermain.”
“ aku ada ide, apa kita diskon para member yah, satu juta mungkin kemahalan..”
“ aku juga mikir gitu, tapi kalo kita diskon lagi kita gak bisa bayar gedung ini loh.”
“ masa sih ?” tanya cila heran sambil membuat minuman untuk mereka
“ kamu gak tau sih, listrik, air, telpon aja udah bisa 3 juta tau, kalo sebulan cuma 3 member yah harga segitu cuma bisa bayar doang, belum untuk kita beli sarung tangan, handuk, dan obat-obatan, bisa gak makan kita.”
“ gitu yah, maaf aku gak tau sih karena kebanyakan di luar, gaji aku aja baru 5 juta katanya baru mau naik bulan depan. Gimana yah ?”
“ untuk mensiasatinya aku paling kerja di sasana lain kan hasilnya lumayan, tapi disini gak ada yang megang.”
“ gimana kalo emang sepi kamu tutup aja, lalu ngajar ditempat lainnya, sambil menunggu yang sekarang ini serius.”
“ iyaa.. paling kaya gitu.”

Hari-hari berikutnya kehidupan mereka makin berat, apalagi sella yang selalu tinggal disasana sendirian...
“ kamu dimana cil ?” sella menelpon cila suatu sore
“ hey sel, aku ada rapat hingga malam jadi gak pulang nih, kamu ama siapa disana ?”
“ yah.. aku sendirian mana ujan nih mau beli makanan gak bisa.”
“ kamu ada uang ?”
“ ada tadi ada yang single visitor lumayan tapi gak bisa belinya.”
“ yah tar lagi berharap aja tukang baso dan sate langganan datang.”
“ iya deh.”
“ eh emang mie dan telur di kulkas pada habis ?”
“ habis total tau, gara-gara ada 3 temen lydia semalam, dia juga gak pulang baru lusa kesini lagi.”
“ oke deh besok aku bawa makanan yah, maaf yah aku ada atasan dulu nih..”
“ oh... oke deh kalo gak paling aku pesen anter aja, tapi malu kalo cuma 1-2 potong hehe..”
“ ah cuek aja, udah yah, ati-ati semua kamu kunci.”
“ pasti, byee..” sella lalu matiin telponnya

Karena hujan gak reda, sella memesan lewat telpon karena takut besok gak ada makanan dia memesan ayam dan nasi 2 bungkus, lalu 15 menit kemudian pesenannya datang, tapi saat akan makan tiba-tiba bel pintu berbunyi..
“ iya, maaf ibu cari siapa ?” tanya sella heran liat ada ibu-ibu hujan-hujanan dan sangat basah kuyup
“ maaf non, saya kehujanan mencari alamat, saya dari jauh sekitar 2 jam dari sini.” Ucap ibu itu dengan badan gemetar karena kedinginan
“ masuk dulu bu, hujannya besar..”
“ tidak saya buru-buru, ini alamatnya dimana yah ?” Ibu itu kasih secarik kertas kusam dan udah gak terlihat jelas
“ ini waduh gak jelas, jalannya sih sama rahayu tapi jalan ini terbagi 3 blok bu. Ini gak jelas udah ibu ke dalam dulu aja nanti sella bantu cari koq, yuk..” dengan ramah sella suruh ibu itu kedalam
“ baiklah... tapi saya basah loh.”
“ gak apa-apa, saya ada handuk koq, mari...”
“ waduh Ibu jadi merepotkan saja..”
Sella kasih handuk bersih dan sella ambil 2 pakaian agar ibu itu segera ganti, tapi karena badannya menggigil sella saranin ibu itu mandi dengan air hangat saja, awalnya ibu itu menolak tapi sella bujuk lalu dia setuju.

Sella lalu buka alamat ibu itu lagi dan liat lagi dengan jelas, rupanya alamatnya rahayu 4 no.45 dan sella heran karena seingatnya gak ada rahayu 4 hanya ada 3 saja. Sella lalu makan sendirian, sekitar 10 menit kemudian Ibu itu keluar dan dia menatap sella yang sedang makan.
“ makan sini bu..”
“ tidak ah saya hanya minum saja.”
“ looh nanti ibu sakit, ini ada 2 potong, ayoo...” ajak sella
“ loh nanti untuk non sella besok sarapan gimana ?”
“ gampang ada bubur atau makanan lain, ibu udah tua, saya sih masih muda, santai aja.” Ujar sella dengan ramah
“ baiklah...”

Dengan ikhlas sella membagi makanannya yang dia rencanakan untuk besok, padahal uangnya udah sama sekali gak ada sisa, setelah puas Ibu itu makan sella lalu ajak bicara.
“ bu seingat sella, jalan rahayu hanya sampe 3 loh. Emang Ibu nyari siapa ?”
“ anak Ibu namanya steve dia dari desa, katanya dia kost. Dia seorang petarung muda mencari guru beladiri.”
“ oh kalo wilayah kost emang deket sini, tapi kalo beladiri gak cuma ini tapi ada 3 seingatku sih.” Sella berusaha menjelaskan
“ ini sasana juga yah, kamu pernah liat poto anak saya gak.” Ibu itu kasih liat sebuah poto
“ gak pernah bu, sasana ini juga masih 3 bulanan jadi muridnya aku ingat semua. Murid aku aja masih beberapa.”
“ gitu yah, wah aku mesti cari kemana yah ?”
“ tenang bu, sella kenal security koq dan ada juga kepala desa belakang tar sella telpon mereka.”
“ baiklah terima-kasih.”
Sella lalu ambil beberapa obat-obatan, lalu menelpon seorang security, 5 menit kemudian security datang dengan membawa jas hujan lalu antar ibu itu berkeliling, sella lalu kembali sendirian di sasana itu.

Sambil senyum sella cuci piring bekas ibu itu dan dia pakaian basah ibu itu, rupanya Ibu itu sangat lapar karena nasi sella juga habis berserta ayamnya, sella agak bingung besok harus makan apa, tapi dia berusaha tenang aja, lalu dia buka lemarinya dan cari-cari DVD yang udah gak terpakai untuk dijual ke beberapa temannya besok.
Karena belum mengantuk sella menonton DVD itu sendirian dan ada pula DVD beladiri dari idolanya fred, agak sayang juga baginya untuk melepas DVD itu tapi apa mau dikata, jika gak dijual dia gak bisa makan besok pagi.

Sella lalu tidur dikamarnya, dan pagi harinya sekitar jam 6 dia harus bangun pagi dan bereskan sasana dengan santai, dia mulai menyapu dan mengepel ruangan hingga bersih. Saat tukang bubur lewat sella hampir memanggilnya tapi dia ingat kalo gak memegang uang sama sekali.
“ pagi ka sella.” Sapa seorang muridnya
“ hello.. rajin kamu.”
“ iya nih karena jam 8 aku ada kuliah tambahan.”
“ oh gitu, yuk lanjutin tar aku bimbing.” Ujar sella ramah
“ baik ka.” Murid sella lalu peragain beberapa tehnik dan sella mengamati sambil sesekali memegang perutnya yang mulai agak lapar
“ gerakan terakhir kurang sip, gini loh..” sella lalu peragain beberapa tehniknya
“ oh gitu yah, wah keren, eh maaf ini dvd apa ka ?”
“ DVD koleksi aku yang udah lama, mau dijual karena udah lama.”
“ wah boleh nih ada tentang fred dan bill idolaku. Berapa harganya ka ?”
“ aku beli dulu ada yang 15-35 ribu, karena udah lama sepuluh ribuan aja deh 1.”
“ wah aku cuma bawa 20.000, aku suka 3 ini, gimana kalo aku bayar 2 dulu ka.”
“ boleh, kamu ambil 3 juga gak apa-apa besok bayar sisanya.” Ujar sella agak senang
“ asik.. makasih ka, aku akan pelajari semua agar sehebat mereka.” Muridnya kasih uang 20.000 ke sella
“ iya sama-sama..” sella ambil uang itu dengan senang

Tapi sella belum bisa makan, karena setengah jam kemudian 2 muridnya yang lain datang, bahkan bawa temennya jadi sella sibuk mengajari mereka, baru sekitar jem 11 sella agak leluasa dan beruntungnya mereka juga beli 2 DVD sella, hingga sella bisa makan hingga siang harinya. Sella lalu beli tukang baso yang lewat hingga 2 mangkok sekaligus karena belum makan dari pagi, udahnya ketika sore sasana sepi, sella sibuk merapihkan dan baca beberapa buku beladiri lainnya.
‘ ting..tong...’ bel sasana berbunyi tepat ketika sore hari jam 6 sore
“ sore non sella, saya mau ambil pakaian yang kemarin.” Ujar ibu yang kemarin sella bantu
“ oh iya, masuk bu.. gimana anak ibu ?”
“ ini ada, dia bersama sepupunya bernama Riana.”
“ oh... hay..” sella lalu salaman dengan Steve dan sepupunya yang seorang perempuan bernama Riana
“ mereka masuk perguruan tinju Beruang dan di kasari, mereka bertindak semena-mena.” Ibu itu lalu bercerita
“ tinju beruang, seingatku adanya sasana Panda, mungkin sasana kecil yah ?” tanya sella ke steve sambil rapihin baju Ibunya
“ iya ka, dia 15 km dari sini sebrang rahayu 2 yang arah jembatan.” Steve menjelaskan
“ oh gitu, ini bu pakaiannya.” Sella berikan ke ibu itu
“ jika non sella gak keberatan maukah mendidik mereka berdua.”
“ oh tentu saja Bu dengan senang hati.”
“ maaf ka sella, boleh kami liat jurus anda terlebih dahulu agar lebih yakin.” Pinta riana
“ boleh.. tapi aku juga masih belajar sih, silahkan.” Sella ajak mereka ke ruang latihan lalu sella peragain beberapa gerakan tingkat lanjutan karena sella tau mereka ada basic di perguruan lain.

Sella lompat dengan tinggi lalu salto ke belakang dengan lincah, lalu menendang ke arah kanan dan kiri dengan melebarkan kakinya ke 2 penjuru, di susul dengan salto ke depan dengan sempurna.
“ boleh mereka menjajal anda.” Pinta ibu itu
“ tentu, yuk..” sella suruh steve dan riana menyerangnya
Tinju mereka emang kuat dan bertenaga, tapi sella tau tehnik mereka masih belum baik dan kaki mereka lemah, lalu sella bantu serangan mereka, cila lalu datang sendirian dan mengamati mereka, Ibu itu menjelaskan maksud kedatangannya. Dan dia puas dengan sella mendidik.
“ Jika berkenan dapatkah steve dan riana menginap karena jarak rumah kami jauh, biaya aku bayar sekarang tapi jika kurang nanti minggu depan aku tutupi.” Ujar Ibu itu ke cila karena sella masih sibuk mengajar
“ oh tentu, kita ada formulirnya koq. Mari..” cila ajak ibu itu ke ruang pendaftaran
“ Ayah steve sudah meninggal 4bulan lalu, dia sangat ingin steve jadi petarung seperti paman dan kakeknya.”
“ oh begitu, maaf aku gak tau, ini bu formulirnya, steve ingin belajar berapa lama ?”
“ sekitar 3-4 bulan saja dulu agar bisa lolos di pertandingan daerah sini kebetulan aku juga masih termasuk daerah selatan ini jika lolos kita akan kembangkan dan menjadi juara tingkat berikutnya.”
“ baik kita akan bantu semaksimal koq bu.”
“ terima kasih, perbulan 1 juta yah ?”
“ benar bu, tapi jika langsung pertahun 10 juta.”
“ maaf sebelumnya lagi, apa benar steve boleh menginap, kalian kan perempuan semua, aku jadi sungkan.”
“ tentu koq bu, kamar diatas emang untuk pria, ada sekitar 3 ruangan dan bisa menampung bisa 5-6 orang kami selalu profesional, tapi tentu biaya makan diluar itu semua.”
“ riana juga aku diminta bersama steve dulu dia juga disuruh jadi petarung, karena dia perempuan juga kalian suruh dia bantu-bantu juga gak apa-apa koq, kasihan dia dari keluarga tidak mampu, silahkan.” Ibu itu kasih uang 10 juta ke cila
“ oh gitu tapi kita biasa beres-beres sendiri koq bu, Bu ini salah seharusnya hanya 6 juta koq, ini kan 10 juta.”
“ pegang saja non cila, kemarin juga aku banyak merepotkan non sella. Sisanya anggap saja bonus, aku dapat sedikit uang lebih dari asuransi dan warisan suami.”
“ wah makasih banyak kalo gitu.”
“ jangan sungkan, baiklah karena sudah larut aku permisi..” Ibu itu lalu pamitan dengan cila lalu dengan sella

Karena ada uang cila lalu taro di kamar sella karena sella masih mengajari Steve dan Riana hingga jem 7, lalu jem 9 nya sella ajari mereka meditasi agar tenang dan besok bersemangat, sella lalu kaget saat ganti baju ada uang 10 juta di ranjangnya lalu dia masuk kamar cila.
uang apa cil, banyak bonus yah...” tanya sella
“ eh itu bukan uang aku, itu dari Ibunya steve dia minta kamu ajarin mereka 3 bulan ke depan.”
“ banyak amat, kudunya 6 juta doang kan ?” protes sella
“ aku juga bilang gitu, tapi kata dia bonus karena kemarin nyusahin kamu dan berharap mereka masuk pertandingan daerah selatan.”
“ oh yaa. Asik makasih deh.. wah baik tuh Ibu.”
“ kamu irit-irit aja, kalo kurang aku nti transfer ke rekening kamu koq. Tapi baru awal bulan.”
“ oke deh, steve bagus gerakannya. Mudah-mudahan dengan adanya mereka buka jalan dari kita.”
“ awas jangan genit, tar kesengsem ama steve jadi ngajarnya ngawur haha..”
“ enak aja dia lebih muda setahun tau, lagian dihatiku masih tetep akan fred he..he...”
“ huu fred mulu, eh iya nti juga kita ikutan tanding yah agar makin beken.”
“ pasti dong, tetep semangat....” Ujar sella yakin

Mereka makin giat berlatih, lama-lama mereka dapat terbang dengan lancar dan kuasai chi walau belum maksimal, tahun demi tahun berganti lydia udah makin dewasa dan tidak manja lagi, dia banyak sumbang uang hasil modelnya untuk gedung olahraganya

2 tahun kemudian…,
Sella juga makin sukses dalam mengajar, anak buahnya semakin banyak apalagi setelah dia dan lydia menang pertandingan ama mereka menjadi makin terkenal di selatan, steve dan Riana juga banyak membantu, tapi karena Riana ada urusan di daerahnya jadi jarang kembali ke sasana. Perlahan-lahan the spirits juga makin ramai dan mereka sempurnain dengan beli sarung tinju, karung tinju, alat pemberat, beberapa alat bantu, senjata, dll.
Cila juga begitu, dia semakin disungkani oleh banyak polisi karena banyak bongkar beberapa kasus besar dan sukses jadi detektif yang disegani baik oleh polisi maupun warga, uang dari gajinya juga semakin banyak hingga dia banyak membeli senjata sebagai hobbynya juga beli beberapa pisau terbang untuk sella.
Hingga tidak lama kemudian Cila berhasil mengawal Frederick Eduardo idolanya dan idola marsella.


 FINISH 001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Text